3

826 86 5
                                    

Matahari sudah tenggelam, tergantikan dengan gelapnya malam dan sinar rembulan. Acara puncak Ospek Universitas Bighit sudah dimulai sejak 30 menit yang lalu. Kelompok Hoseok dan kawan-kawannya kebetulan baru saja tampil.

Hoseok yang duduk disamping jimin tengah melepas lelah, kaget karna ada seseorang yang menyodorkan botol di depan wajahnya. Ternyata itu Mingyu dengan senyum tampannya.

"ini minumlah, kau hauskan setelah tampil tadi"

"oh... Um... Terimakasih Mingyu" hoseok menerima air mineral dengan sedikit heran. Masih terkejut karna tiba-tiba Mingyu menghampirinya. Seingatnya dia tidak terlalu dekat dengan Mingyu. Karna dia tidak sekelompok dengannya dan hanya pernah sekali Mingyu bertanya padanya tentang barang bawaan ospek.

"cie~ hoseok... Diperhatikan Mingyu cie~" ternyata jimin yang disebelahnya memperhatikan dari tadi.

"apasih Jimin, dia hanya kasian padaku karna terlihat kelelahan" Hoseok menjawab ejekan Jimin dengan polos.

"eii... Kau tidak peka ya, Mingyu itu selalu diam-diam memperhatikanmu loh..." ujar Jimin dengan semangat. Dia pernah beberapa kali tidak sengaja melihat Mingyu yang memperhatikan Hoseok. Jimin tau bahwa Mingyu memiliki perasaan pada temannya ini.

"tidak jimin, tuh dia juga memberikan air minum untuk sehun" tunjuk hoseok pada mingyu yang kini sedang berbincang pada sehun.

"itukan karna mereka sudah berteman dari SMA, sedangkan kau baru mengenalnya sekarang" Jimin yakin bahwa mingyu itu menyukai hoseok. Namun hoseok terus menyangkalnya. Akhirnya Jimin memilih membahas hal lain, tidak ingin berdebat dengan sang sahabat.

Acara puncak ospek sudah selesai, sekarang pukul sembilan. Hoseok duduk di halte taman dekat kampus bersama jimin. Yang lain sudah lebih dahulu pulang.

"em hobi... Aku sudah dijemput, kau ikut denganku saja ya, nanti kuantar ke rumah"

"tidak usah jimin, tadi kakak bilang sudah dijalan" tersenyum meyakinkn jimin.

"yasudah, nanti kalau sudah sampai rumah kabari aku ya. Bye-bye~" jimin menghampiri mobil jemputannya sembari melambai pada hoseok.

"bye jimin~ hati-hati" membalas lambaian disertai senyum cerah.

Hoseok lebih memeilih memainkan ponselnya, mengecek adakah notifikasi updetan terbaru dari penulis favoritnya atau berselancar di instagram.

Buk... Terdengar debuman kecil, hoseok menoleh kesamping. Disana ada anak balita terjatuh, mungkin karna tersandung. Hoseok cepat-cepat menghampiri balita itu.

"gwencana...?" mengangkat anak kecil menggemaskan itu agar berdiri dan memeriksa apakah ada luka pada tubuhnya.

"sayang siapa namamu? Kau sendirian? Apa ada yang sakit?" hoseok terus bertanya sembari mengecek keadaan balita itu. Sedangkan yang ditanya hanya memandang yang lebih besar dengan mata bulat jernihnya.

" ma~" terdengar lirih dan mendayu dari si kecil

"iya, dimana eommamu?" dengan senyum menenangkan, berharap si kecil ini tidak akan menangis sehabis jatuh.

"ma~" tangannya terulur tanda meminta digendong. Hoseok paham lalu mengangkat si kecil ke gendongannya sembari mengecup pipi gembil kemerahan karena terkena dinginnya malam.

"kookie... Astaga, appa mencarimu" terlihat dari kejuahan ada namja berlari menghampiri mereka. Hoseok pikir mungkin itu ayah balita ini.




###

Makasih yang mampir🙏🙏🙏

Maaf apabila masih banyak kekurangan, jangan lupa vote dan komen ya💕✨

HopeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang