17

391 51 5
                                    

Acara Lamaran Junmyeon sudah selesai dilaksanakan. Nyonya Jung dan Dawon sedang membereskan ruang makan karna tadi mereka makan malam bersama setelah pembahasan mengenai pernikahan selesai, walau belum sepenuhnya.

Siwon suami Dawon beserta sang mertua atau tuan Jung membereskan pekerjaan kantor. Menurut kesepakatan dua belah pihak, pernikahan Junmyeon dan Hoseok akan dilaksanakan tidak lama lagi. Makanya mereka berusaha menyelesaikan pekerjaan kantor agar segera fokus pada pernikahan Hoseok. Hal baik memang harus segera dilaksanakan kan.

Si kecil Yeonsang sudah terlelap dikamar yang biasa ia dan papa mamanya tempati saat dirumah itu. Nampaknya putra Kim Siwon dan Jung Dawon ini kelelahan karna selama acara lamaran bibinya. Ia sibuk bermain dengan Baby Kookie dan Taehyung menjadi babby sitter  mereka.

Sedangkan calon pengantin kita, Hoseok baru saja selesai mandi di dalam kamarnya. Pakaiannya sudah berganti dengan piyama berwarna kuning pucat. Mendudukkan dirinya dipinggir tempat tidur sembari mengecek ponsel. Ada beberapa pesan masuk.

Jimin-ie (1)
  Apa kau sudah mengerjakan...

Mingyu (2)
  Malam Hoseok

Kak Jun (2)
Sudah tidur?

Fakultas seni (46)

Bibir Hoseok reflek tersenyum melihat nama orang yang special dihatinya. Ada rasa senang tersendiri mengingat belakangan Junmyeon intens mengiriminya pesan. Bahkan tidak jarang menyelipkan stiker hati.
Ah, pipi Hoseok terasa panas.

Ia pun membalas satu persatu pesan yang masuk. Kecuali grub Fakultas, Hoseok yakin isinya adalah teman-temannya yang biasa spam pesan dengan dalih agar teman mereka yang jomblo setidaknya ponselnya ramai dengan notifikasi😂. Ada-ada saja memang.

Ponselnya kemudian ia taruh di nakas samping ranjang. Mematikan lampu kamar dan menyalakan lampu tidur bercahaya redup. Sebenarny ia ingin turun dan membatu ibu dan kakaknya. Tapi ibunya tadi mengatakan agar ia istirahat saja.

Hoseok berbaring nyaman berselimut hijau tosca sembari memandang langit kamar. Kepalanya menerawang bagaimana pertemuannya dengan si kecil Kookie dan ayahnya. Semua mengalir hingga sekarang mereka akan terikat kedalam sebuah hubungan yang disebut keluarga.

Membayangkan bagaimana hari-harinya kedepan saat sudah menjadi istri Junmyeon. Pipi Hoseok kembali memanas. Namun rasa takut juga menjalar dihatinya. Apa ia bisa menjalankan kewajiban istri dan ibu sekaligus diusianya. Beberapa hari belakangan ia juga banyak bertanya pada ibu dan kakaknya bagaimana mengurus seorang anak. Mengingat mereka pasti sudah berpengalaman dalam mengurus anak.

Nyonya Jung dengan senang hati memberi tau Hoseok. Mengatakan jangan terlalu memikirkan hal-hal yang berat. Takut sang putri merasa tertekan dan berakhir sakit. 'nanti eomma dan eomma Junmyeon akan membimbingmu, seiring waktu kau akan terbiasa dengan status barumu' itu yang dikatakan ibunya kala Hoseok menyampaikan kegelisahannya.

Kantuk mulai menyerang Hoseok. Matanya mula meredup lalu tertutup dan jatuh tertidur lelap. Meninggalkan sejenak kekhawatiran yang bahkan belum tentu terjadi kedepannya.

***

Junmyeon memandang foto Hoseok yang ia ambil secara diam-diam saat acara lamaran tadi. Calon istrinya cantik, cantik sekali. Memakai dress  dibawah selutut berwarna tosca, lengannya panjang, rambutnya digerai bergelombang dengan anting kecil yang membuatnya semakin manis. Apalagi saat tersenyum, membuat jantung Junmyeon seakan berhenti berdetak.

Junmyeon tersenyum seperti orang sinting saat kembali mengingat rona dipipi calon istri, saat ia menyuruh Hoseok memanggilnya dengan sebutan yang lebih santai. Dan Hoseok memilih memanggilnya dengan sebutan kakak. Rasanya ia akan gila jika mendengar Hoseok terus memanggilnya begitu.

Padahal itu hanya sebuah panggilan biasa. Namun saat Hoseok yang memanggilnya begitu lengkap dengan rona di pipinya. Dada Junmyeon berdebar tidak karuan. Sudut bibirnya otomatis tertarik membentuk senyum lebar. Ia merasa seperti anak ABG yang baru jatuh cinta.

Junmyeon lalu duduk dari berbaringnya. Bersandar di kepala ranjang dengan bantal yang sudah ia tata. Tadi setelah mandi, ayah dan ibunya mengajak mengobrol sebentar di ruang keluarga. Taehyung dan Jungkook kala itu sudah tertidur di kamar masing-masing.

"Junmyeon, Appa hanya ingin memberi sedikit nasihat. Nanti kau akan menikah dengan Hoseok. Dia gadis yang lebih muda darimu. Pasti banyak ketakutan yang ia rasakan. Appa harap kau bisa sabar dan membimbing Hoseok dengan baik saat kalian sudah berumah tangga nanti" ujar tuan Kim.

"Apalagi kau tidak sendiri, ada Kookie juga. Wajar jika ia masih harus banyak belajar lagi" nyony Kim ikut memberi nasihat, Junmyeon mengangguk.

"Jangan juga terburu-buru memberi adik pada Kookie" sambung tuan Kim disertai senyum yang disambut kekehan kecil oleh Junmyeon.

"Hoseok masih kuliah, Jungkook juga masih kecil tunggu ia sedikit lebih besar lagi. Tapi jika cucu keduaku datang dengan cepatpun eomma akan tetap sangat senang" giliran nyonya Kim yang terkikik kecil. Membayangkan menantu manisnya sedang hamil. Jungkook yang bermain dengan adiknya, pasti sangat menggemaskan.

"iya eomma appa. Nanti akan Junmyeon biacarakan pada Hoseok"
Ia pikir mengajak berunding Hoseok tentang rencana masa depan sejak sekarang memang perlu.

"bagus, bicarakan dengan Hoseok. Dia juga berhak mengutarakan keinginannya kedepan. Sekarang istirahatlah, eomma dan Appa juga akan istirahat"

Junmyeon berjanji pada dirinya sendiri. Akan menjaga pernikahannya juga Hoseok dengan baik. Ia tidak ingin kejadian yang lalu terulang. Sudah cukup kala itu Jungkook juga menjadi korban. Sekarang ia akan menjaga malaikatnya- Hoseok dan Jungkook yang sudah tuhan beri padanya.

###

Makasih yang sudah mampir membaca😇

Maaf apabila banyak typo dan kesalahan🙏

Jangan lupa vote⭐ dan komentar ya...

Teman-teman aku berencana mau buat oneshoot Suhope menurut kalian bagaiamana???

Apa aku selesaiin book ini dulu atau coba up oneshootnya?

HopeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang