10.Berhasil Melepaskan

47 9 0
                                    

"Aku pernah mencintai ,tapi keadaan memaksaku harus melepaskan"

_Nadya_

🍁🍁🍁
Senja begitu indah saat dipandang, keadaan dan penampilan ku berubah seketika, yang dulu nya auratku terumabar, sekarang aurat ku tertutup entah tubuh ataupun wajah.

Aku sedang berdiri di balkon asrama kobong 3,ya aku sudah lumayan lama disini dan aku berhasil mengenal semua santriat dengan baik.

Sehelai kain diwajahku, terombang ambing kesana kesini, aku sedang menikmati senja disini, jangan kalian berpikir aku nakal Dipesantren, aku sedang datang bulan dan keuntungan nya aku bisa menikmati senja sekarang.

Mohammad Zidan Aiman Naza,

pria itu dulu berhasil membuat hati dan pikiran ku melayang kesana kemari, walaupun aku tahu tak ada yang salah darinya, justru hatiku lah yang salah, dia tak bisa aku kontrol, aku hanya ingin hatiku pokus pada tujuan pertamaku. Aku sangat mengerti tidak ada kejadian yang Allah timpakan kepada hambanya melainkan ada hikmah didalamnya.

Sekarang, hati ku sembuh dari luka yang aku torehkan sendiri, saat mendengar Risa membicarakannya, yak ada rasa sakit ataupun marah dibenakku, Aku tahu Pria itu pun tak mengetahui perasaan sahabatku terhadapnya, aku hanya bersyukur hati ku terselamatkan dari perasaan yang salah, dan itu diciptakan olehku sendiri.

"Nadya? "panggil seseorang dari belakang ku.
"ah, ya"aku memutarkan tubuhku untuk menghadap lawan bicaraku.

"Kamu lagi ngapain disini"tanya nya padaku.
"Aku lagi liat senja "Aku memutaran kembali tubuhku menghadap balkon.
"eum, dulu Ara juga suka liat senja, tapi setelah ibu ara meninggal, Ara jadi gak berani liatnya lagi "ucap Ara, dia bernama lengkap Zahra Arrahman ,dia satu kelas denganku dan aku baru mengenalnya setelah perlombaan tahfidz Qur'an yang aku ikuti,kebetulan dia pun sama peserta nya juga.
"Kenapa gitu Ra?"tanyaku pada zahra.
"Soalnya dulu ibuku meninggal gara gara dia"tunjuknya pada matahari yang mengeluarkan seluet orange.
"masa senja bisa buat ibu kamu meninggal si Ra"jawabku tak percaya.
"Dulu, waktu aku kelas 3 SD ibuku menyuruhku untuk segera bergegas masuk kerumah, sedangkan aku menolaknya, karena hari itu aku sedang duduk diteras sambil melihay senja,setalah saat ibuku akan menhampiriku tiba tiba, Ibuku mendadak sesak nafas, disana aku bingung sekali apa yang harus aku lakukan,saat itu aku masih kecil dan ayahku sedang berada dikantor, Wallahi aku menangis sejadi jadinya disana".ucapnya panjang lebar sambil berkaca kaca.

"jadi, kenapa kamu membenci senja? "tanyaku lebih penasaran mendengar jawaban dari zahra.

"kejadian itu ter jadi saat aku sedang melihat senja, Andai saat itu aku menurut lada ibuku dan masuk kedalam rumah, mungkin tak akan ada kejadian itu,sudahlah aku sudah ikhlas kok sekarang, ada banyak hikmahnya juga".ucapnya kembali sambil menyeka air mata yang keluar dari bola matanya.
"Yang sabar yah, zah"ucapku sambil menepuk pundaknya pelan.
"Tapi kamu juga gak boleh benci sama senja, Bukan kah dia ciptaan Allah"ucapku.
"Kamu benar sekali Nadya, hari ini aku juga sedang berusaha untuk hal itu"jawabnya.
"Baguslah, aku harap kamu segera bangkit dari keterpurukan masalalu".ucapku menyemangatinya.

Setelah itu aku kembali ke kobong satu, kejadian yang dialami Zahra ternyata lebih menyakitkan apalagi kejadian itu terjadi saat dirinya duduk di bangku kelas 3 SD. Sedangkan aku hanya perlu melepaskan pria itu aku harus sadar Cinta yang benar benar datang padaku dengan baik tak mungkin akan berakhir mengharukan seperti ini.

🍁🍁🍁

Matahari semakin naik keatas, perjalanan kami ke sekolah pun agak dipercepat gerakannya, aku beriringan bersama Rahma, Risa, dan Silfa. Hari ini hari rabu dan jadwal kelas 10 MIPA 2 adalah pelajaran olahraga. Seperti namanya, kami pun memakai kaos olahraga Sekolah MA Annur, dengan bawahan Rok Hitam dan kerudung warna hitam berukuran 130 cm dan tak lupa juga memakai sehelai kain diwajah kami.

Biar ku ceritakan pertama kali aku memakai cadar, engap sekali, susah makan, atau pun minum jika berada diluar kobong, Namun setelah beberapa bulan disini aku dan teman temanku sudah biasa menggunakan penghalang wajah, atau yang lebih tepat nya adalah Cadar.

Aku dan teman temanku sudah sampai di sekolah, lagi lagi aku bertemu dengan Pria itu, aku memang sudah melepas kan, tapi yang lebh pahitnya adalah aku bertemu dengan pria itu ketika ada Risa disamping ku.

Dia terlihat tersenyum padaku,aku yang gugup dengan pandangan nya padaku membuatku risih sekali, Aku mencoba menetralkan hatiku agak tak terpancing oleh bisikan setan.

Dan terlebih Risa sahabatku menyukainya, bukan kah aku harus mengikhlaskan nya.

"Assalamualaikum "Ucap pria itu pada ku dan teman temanku.

"Waalaikumsalam kak"jawab kami serentak.
"maaf yah ,bukan saya mau menghalangi kalian masuk, tapi saya perlu bicara pada kalian"ucapnya pada kami.

Satu hal yang perlu kalian tahu, selama dia berbicara pada kami tak ada dia menatap kami sama sekali.

"kalau boleh tahu ada apa ya kak"tanyaku penasaran.
"jadi, seperti ini kemari kan, ustadz Abdullah menyuruh saya untuk mencatat semua santri dan santriat baru apakah kalian mempunyai kitab Tanqihul Qoul"Jawabnya pada ku dan sambil bertanya.
"oh itu ya kak,Alhamdulillah kak kalau Nadya sama teman teman Nadya yang satu kobong sudah ada kitab Tanqihul Qoul nya".jelasku pada pria itu.
"Oh seperti itu ya, ya sudah kalau begitu, terima kasih, maaf telah mengganggu waktu kalian. "ucapnya pada kami.
"Gak papa kak".itu Risa yang bersuara.
"Ya sudah saya permisi, Assaalamualaikum"pamitnya pada kami

"Waalaikumsalam kak"jawab kami serentak.

Setelah itu Pria itu pergi dari hadapab kami, rasa menggetar saat berbicara dengan nya sudah sedikit memudar aku hanya perlu membiasan diri untuk semuanya.

Dulu mungkin perasaan ku masih belum bisa yakinkan dengan baik, oleh karena itu sekarang hatiku sakit, Aku perlu berpamit dari hatiku, aku menyakitinya sebelum waktunya tiba.

Terima kasih untuk semuanya, hari ini aku mungkin berhasil melepaskan mu.

Takdir Allah tak dapat aku tebak, tapi aku perlu berusaha, niat ku kesini adalah menimba ilmu dengan baik, aku perku mencatat itu di otak dan hati ku.

"Saat ini aku benar benar berhasil melepaskan mu, oleh karena itu bersikaplah biasa, Naza"

_Nadya_

🍁🍁🍁
Assalamualaikum temen temen aku kembali lagi dengan cerita garingku,

jangan lupa kasih dukungannya ya, jangan lupa vote, comen, dan kasih saran ya.

Maaf banyak typo. 😊
Konflik sebentar lagi ya 😂😊

By, Assalamualaikum warohmatullahi wabarokatuh 💚

[SAA 1] IKHLASTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang