27.Perasaan yang keliru

25 3 5
                                    

"Tak ada yang harus di kelirukan untuk masalah apa pun, ketika kamu yakin, maka semuanya akan baik-baik saja. "

_Author_

#storynonfiksi

🍁🍁🍁

Antara guru dan murid seharusnya ada hubungan baik antara keduanya. Bagaimana pun keadaannya.Ketika kita merasa sakit hati oleh ucapan guru, maka sebaiknya tangkas itu, Tak ada ucapan guru yang tak baik untuk semua muridnya. Semua guru menginginkan semua murid nya berhasil, tak ada do'a yang di panjatkan selain do'a kebaikan semuanya.

Guru memang orang tua kedua setelah ayah dan ibu.Di rumah ayah dan ibu adalah orang tua kita, di sekolah dan di pesantren guru adalah orang tua kita.

Terkadang sifat kita sebagai murid selalu salah tangkap dalam mengambil pelajaran yang di berikan oleh orang tua kedua kita.Itu sering terjadi, bahkan akan ada ending yang sad akhirnya.

Ketika kita marah pada guru,apakah itu pantas?

Ketika kita suudzon pada guru apa itu pantas?

Ketika kita salah paham,apa itu pantas?

Intinya semua bisa terjadi, tugas kita hanya satu, yaitu selalu ber husnudzon terhadap sesuatu yang menimpa kita dalam hidup.

Tangkas semua hal negatif yang menyeruak dalam dada, lapangkan perasaan mu, buat semua baik-baik saja.

Seperti kisah Zidan.

Pria itu masih berada di ambang ketakutan, salah paham, suudzon, bahkan hatinya sempat marah pada gurunya,yaitu Ustadz Fajrul.

Zidan mengikuti semua naluri hatinya, mencoba beristigfar ketika semua perasaan buruk menerpa jiwa nya. Syaitan selalu berbisik hal tak baik padanya.

Pluk

Gulungan kertas berhasil membuyarkan lamunan Zidan sedari tadi yang terus memikirkan banyak hal. Tentang ustadz Fajrul, perasaan aneh, juga Nadya.

"kenapa sih? "tanya Zidan setelah menoleh ke arah siapa yang melempar gulungan kertas itu, siapa lagi kalau bukan,Andi. Pria itu benar-benar menyebalkan.

"haha, ente si Dan murung mulu" kata Andi,yang diakhiri dengan kekehan.

"Heh, ane gak murung Ndi, lagi rindu bandung aja"

"tiga bulan lagi lah Dan, menuju liburan semester, semangat. "kata Andi setelah melipat baju-baju nya.

"Ente bener Ndi, 3 bulan lagi.Tapi kenapa berasa lama ya?. "Ia bertanya, entah pada Andi, entah pada dirinya sendiri.

Andi yang mendengar perkataan dari sahabat nya pun kembali memberhentikan pekerjaan yang sedang di kerjakan olehnya.

Bangkit dari tempat tidur, dan mendekati Zidan, Sahabat nya.

Merangkul nya, dan menatap nya lekat.

Sepuluh detik berlalu, perkataan pun terlontar dari bibirnya.

"Dan,liat ane sebentar. " kata nya, dengan suara pelan.

Mendengar itu, Zidan pun melihat sorot mata Andi.Seperti perintah darinya.

[SAA 1] IKHLASTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang