17.jangan terus seperti itu?

36 9 0
                                    

"Semuanya masih sama dan Aku ingin perubahan,Titik."

_Nadya_

🍁🍁🍁

Hidup masih sama, hanya ada yang berbeda sedikit yaitu harapan.Dahulu harapan ku hanya menimba ilmu dengan baik disini,tak terfokus pada apapun kecuali belajar dengan giat, itu saja.

Di waktu yang berbeda Allah menurunkan banyak kejadian disini, masalah pertemanan dan perasaanku seperti hancur bagai terbawa angin laut yang kencang.

Ada badai yang kencang merebut harapan seorang perempuan 'CINTA' lima kata yang bisa merusak harapan hanya dengan satu petikan tangan.

Lupa dengan harapan, hati hancur sebelum di bahagiakan, teman yang acuh, hanya karena salah paham. Padahal aku mengikhlaskan seseorang yang aku cintai demi seseorang yang sedang mencintai.

Tapi Allah punya rencana lain untukku, banyak hal yang harus aku perbaiki sampai benar-benar baik,tak ada yang tergores, retak apalagi pecah, walau itu sedikit.

Jam terus berputar,dan waktu terus berjalan, tapi ada apa gerangan, kenapa aku tetap diam?

Aku harus meminta maaf karena jika terus seperti ini,aku terbilang egois, sekali.

Di dapur aku sedang mengantri untuk mengambil jatah sarapan pagiku. Ya, kami mengantri seperti sedang berada dipernikahan seseorang. Tak sadar karena sedari tadi aku melamun, aku menabrak seseorang didepanku.

"ehh ehh, maaf maaf saya tidak sengaja"

"gak papa, santai aja kali"

"heheu makasih ya, sekali lagi saya minta maaf"

Dia tidak menjawab hanya menanggukkan kepala sambil tersenyum dan memalingkan kembali wajahnya. Aku tahu, dia juga Santriat baru satu angkatan denganku hanya saja, kami berbeda kobong.

Sampai aku selesai mengambil sarapan pagiku, akhirnya aku mempunyai niat untuk pergi ke perpustakaan pesantren, ya, karena hari ini sekolah libur dikarenakan tanggal merah, aku memutuskan untuk ke perpustakaan pesantren, sendiri saja.


Aku pergi ke kobong satu, mengganti kerudung segi empatku dengan kerudung berukuran besar, dan mengambil cadar taliku juga. Aku keluar dari asrama Puteri, aku tidak tahu menahu soal  keberadaan sahabatku, karena dari pagi aku tak menemukan mereka.

Sampai telah sampai di perpustakaan pondok pesantren Annur,aku mengelilingi berbagai macam rak buku. Aku begitu kagum sekali ternyata di perpustakaan pesantren banyak sekali menyuguhkan berbagai macam buku yang sangat bagus dan menarik. Ada buku pelajaran sekolah, ada buku pelajaran pengajian, ada komik, ada novel, dan berbagai macam buku seputar islam.

Di perpustakaan banyak sekali santri dan santriat yang sedang membaca dan memilih buku. Di sini juga ada penjaga perpustakaan, sepertinya ada jadwal piketnya juga si, karena setiap kali aku kemari berganti ganti oramg yang menjaga perpustakaan ini.

Perpustakaan pesantren memang umum, untuk santri dan santriat pondok pesantren Annur.

Aku memang hoby membaca, seperti halnya novel aku sangat suka sekali membacanya. Aku pun menghampiri rak novel, ada berbagai novel dari penulis penulis terbaik, seperti Asma Nadia, Boy Candra, Tere Liye dan penulis terbaik yany lainnya.

[SAA 1] IKHLASTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang