Extra Part

608 14 2
                                    

"Adam gak makan?" tanya Cahaya kepada salah satu anak lelaki yang umur nya sama seperti Ronus

"Gak tante, Adam tadi udah makan" jawabnya dengan sopan

"Adaam....udah aku makan kita main yaaa?? Main mobil-mobilan" sahut Ronus dengan mulut yang masih dipenuhi oleh makanan

"Nus! Kata Bunda makanannya ditelan dulu baru bicara, gak baik kalau kayak gitu" tegur Adam mengingatkan Ronus

"Oh iya lupa" sahutnya menepuk jidat dengan telapak tangan

Cahaya tersenyum melihat perbincangan mereka berdua, Cahaya berharap pertemanan Adam dan anak nya itu terjalin sampai mereka dewasa nanti

Adam adalah anak tetangga di dekat rumah mereka, ia terlahir dari keluarga yang sederhana tetapi sangat taat kepada agama, di umur nya yang masih belia ini ia sudah mampu menghafal 5 juz, masyaa Allah.

"Nus kamu mau sekolah di mana nanti? Kata Bunda tahun depan kita udah masuk Sekolah Dasar" tanya Adam kepada Ronus yang sibuk dengan mobil-mobilan itu

"ikut kata umi sama abi aja. Masih lama tahun depan, aku masih mau main mobilan teruuss" jawab Ronus dengan pandangan yang masih terfokus pada mobil nya

"Gak boleh kayak gitu Ronus, kita harus mempersiapkan dari sekarang supaya nanti nya kita bisa" nasehat dari Adam untuk Ronus

Umur mereka sama tetapi pola pikir Adam lebih dewasa dibanding Ronus yang masih memikirkan mainannya itu

"Kayak udah jadi orang dewasa aja" seru Ronus yang masih sibuk dengan aktivitas nya

"Bukan kayak orang dewasa tapi aku kan cuma ingetin kamu aja" jawab Adam yang mulai jengkel kepada Ronus

"Pikiran kamu itu yang udah kayak orang dewasa! Itu kan masih lama jadi gak usah dipikirin duluuu, masih seru nih main mobil-mobilannya gak usah ganggu deh kalau gak mau ikut main!!" jawab Ronus sedikit membentak yang membuat Cahaya menghampiri mereka berdua

"Ada apa ini? Kok Ronus marah?" tanya Cahaya yang sudah berada di dekat mereka

"Adam, Umi! Ganggu Ronus, Ronus tadi lagi asik main mobilan eh dia nanya mau sekolah mana, udah Ronus jawab tapi dia tetep nanya kan jengkeell, Ronus kan lagi asik dengan mobilaann!" Adu Ronus kepada Cahaya yang membuat Cahaya menatap Adam yang sedang menunduk, Cahaya tersenyum melihat Adam. Ia tahu bahwa ini adalah salah anak nya

"Adam sayang maafin Ronus ya?" ujar Cahaya dengan lembut dan mengusap pipi chubby milik Adam

"Iya tante" jawab nya

Cahaya tersenyum dan kemudian menatap Ronus "Ronus gak boleh kayak gitu, kan Adam nanya ya..tinggal jawab aja, gak boleh marah-marah kayak gitu. Ronus tau kan marah-marah itu temennya setan? Nah Ronus mau berteman dengan setan?" ujar Cahaya mengelus puncak kepala Ronus

Ronus menggelengkan kepala
"Ronus gak mau jadi temen setan"

"Kalau gak mau yaudah minta maaf sama Adam ya, Nak?" ucap Cahaya tersenyum lembut sambil mengusap pipi Ronus

"Adam! Maaf ya?" seru Ronus dengan mengulurkan satu tangannya ke hadapan Adam

Adam tersenyum manis dan menerima uluran tangan Ronus
"iya gak papa kok Nus"

"Yaudah aku mau pulang dulu nanti dicariin bunda, Assalaamu'alaykum Ronus, tante" lanjutnya dan menyalami tangan Cahaya

"wa'alaykumussalaam"

****

"Assalaamu'alaykum" terdengar ucapan salam dari suara bariton di depan pintu ruang tamu

Cahaya dan dua anak kecil yang berbeda jenis itu pun mengikuti ke arah ruang tamu, terlihat lah lelaki dewasa yang bertubuh tinggi dan gagah menenteng jas di lengan kiri nya

Kenapa Harus Dia? END ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang