13

542 57 16
                                    

"Jungkook tenaganya banyak sekali, padahal tadi sempat menangis sebelum kuajak pergi" menatap Jungkook yang duduk dipangkuan Hoseok yang sedang memakan coklatnya.

Mereka sekarang berada di taman, setelah menemani Jungkook bermain disana. Mereka memilih duduk, dengan 2 botol minuman dingin dan Jungkook dengan coklatnya yang entah keberapa.

"mungkin dia bersemangat karena diajak keluar tuan, dia disini bertemu dengan banyak anak seumuran dengannya" tangan Hoseok sesekali mengusap pipi Jungkook yang terkena coklat.

"mungkin begitu, tapi kurasa ia bersemangat karna sudah bertemu denganmu" kepalanya ia tolehkan menatap Hoseok.

"Tadi ia menangis dan menyebut namamu sebelum kesini. Tapi kata Taehyung kau sedang ada janji makanya aku mencoba mengalihkan perhatian Jungkook"

"benarkah?" raut wajah Hoseok seketika merasa sedih dan bersalah, tangannya langsung mengelus kepala balita dipangkuannya. Seharusnya ia tidak perlu merasa sedih bukan, ia juga berhak punya acara sendiri selain bermain bersama Jungkook.

"tadi itu pacarmu ya Seok?" Junmyeon menanyakan pertanyaan yang sedari tadi ia tahan. Ia pikir itu bukan ranahnya, tapi pertanyaan itu seolah mendesak bibir Junmyeon untuk keluar.

"oh... Bukan tuan itu temanku satu kelas di kampus"

Tanpa sadar dada Junmyeon terasa lega mendengarnya. Ia pikir mungkin karna pertanyaan di kepalanya sudah terjawab, hanya itu. Mengabaikan rasa baru yang merayap di hatinya.

Bukan berdebar atau apa. Tetapi rasa tenang ketika melihat gadis itu menggendong Jungkook, dan memperhatikan anaknya. Atau sebenarnya tenang karna Hoseok berada disampingnya? Entahlah, hanya Junmyeon yang tau.

Terkadang ia membayangkan bagaimana jika Hoseok menjadi ibu Jungkook, apakah hidupnya akan lengkap. Namun selalu berakhir dengan menggelengkan kepala dan merasa konyol dengan khayalannya.

"Hoseok jangan memanggilku tuan panggil kakak saja bagaimana? Aku merasa kau memanggil ayahku jika kau terus memanggilku tuan" sedikit tawa keluar bersama dengan kalimat terakhirnya.

"em... Kakak?" Hoseok sedikit menimbang, kalau dipikir Junmyeon memang tidak setua itu untuk ia panggil tuan. Ia berpikir karna Junmyeon adalah ayah Jungkook maka ia berinisiatif memanggilnya tuan.

"baik kalau begitu, em... Kak Junmyeon?" menoleh pada Junmyeon seolah mengatakan apa panggilanku sudah benar?. Menggemaskan sekali, tangan Junymeon bergerak mengacak kepala gadis itu tanpa sadar. Menghadirkan rona dipipi Hoseok, cantik. Hingga celotehan Jungkook membuyarkan acara saling tatap mereka.

Ketika langit mulai gelap Junmyeon mengantarkan Hoseok untuk pulang. Jungkook tertidur di kursi bayinya dibelakang. Mobilnya sudah masuk ke rumah keluarga Jung. Disana terlihat Tuan Jung duduk di teras, sepertinya memang sedang menunggu putri bungsunya pulang.

"terima kasih tu-kak, kakak mau mampir dulu?" sembari membuka seatbeltnya.

"mungkin aku akan menyapa Paman sebentar" setelahnya Junmyeon membantu membuka seatbelt Hoseok yang sepertinya sulit dibuka. Tidak menyadari Tuan Jung yang memperhatikan mereka karna jendela pintu disisi Hoseok terbuka setengah.

"selamat malam paman, maaf kami terlalu malam pulangnya" membungkuk hormat pada ayah Hoseok. Tadi ia sudah mengirim pesan pada tuan Jung bahwa Hoseok bersamanya.

"iya tidak apa-apa. Paman tidak terlalu khawatir karna Hoseok pergi denganmu. Tadi kaukan sudah mengirim pesan" tawa khas seorang ayah keluar dari bibi tuan Jung.

"duduk dulu nak Junmyeon, Hobi buatkan minum" perintah Tuan Jung.

"tidak usah paman, saya akan langsung pulang saja.Jungkook juga sudah tertidur di mobil"

HopeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang