Delapan Belas

238 21 4
                                    

Assalaamu'alaykum
Utamakan vote dulu sebelum membaca🤣
Jadikan Al - Qur'an sebagai bacaan yang utama!!

Selamat membaca🤩

~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~

Perasaan yang selalu keliru adalah hal yang wajar dialami oleh setiap manusia. Begitupun yang kini telah menimpah Rafi, entah kenapa perasaannya selalu was-was dan penuh dengan kekeliruan. Setelah wisuda minggu kemarin, tidak ada tugas yang menumpuk kecuali tugas kantornya.

Ya! Rafi telah bekerja di perusahaan Papanya itu, kini ia sedang mengetik dengan perasaan yang tidak menentu

Dring! Dring!

"Arrrgghh...astaghfirullah siapa juga ini yang nelpon!" ujarnya mengacak rambutnya itu dan melihat nama yang tertera di handphone

"Roni? Ngapain nelpon!"

"Assalaamu'alaykum, Ron! Kenapa nelpon?"

"Wa'alaykumussalaam Raf! Lo datang ke rumah Arfan sekarang juga!! Sekarang Raf!! Jangan lama cepetan...astaghfirullah!" ujar Roni dengan suara yang serak-serak seperti orang yang habis menangis dan dengan suara yang panik

"Emang kenapa? Arfan kenapa? Dia baik-baik aja kan di rumah sakit? Dia udah sembuh apa? Gue lagi sibuk disini!" tanya Rafi yang sedikit khawatir dan kesal

Oh ya satu bulan yang lalu Arfan dirawat di rumah sakit, dia mengalami kecelakaan yang cukup parah, dan dia pun wisuda di rumah sakit. Setelah wisuda sahabat-sahabatnya itu membesuk nya di rumah sakit, alhamdulillah kata dokter luka nya sudah lebih baik, tapi....masih ada luka yang cukup serius pada saraf otak nya karena benturan yang cukup keras

"Pekerjaan lo nanti aja! Ini lebih penting Rafiii!! Cepetan lo datang ke rumah Arfan, ya Allah!" jerit Roni

"Iya kenapa duluu!!"

"Arfan meninggal" sahut Roni dengan suara yang mengecil dan sedih

"Apaaa!!"

Tut! Tut!
Sambungan kepada Roni langsung dimatikan oleh Rafi

"Gak-gak mungkin!! Innalillahi wainnailaihi raji'un Arfan astaghfirullah ya Allah" ujar Rafi dengan air mata yang telah mengalir dari matanya, ia terduduk lemah di spring bed nya itu.

Tidak mungkin! Arfan adalah sahabat yang terbaik Rafi, Arfan sahabat yang baik! Arfan mengajarkan kebaikan kepada sahabat-sahabatnya. 

Tidak menunggu waktu yang lama lagi, kini Rafi buru-buru mengambil jaketnya dan langsung keluar dari kamar dengan berlari.

"Eh-Eh mau kemana? Lari-lari gitu hah?" tanya Majasi saat berhadapan dengan anak nya itu di pintu depan

"Rafi buru-buru Pa! Mau ke rumah Arfan! Arfan meninggal! Assalaamu'alaykum" pamit Rafi langsung mengambil motornya tanpa bersalaman terlebih dahulu kepada sang Papa

"Innalillahi wainnailaihi raji'un, masih muda tapi sudah pergi, ya Allah umur tidak ada yang tahu ya, astaghfirullah. Iyaa ati-ati wa'alaykumussalaam" ujar Majasi terkejut

Tidak ada seorang pun yang bisa menghindar dari kematian yang sudah ditakdirkan Allah SWT. Kematian tidak memandang usia, jabatan, paras, waktu, dan lain sebagainya.

Tak ada yang abadi di dunia ini. Kematian adalah sebuah kepastian yang pasti menghampiri setiap manusia. Dunia ini hanya tempat persinggahan untuk menuju rumah di akhirat.

Perlu disadari bahwa kehidupan di akhirat adalah abadi. Pada hakikatnya, makin hari kita makin menjauh dari alam dunia untuk menuju alam akhirat.

Hidup di dunia pasti akan kembali kepada Allah, tempat asal kita sebagai makhluk hidup

Kenapa Harus Dia? END ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang