Dua Belas

248 24 2
                                    

Assalaamu'alaykum
Utamakan vote dulu sebelum membaca🤣
Jadikan Al - Qur'an sebagai bacaan yang utama!!

Selamat membaca🤩

~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~

Satu minggu telah berlalu, hari ini adalah dimana hari keberangkatan Cahaya ke Mesir. Dengan bawaan satu ransel dan satu koper besar

Yang ransel untuk buku-buku dan yang besar untuk baju-bajunya. Dengan gamis yang disertai khimar panjang menjuntai, kini ia telah sampai di bandara. Ia diantarkan oleh keluarganya dan sahabatnya, oh ya! Satu lagi! Keluarga Arfan. Cahaya sengaja mengundang keluarga Arfan untuk mengantarkannya, yaa...karena sedari dulu keluarga nya dengan keluarga Arfan sudah dekat

"Hmm, abang bakal kangen sama kejahilan kamu pasti, dek!" sahut Hamza yang langsung memeluk adiknya

Cahaya pun hanya tersenyum, rasanya ia tak tega untuk meninggalkan orang-orang tercintanya dan meninggalkan negeri ia lahir ini selama 3 tahun

"Anak umi udah besar ya! Belajar yang rajin, jangan lupa ibadah nya harus dikuat kan" sahut umi dan langsung memeluk Cahaya

Cahaya pun membalas pelukan Maryam dan mengangguk patuh perintah sang ibu

"Abi bangga sama kamu, Nak! Rajin-rajin kasih kabar orang rumah ya! Nanti abi lupa kalo punya anak gadis hahaha" tawa Mahda yang membuat orang lain pun ikut tertawa

Emang abi mereka selalu lupa, tapi ya..gak anak juga kali dilupain! Hanya bercanda supaya suasana bisa cair. Sebenarnya Mahda pun sedih, 3 tahun ditinggal anak gadis satu-satunya? Betapa lama ituu? Satu hari aja ia udah kangen apalagi 3 tahun

"Cahayaaaaa, jangan lupain kami yaaa!" peluk sahabat-sahabatnya itu

Yang dibalas oleh Cahaya lembut "Nggak bakal kok Ran, Nay, Vi! Kalian juga harus rajin kuliah nya. Jangan berubah sifat ya! Jadilah Rani, Nayla, Viana yang aku kenal!" sahut Cahaya dengan tersenyum manis kepada mereka setelah drama berpelukan selesai. Sesek nafas Cahaya kalau berpelukan terus hahaha, tiga lawan satu pula

Oh ya kabar sedekit! Nayla alhamdulillah lulus di Universitas Indonesia, hebat kan? Masyaa Allah

Rani juga lulus di Universitas Gadjah Mada. Masyaa Allah hebat-hebat semua sahabatnya ini

Dan Viana? Viana juga dapet beasiswa lho! Di Universitas Islam Negeri! Takjub? Pasti! Seseorang yang dulunya di cap jahat, kini masuk dengan beasiswa di Universitas Islam!!

"Hati-hati ya, Nak! Jaga kesehatan, dan belajar dengan rajin" sahut Jannah - bunda Arfan tersenyum kepada Cahaya dengan mengelus puncak kepala Cahaya yang tertutup khimar

"Iya tante, makasih"

"Jaga diri baik-baik, Ay!" sahut Arfan dengan senyuman manisnya yang sedari tadi hanya diam tak bergeming

"Iya Ar"

Ting ting tong! (bunyi bel pesawat)

"Oh ya, semuanya! Cahaya masuk ke dalam dulu ya. Soalnya mau berangkat" sahut Cahaya berpamitan kepada semua nya

Setelah salaman ke orang tuanya beserta abangnya, kini Cahaya pun berpelukan dengan sahabat-sahabat tercintanya itu

Setelah mengucap salam, kini Cahaya pun menuju lapangan bandara dan memasuki pesawat

"Tak ada yang bisa membuatku bahagia kecuali orang-orang yang aku cintai ya Rabb. Untuk pertama kalinya aku meninggalkan Negeri tercinta ini menuju negeri asing demi menimbah ilmu, ditambah aku harus meninggalkan orang-orang tercinta di negeri ini untuk beberapa tahun, tak pernah ku bayangi jika suatu saat aku sedang jauh darinya, ia malah lebih jauh dariku. Negeri Indonesia tempat di mana aku lahir, tempat di mana aku beradabtasi, tempat di mana aku mengenal jati diri, di sini aku bertemu shohibbati yang bagiku sangat berharga dalam hidup ini. Bisa kah aku menahan rindu kepada orang tuaku? Bang Hamza yang menurutku menyebalkan tapi penyayang? Dan sahabat-sahabatku yang kocak? Hmm, itu semua akan ku serahkan kepada diri-Mu ya Rabb ku!" Batin Cahaya bermonolog. Kini sudah 20 menit pesawat yang ia tumpangi berangkat di langit

Kenapa Harus Dia? END ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang