"Mmhhh...." lenguhan kecil dari si balita terdengar saat gendongannya berpindah ke ayahnya. Sikecil Kookie telah terlelap setelah beberapa waktu ditimang oleh Hoseok.
"ah, terima kasih ya sudah menggendong putraku hingga tertidur" Junmyeon bersura pelan, takut bayinya kembali bangun.
"tidak masalah tuan, aku tidak keberatan"
"apa kau mau kuantar?"
Tadi mereka sudah sedikit berbincang sembari Hoseok mengayun tubuh bayi Junmyeon. Junmyeon bermaksud mengantar sebagai tanda terima kasih. Lagi pula ini sudah malam, dan gadis yang ia tau bernama Hoseok ini belum dijemput.
"tidak usah tuan, kakakku mungkin sedang dijalan" menolak halus karena sungkan.
Tin... Tin... Terdengar klakson mobil agak jauh dari mereka berdiri. Itu mobil Dawon, kakak Hoseok.
"itu kakakku, kalau begitu saya pamit dulu tuan" membungkuk kecil pada Junmyeon lalu sedikit berlari menghampiri mobil jemputannya.
Junmyeon juga beranjak menuju mobilnya untuk pulang. Meletakkan sang putra ke kursi khususnya dengan hati-hati. Kemudian beralih ke kursi kemudi.
"apa kau menunggu lama hobie?" Dawon bertanya sembari menunjukkn wajah menyesalnya.
"lumayan, tapi tidak apa-apa kakak" meyakinkan sang kakak dengan senyum cerahnya.
"maaf, tadi yeonsang rewel tidak mau ditinggal" menjelaskan sembari tetap menatap kedepan karna menyetir. Yeonsang adalah anak Dawon. Hari ini dia sedang Demam, membuatnya rewel ingin terus ditemani sang ibu.
"apa demamnya belum turun kak?" hoseok khawatir pada keponakannya yang berumur 7 tahun itu.
"sudah turun, tadi hanya sedikit manja. Lalu Kakak iming-iming coklat baru mau ditinggal" bercerita sambil tersenyum mengingat wajah menggemaskan putranya yang merajuk saat sakit.
"maaf ya kak, karna harus menjemputku kakak harus meninggalkan yeonsang yang sedang sakit" hoseok merasa sedikit bersalah, karnanya sang kakak harus meninggalkan putranya yang sedang sakit.
"hey apa yang kau katakan, tidak apa-apa. Kebetulan saja hari ini kakak iparmu sedang keluar kota, appa dan eomma juga sedang pergi jadi hanya kakak yang bisa menjemputmu" mengelus kepala sang adik yang sedikit tertunduk dengan tangan kirinya.
"kapan kakak ipar pulang kak?" mendadak hoseok teringat kakak iparnya yang sudah 3 hari ini ada di luar kota karna pekerjaan.
"dia bilang besok sudah sampai" pembicaraan mereka terputus saat mobil Dawon memasuki pelataran rumah Keluarga Jung.
Hoseok dan Dawon memasuki kamar masing-masing. Dawon takut putranya terbangun dan merengek kembali. Sedangkan Hoseok lelah karna aktivitasnya tadi di kampus. Berniat masuk kamar mandi sebelum mendengar ponselnya berbunyi tanda chat masuk. Itu dari ayahnya, bertanya apakah ia sudah sampai rumah. Mengetik balasan lalu melanjutkan niatnya untuk membersihkan diri kemudian tidur.
***
"selamat pagi putra papa. Sedang makan apa hem?" pagi itu Junmyeon yang sudah rapi akan pergi ke kantor mengajak Jungkook berbicara saat sang anak tengah memakan sarapan bayinya.
"kau berangkat sepagi ini?" pertanyaan heran dari Nyonya Kim. Karena biasnya Junmyeon akan berangkat saat Kookie sudah selesai sarapan.
"iya eomma hari ini ada klien dari Jepang yang baru datang, aku harus menyambutnya" Junmyeon menjawab sang ibu sembari membersihkan makanan yang menempel di pipi sang putra. Putranya sudah mulai makan sendiri walau masih berantakan.
Kemudian Junmyeon mencium kepala Kookie dan berpamitan pada sang ibu. Mendengarkan nasihat ibunya sebentar seperti biasa. "langsung pulang jika sudah selesai, ingat ada Jungkook dirumah. Jangan lupa makan siang. Jangan lupa juga cari ibu untuk Kookie"
Selalu saja, ibunya menasihatinya sebelum bekerja seperti anak kecil yang akan berangkat sekolah. Junmyeon hanya manggut-manggut saja agar cepat, kemudian berjalan ke keluar rumah untuk berangkat ke kantor.
"kookie, cucu halmie~ makan yang banyak sanyang. Dan cari mamamu sendiri kalau papamu itu lamaban mencari pendamping" mengajak cucunya mengobrol yang entah dipahami atau tidak oleh sang cucu. Jungkook selalu bersama sang nenek jika Junmyeon pergi bekerja.
Wanita paruh baya ini memang gencar sekali menyuruh Junmyeon mencari istri. Nyonya Kim kembali berceloteh dengan sang cucu mengabaikan ingatan rumah tangga putranya dulu yang cukup pilu.
Fokus memberi kasih sayang pada cucu satu-satunya dan berharap putranya segera menemukan pendamping yang baik.
###
Aku malas mengerjakan UAS akhirnya nulis ini saja😭😭😭
Maaf kalau ada salah🙏🙏🙏
Jangan lupa komen, dan vote yaaa😇😇😇
KAMU SEDANG MEMBACA
Hope
FanfictionFF ini aku tulis karna aku haus asupan Suhope😂 Apabila ada cerita dengan kesamaan alur, merupakan ketidaksengajaan. Junmyeon : Man Hoseok : Girl