12

542 60 13
                                    

Kawan, teman, saudara, arek, konco, bolo, readers, pembaca.🙋🙋🙋

tokoh Hoseok, Jimin, Baekhyun, dan Seokjin gendernya diganti cewek ya....

Mungkin kalau sempat, nanti bab awal2 aku rubah dikit biar jadi cewek.

Bagaimana???

***

Brukk

"aku pulanngggg" suaranya menggema hampir keseluruh rumah kala ia berteriak dan menghempaskan tubuhnya ke sofa. Sudah menjadi kebiasaan dari si bungsu keluarga Kim itu.

"oh, sudah pulang? Tumben Hoseok tidak ikut" langkah kaki dan suara terdengar dari arah dapur. Taehyung menoleh, Kemudian muncullah wanita paruh baya ber-apron hijau dan tangan yang basah.

"iya, Hoseok katanya ada janji dengan temannya" menjawab dengan nada lesu kemudian sedikit mengernyit saat baru menyadari sang ibu memakai apron hijaunya. Ia rasa makan siang seharusnya sudah terlewat "apa eomma memasak?"

"tidak, hanya membuat kue"

Sedang sang anak hanya mengangguk saja. Kepalanya kemudian ia dongakkan menyandar ke punggung sofa. Memejamkan matanya sejenak mungkin dapat mengalihkan isi pikirannya dari sosok pujaan hati.

Hari ini ia pikir akan mengajak jalan pergi Min Yoongi si kakak kelas galak dan cuek tapi cute. Berhubung Hoseok juga tidak datang kerumahnya, ia ingin memulai pendekatan lebih intens pada Yoongi selama ini ia hanya kerap menyapa dan mengirim pesan pada Yoongi yang tidak semua dibalas tentunya. Terkadang dibalas hanya dengan satu kata, juga tidak jarang hanya satu huruf.

Tapi mungkin keberuntungan sedang tidak berpihak kepadanya. Baru mau menemui wanita berkulit pucat tapi manis itu, ia melihat si incaran hati sudah masuk ke dalam mobil berwarna hitam bersama seorang laki-laki yang tidak terlalu tinggi. Memakai pakaian formal berwarna hitam dan kaca mata bertengger di hidungnya.

Bahkan si pujaan hati tertawa seakan senang ia pulang dengan si pengendara mobil hitam itu. Bagi Taehyung senyuman Yoongi adalah harta karun, Susah di dapat.  Pasti hanya orang-orang tertentu saja yang akan menemukannya. Ia kalah start mendapat harta karunnya.

"Tae, kau tidak mendengarkan eomma?" kesadarannya kembali saat bahunya di tepuk keras bersamaan dengan suara nyaring khas ibunya.
Segera menoleh cepat ke arah sang ibu.

"ah maaf eomma, tadi bilang apa?"

"kau ini kenapa melamun, dari tadi eomma bilang tolong lihat Kookie di kamar. Eomma takut ia terbangun"

"iya eomma" langkah kakinya terkesan malas saat menuju ke kamar sang keponakan sedangkan ibunya sudah kembali ke dapur.

'sudahlah, lagi pula aku belum tau orang itu siapanya Yoongi' lalu bergegas menaiki anak tangga.

Cklek...

"oh Kookie jangan menangis, sini paman gendong auh..."

Meringis saat melihat sang keponakan duduk didalam box bayinya. Matanya sudah berkaca-kaca tanda akan menangis.

"Hik... Hik... Huaaaa" bukanya semakin tenang tangisnya malah semakin terdengar hingga ke lantai bawah.

"Taehyung eomma bilang untuk melihat Jungkookie bukan membuatnya menangis" Nyonya Kim tiba-tiba datang sembari berteriak yang membuat kepala Taehyung semakin pusing.

"aku datang dia sudah akan menangis eomma"

"oh Kookie kenapa menangis, sini bersama papa" Junmyeon tiba-tiba muncul dari pintu kamar tak lama setelah nyonya Kim, masih dengan setelan Jas kerjanya. Mengulurkan tangan ke arah sang buah hati.

HopeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang