18.Awal mula Cinta

47 8 0
                                    

"Ketika ketidak sengajaan dan kebetulan menjadi awal  cinta itu datang,kembali"

_Anonim_

🍁🍁🍁

"Nad? "

"Ya"

"Emm pelajaran apa aja hari ini? "tanya seseorang padaku.

Aku membalikan badanku dan yang kutemui adalah dia, Rahma.

"Kamu gak nulis jadwal ya Rah"itu bukan aku yang menjawab tapi Silfa.

"eheheu"dia malah menyengir kuda sampai-sampai memperlihatkan seluruh deretan giginya yang rapih.

"aduhhh"

Aku menggelengkan kepalaku melihat tingakah Silfa dan Rahma. Inilah dunia, terkadang Allah mempertemukan dua orang dengan karakter yang berbeda dan sikap yang bertolak belakang.

Tapi inilah cara Allah mempertemukan seseorang dalam satu tempat yang sama,namun karakter yang berbeda ,untuk menguji hamba-hambanya agar mereka harus bisa saling memahami dengan sifat dan karakter yang berbeda.

Seperti kata orang, perbedaan bukan akhir dari segalanya, Dab perbedaan bukan untuk memisahkan tapi menyatukan.

"Itu rah, kamu boleh liat diatas lemariku, ada kertas robek, disana tertulis jadwalnya"kataku,sambil berkaca.

Aku memang jarang memakai kerudung segi empat kesekolah, makanya aku sering menggunakan kerudung instan serta cadar yang dipasang diluar.

Hari ini disekolah sedang melaksanakan ulangan tengah semester atau yang kita tahu UTS. Hari ini hari pertama di MA Annur melaksanakan UTS tersebut.

Aku baru mengingatnya, hari ini aku harus menemukan jawaban dari pertanyaan yang belum aku temukan jawabannya.

Aku akan meminjam HP temanku disekolah, untuk mengetahui balasan chat Kak Naza.huft.

"Yo Nad"

"Ahh ya tunggu sebentar"kataku.

"aku sama silfa nunggu diluar ya"

"iya"

Aku berkaca sebentar,lalu aku mengambil tas ransel ku diatas lemari, memakai nya, lalu aku pergi meninggalkan kobong satu dan berlalu pergi keluar.

"heyy nad, menurut kamu ulangan hari ini gimana ya, aku deg deg an tau"kata silfa.

"gak tau fa, aku juga deg deg an ini"jawabku jujur.

"emm,kita berdo'a aja fa, nad, siapa tau ulangan hari ini mudah, tapi tetep harus dibarengi dengan ikhtiar juga"kata Rahma.

"masyaallah sahabatku Rahma, kamu kok bisa ngeluarin kata kata bijak gitu sii"kata silfa sambil berhenti dari jalannya dan membuat kami berhenti juga.

"ih silfa, gini gini juga aku sering nonton tv di rumah, dan ini salah satu kata yang dikeluarkan oleh pemerannya,haha"dia menjawab pertanyaan Silfa dengan tawa renyah diakhir kalimatnya.

[SAA 1] IKHLASTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang