Aku baru sadar usiaku sudah 25 tahun. Usia dimana Ibuku sudah memiliki 2 orang anak saat masa ini. Berbicara tentang Ibu, aku berbicara berjam-jam di telpon saat putus dengan Ryan. Kalimat se-simpel "Ini adalah proses pendewasaan, sayang." adalah nasihat yang kuterima dari beliau.
Mau aku beritahu sesuatu? Aku pingsan di ruanganku sehari setelah kejadian itu. Aku bedrest selama 2 hari dan atasanku malah memberiku waktu seminggu untuk berlibur.
Kelabilanku menghadapi patah hati masih saja seperti ini. Oh, Belle, sungguh kau seperti anak 15 tahun.
Aku menghabiskan waktu seminggu untuk berlibur ke Geneva Lake, Switzerland. Udara sejuk negara Swiss dan pemandangan indah sekitar danau membuatku sedikit fresh.
Ya walaupun tempat itu sangat pantas untuk bulan madu, tapi aku menikmati menaiki perahu mengitari danau sendirian. Menghirup napas segar berharap segala pikiran negatif keluar dari kepalaku.
Satu pelajaran lagi bahwa aku tidak boleh dengan mudah percaya pada lelaki. Bahwa aku harus lebih hati-hati.
Ini menyakitkan bahwa dua tahun terakhir akulah korban dalam sebuah hubungan. Jika aku tidak berpikir ke depan, maka dengan mudah aku akan membalas dendam setelah ini. Tapi tidak, aku sudah harus bertindak dewasa.
Aku pernah mendengar pepatah bahwa suatu hal jika bukan berhasil maka yang lainnya adalah pelajaran, bukan kegagalan.
Terimakasih untuk pelajarannya, Louis dan Ryan. Aku hanya perlu mengikhlaskan kalian, karena tidak mungkin kulupakan.
Aku tidak boleh trauma, karena jatuh cinta adalah hakikat manusia. Walaupun pertanyaannya dengan siapa, aku akan menunggu, karena waktu yang tepat akan pasti tiba.
KAMU SEDANG MEMBACA
MRS. TOMLINSON ✖️ LOUIS TOMLINSON
Fanfiction"Istri palsumu itu cantik, man." "Kau bercanda. Dengan dada dan bokongnya yang rata maksudmu?" Hai. Aku Camila Belle. Dan jika kalian berpikir menjadi seorang istri Louis Tomlinson itu menyenangkan, mari kuceritakan.
