"hyung, kookie tertidur. Aku baringkan di sofa ya?" suara terdengar bersamaan dengan pintu ruangan Junmyeon yang terbuka.
Nampak Chanyeol yang sedikit kesusahan membuka pintu dengan Jungkook yang tertidur di gendongannga."terima kasih chan, maaf kalau kookie merepotkan" berjalan mendekati sang anak yang sudah berbaring sofa ruangannya.
"eii... Aku itu pamannya. Hitung-hitung aku belajar jadi ayah yakan" tersenyum jenaka ke arah Junmyeon.
"tapi hyung, bagaimana dengan eomma baru untuk Kookie. Aku punya banyak kenalan, kau mau satu?" memainkan alis menggoda Junmyeon."haish... Aku akan cari sendiri eomma untuk Kookie nanti. Cukup sulit mencari yang benar-benar tulus padaku dan Kookie" ucap Junmyeon sembari memandang sendu Jungkook.
"mereka semua mendekatiku setelah tau bahwa aku pemilik perusahaan ini" terdengar helaan nafas kasar dari bibir Junmyeon."semoga kau cepat menemukan yang tulus hyung. Kasian Kookie, dia butuh kasih sayang seorang ibu" jemari Chanyeol mengusap lembut pipi gembil keponakannya yang tertidur.
"kalau begitu aku kembali bekerja ya. Berkasnya kubawa sekalian" Chanyeol melangkahkan kaki ke meja Suho untuk mengambil berkas kemudian berlalu ke pintu keluar.Junmyeon masih betah berjongkok memperhatikan sang putra yang sesekali menggeliat dalam tidurnya. Menggemaskan sekali bayinya ini. Sekilas ia mengingat sang mantan istri yang pergi meninggalkannya dan sang putra 2 tahun lalu. Junmyeon mendengus, merasa tidak seharusnya dia memikirkan wanita sinting itu. Memilih melanjutkan pekerjaannya segera lalu pulang bersama bayinya.
"oh... Kookie terbangun, sekarang kita akan pulang" Junmyeon masih berjalan ke arah parkiran dengan Jungkook yang menyandarkan kepala dibahu sang ayah, masih terlihat mengantuk.
Hanya terdiam pasrah saat ayahnya menaruhnya dikursi khusus bayi. Beruntung ia tidak menangis kali ini, biasnya ia akan merengek setelah bangun tidur. Mungkin karna ia terbangun dan masih dalam gendongan sang ayah.Mobil jumyeon berhenti di lampu merah. "pa~ tu... Itu..." Jungkook memekik girang sambil tangan mungilnya menunjuk sebuah taman di seberang jalan.
"kookie ingin bermain sebentar disana?" menanggapi sang putra dengan nada riang. "mampir sebentar kurasa tidak masalah. Supaya Jungkook juga terbiasa dengan lingkungan luar" batin Junmyeon.
Setelah memarkirkan mobilnya, Junmyeon keluar dari balik kemudi kemudian berjalan ke sisi mobilnya untuk menggendong Jungkook. Sejenak banyak pasang mata memandang kearahnya. Sedikit terkesiap melihat seorang laki-laki pada malam hari memakai pakaian formal, dengan bayi menggemaskan digendongannya.
Jungkook begitu aktif, bermain di perosotan meski tinggal hanya beberapa anak saja disana. Ini sudah sangat malam, tapi sang bayi agaknya masih enggan meninggalkan dunianya. Masih terus tertawa dan bermain perosotan.
"kookie ayo pulang, appa lelah ini juga sudah malam. Waktunya minum susu, ayo kita minum susu" agaknya bujuk rayu dengan susu sedikit banyak mempengaruhi si kecil. "cucu..." Terbukti si kecil yang langsung berlari ke pelukan sang ayah.
"baiklah, sekarang kita pulang" berjalan kearah mobilnya. Menurunkan sang anak sebentar untuk mencari kunci mobilnya. Tidak sadar jika sang anak berlari menjauh mengejar kumbang terbang yang menarik perhatiannya.
Jungkook berlari, mengingat umurnya masih 3 tahunan. Dia terjatuh tersandung kakinya sendiri. Si bayi sedikit kaget kala tubuhnya diangkat untuk berdiri.
"gwencana?" si kecil hanya berkedip cepat mamandang namja imut didepannya.
"sayang siapa namamu? Kau sendirian? Apa ada yang sakit?" otak kecilnya entah memproses apa.
" ma~" otak kecilnya tiba-tiba mengingat kejadian di toko es krim siang tadi.
"iya, dimana eommamu?" tanya seseorang didepannya dengan senyum yang sepertinya disukai si bayi.
"ma~" tangannya terulur reflek meminta digendong. Menyamankan diri di gendongan orang yang baru dikenaknya tanpa rasa takut.
"kookie... Astaga, appa mencarimu" terlihat dari kejauhan ada Junmyeon berlari menghampiri Kookie yang terlihat dalam gendongan orang asing.
Junmyeon panik kala tidak mendapati sang putra di sebelahnya. Mengedarkan pandangan keseluruh are taman. Dan menemukan sang putra digendongan orang asing. Siapa yang tidak panik.
"maaf, apa putraku membuat masalah?" tanyanya sembari mengambil alih sang putra.
Tapi sang putra malah melingkarkan tangannya pada leher gadis imut yang menggendongnya. Enggan beralih ke gendongan sang ayah."ah... Tidak, tadi saya melihatnya terjatuh tuan" jelas hoseok, pada orang yang hoseok pastikan adalah ayah si kecil yang berada digendongannya.
"kookie ayo pulang, katanya mau minum susu... Ayo kita pamit pada kakak ini" membujuk sang putra agar mau
"ma... ma.. ma..." bukannya melepas Jungkook malah memekik sembari makin mempererat pelukannya.
"ayo pulang. Kakaknya juga mau pulang" mengambil alih gendongan sang anak dengan susah karna tangan si kecil malah semakin mengerat.
"bagaiman kalau aku gendong sebentar tuan. Sepertinya putramu mengantuk, semoga nanti tertidur lalu anda bisa membawanya pulang"
Terucap saran dari gadis yang menggendong putranya. Berpikir sebentar sebelum menjawab.###
Makasih sudah mampir membaca
Jangan lupa komen🎆, vote💥, saran juga boleh bangettt❤💕
KAMU SEDANG MEMBACA
Hope
FanfictionFF ini aku tulis karna aku haus asupan Suhope😂 Apabila ada cerita dengan kesamaan alur, merupakan ketidaksengajaan. Junmyeon : Man Hoseok : Girl