Empat Belas

246 19 4
                                    

Assalaamu'alaykum
Utamakan vote dulu sebelum membaca🤣
Jadikan Al - Qur'an sebagai bacaan yang utama!!

Selamat membaca🤩

~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~

Satu tahun sudah di rumah sakit, kini sekarang Mamanya telah diperbolehkan pulang, ia berada di rumah nya sendiri. Benar kata dokter yang selalu merawat Rosa, Rafi masih mengingat kata-kata itu "Tidak ada yang bisa menyelamatkan seseorang selain berdo'a kepada Allah.....Perbanyak lah berdo'a kepada illahi!"

Ya! Bahwa apa yang telah dokter itu katakan, sekarang terbukti

Walaupun keadaannya masih tetap lemah, setidaknya Rosa bisa membuka matanya kembali. Rafi bahagia tetapi ia juga sedih karena stroke yang dialami Mamanya belum kian sembuh.

Tapi tak apa! Yang penting ia bersyukur Mamanya bisa melewatkan masa kritisnya selama berbulan-bulan itu.

"Mama makan ya! Ini Rafi bikinin bubur" ujar Rafi tersenyum sambil memegangi mangkok yang berisi bubur tersebut

Tak ada sahut kata pun yang terucap dari bibir sang Mama, hanya ada tatapan mata yang senduh dari Mamanya itu

Rafi kini bukan lah Rafi yang dulu bersikap egois, tapi ia telah berubah menjadi seorang anak yang berbakti dan bijaksana! Ia bisa menyusun waktu dengan sebaik mungkin, waktu kuliah nya itu harus dibagi dengan waktu ia merawat Mamanya ini. Tapi hal itu tak dihiraukan Rafi! Rafi hanya ingin Mamanya sembuh dan bisa kembali berkumpul dengan keluarganya ini.

Majasi - papanya mau menyewa asisten untuk merawat Mamanya, tapi hal itu ditolak mentah-mentah oleh Rafi dengan alasan "Masih ada Rafi, Pa! Rafi bisa merawat Mama Rafi sendiri!"

Jika harus menyuruh bik Inem..itu sepertinya tidak akan, rasanya kasihan dengan bik Inem sudah banyak banget tugas nya

"Mama buka mulutnya! Rafi suapin bubur ya?" tak butuh waktu yang lama, kini Mama nya membuka mulut dengan ukuran kecil, masih tak mampu membuka mulut nya dengan lebar

Rafi tersenyum "Ma, Rafi sayang Mama!"

Setelah menyuapkan makanan pada Mamanya, kini Rafi beristirahat di kamarnya. Ia melangkah pada rak buku yang ia miliki di dalam kamar. Saat ia sedang mencari buku yang mau dibacanya, Rafi menemukan dua lembar foto

Foto itu terdapat wajah-wajah yang bahagia dan konyol! Satu lembar foto berisi fotonya bersama sahabat-sahabat konyol nya itu. Dan yang satunya lagi...foto dirinya bersama wanita berhijab panjang, dengan jarak yang cukup jauh.

Rafi tersenyum melihat foto kebahagiaan itu. Sudah satu tahun lebih, ia tidak berjumpah dengan wanita yang membuatnya menjadi lebih baik itu.

"Hmm...apa kabar Cah? Udah lama gak ketemu!" seru Rafi pada dirinya sendiri melihat foto tersebut

"Apa bisa suatu saat aku memiliki mu, Cah? Mungkin itu tak mungkin ya? Diri ini dilumuri oleh dosa, dan diri mu? Seperti bidadari yang dikirim dari surga" ujar Rafi tersenyum sambil menggelengkan kepalanya tak percaya

"Puitis!!"

Ketika Rafi telah mendudukan dirinya di spring bed king size yang diselimuti oleh bed cover berwarna putih abu-abu itu. Teleponnya berdering, menampilkan panggilan suara yang tertera nama Roni

Diangkatnya telpon tersebut

"assalaamu'alaykum Rafee, lo mau kumpul gak? Kita udah ada di rumah Arfan! Arfan lagi ngadain makan-makan, ya..lumayan makan gratis! Mau gak? Kalau mau kesini aja! Udah lama kan kita gak kumpul? Ayooo sekalian aja!! Tenang suruh bik Inem aja jagain nyokap lo! Tenang aja bik Inem the best!" cerocos Danish tanpa henti. Ingat! Tidak ada spasi atau apapun! Danish bicaranya ngebut!

Kenapa Harus Dia? END ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang