6

662 70 6
                                    

"pagi putri manis appa" tuan Jung menyambut manis Hoseok yang baru turun ke ruang makan.

"appa~ jangan memanggilku seperti itu" protesnya dengan bibir cemberut, lain dengan pipinya yang merona. Keluarganya biasa memanggil Hoseok dengan panggilan yang manis-manis atau imut.

"nanti minta jemput eomma atau kakakmu?" giliran nyonya Jung bertanya pada bungsunya.

"katanya hari ini kakak ipar sudah pulang, nanti kakak dijemput?" Hiseok memandang sang kakak yang sibuk menyuapi yeonsang. Putra kakaknya itu masih sedikit manja karna sakit.

"iya tapi baru nanti sore kakak iparmu sampai, mau nuna yang jemput?" tau bahwa sang adik akan pulang siang.

"tidak usah, aku pulang sendiri saja naik bus" menjawab dengan senyum manisnya. Sembari mengelus kepala keponakannya yang hampir selesai makan.

"baiklah hati-hati, kalau begitu appa berangkat" Tuan Jung beranjak setelah mengecup pucuk kepala semua kesayangnnya.

"kakek nanti jangan lupa pesanan yeonsang. Pokoknya kakek harus pulang sebelum yeonsang di jemput papa" Yeonsang merengek pada kakeknya yang sudah sampai diruang tengah. Dan dijawab teriakan iya dari pria paruh baya tersebut.

"kau itu jangan selalu meminta aneh-aneh pada kakekmu" Dawon menasehati sang putra yang hanya dibalas cengir lebar.

"kakekmu itu sangat menyayangi cucunya Dawon-ah. Dia selalu luluh pada cucunya" nyonya Jung tersenyum keibuan sembari membereskan alat makannya.

"tapi jika terus dibiarkan akan jadi kebiasaan eomma. Mainannya saja sudah menumpuk dirumah, papanya juga selalu menurutinya"

"eomma aku berangkat ya" Hoseok pamit ke kampus setelah menaruh piring bekas makannya di wastaffle.

" hati-hati Hobie, ah nanti malam appa ada acara makan malam dengan koleganya. Appa ingin eomma dan kau ikut. Mungkin tadi dia lupa mau memberitahumu"

Hoseok mengiyakan lalu berpamitan pada kakak dan mencium pipi keponakannya.

***

Hoseok dan teman-temannya sedang berada di kantin fakultas seni. Mata kuliah mereka sudah berakhir beberapa saat yang lalu. Mereka berbincang sembari menunggu pesanan datang.

"kudengar kak Namjoon dan Seokjin sunbae berkencan ya?" ungkapan yang keluar dari mulut Jimin menarik perhatian teman-temannya. Semenjak Kim Namjoon menjadi pendamping saat ospek mereka. Mereka memanggilnya dengan sebutan kakak, pria itu sendiri yang minta. Sedangkan Kim Seokjin adalah kakak tingkat yang populer karna wajahnya yang sempurna.

"wah benarkah? Kurasa mereka cocok" dan terdengar sahutan setuju dari yang lain jika kabar itu benar adanya.

"bagaimana kalau Yoongi sunbae, apa menurut kalian dia sudah berkencan?" baekhyun melontarkan pertanyaan.

"tidak boleh, dia tidak boleh berkencan. Hanya aku yang boleh berkencan dengannya" taehyung menjawab dengan bar-barnya.

Semua tau kalau si tampan Kim Taehyung itu tertarik pada sunbae berkulit pucat itu. Mereka saling melemparkan ejekan sebelum terhenti karena pesanan mereka sudah datang.

Hoseok memasuki rumah setelah berjalan beberapa menit dari halte.
"aku pulang"

"Hobie sayang, cepat mandi sebentar lagi appa menjemput. Pertemuannya sedikit dimajukan" nyonya Jung tadi mendapat kabar dari suaminya, bahwa pertemuan dengan koleganya dimajukan. Sedangkan Dawon juga akan ikut beserta Yeonsang tentu saja.

"baiklah eomma" Hoseok segera masuk ke kamarnya untuk bersiap-siap.

Beberapa waktu kemudian Hoseok turun dengan long coat coklatnya. Appa, eomma, nuna, dan Yeonsang  juga sudah siap dan menunggu di ruang tamu. Kemudian mereka berangkat dengan supir keluarga Jung.

***

Junmyeon dan Chanyeol sedang berada di kediaman keluarga Kim.  Disana sedang sibuk karna kolega sekaligus sahabat Tuan Kim akan datang. Chanyeol datang karena nantinya mereka juga akan sedikit berdiskusi tentang kerja sama perusahaan. Si kecil Jungkook sedang bermain bersama Taehyung, adik Junmyeon.

"yeobo sudah sampai mana mereka?" tanya nyonya Kim pada suaminya.

"sebentar lagi, mereka sedang dijalan"

Beberapa saat kemudian bel rumah mereka berbunyi. Nyonya Kim menyuruh salah satu maid untuk membukakan pintu.

"wah, apa kabar tuan Jung" tuan Kim memeluk sahabat sekaligus koleganya. Sedangkan nyonya Kim menyapa Nyonya Jung.

"perkenalkan ini Dawon anakku, ini cucuku Yeonsang dan itu bungsuku Hoseok" tuang Jung memperkenalkan anak-anaknya. Mereka sudah lama tidak bertemu, pasti pangkling dengan anak sahabat mereka yang sudah besar.

"wah aku juga sudah punya cucu, dan Hoseok sudah besar? Dulu kau masih berlarian terakhir kali paman melihatmu"

"anyeonghaseo paman, lama tidak bertemu" sapa hoseok dengan senyum ramah, dia sedikit mengingat bahwa pria paruh baya ini dulu sering berkunjung ke rumahnya.

"ayo kita mengobrol diruang tamu saja. Mungkin Yeonsang bisa bermain dengan cucu kami" Nyonya Kim menuntun tamu mereka ke ruang tamu yang luas, dimana ada Jungkook yang sedang bermain dengan Taehyung.

"lho Hobie" Taehyung kaget mendapati ada sahabatnya di kampus datang bersama tamu ayahnya.

"kalian kenal?" taun Kim sedikit heran

"kami teman satu kampus. Iyakan seok?"

"iya paman. Bahkan kami satu kelas" juga sedikit terkaget mengetahui Taehyung adalah putra paman Kim.

Tanpa mereka sadari, si kecil Kookie mulai berjalan ke arah Hoseok. Meminta gendong pada Hoseok tanpa ragu.

"kenapa kookie bisa langsung meminta gendong padamu seok?" tanya Taehyung heran.

"aku juga tidak tau" Hoseok juga bingung namun tetap meraih Jungkook pada gendongannya. Hoseok belum menyadari bahwa  anak yang digendongnya ini sama dengan yang ia gendong saat di taman.

Para orang tua kemudian melanjutkan obrolan. Sedangkan Taehyung, Dawon dan Hoseok menemani Jungkook dan Yeonsang bermain.

Beberapa saat kemudian terdengar pintu utama terbuka.

"maaf aku terlalu lama mengambil berkas di kantor"

###

Siapakah itu?😂😂😂

Maaf banyak typo🙏

Makasih sudah membaca.
Jangan lupa vote dan komen❤❤❤💕

HopeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang