Night Changes

12.9K 1.1K 94
                                    

We're only getting older, baby
And I been thinking about it lately
Does it ever drive you crazy
Just how fast the night changes?
Everything that you've ever dreamed of
Disappearing when you wake up
But there's nothing to be afraid of
Even when the night changes
It will never change me and you

"Kau ingat lagu ini, Belle?" Tanya Perrie sambil berbisik ke arahku. Kedua tangannya sibuk menggendong Sara, putri 6 bulannya bersama Zayn.

"Tentu saja, Perrie. Setelah mendengar mereka menyanyikan lagu ini, malamnya aku pingsan karena jet lag. Memalukan." Jawabku sambil meneguk wine.

"Sara, aunty Belle ini merepotkanku saat itu." Ucap Perrie pada anaknya sambil tertawa.

"Ya ya. Jadi kau menyesal, Nyonya Malik?" Tapi Perrie makin tertawa geli. "Perrie, aku akan menghampiri kedua mempelai dulu ya. Kau nikmati saja suamimu dan teman-temannya menyanyi di panggung."

"Ya. Cepatlah. Sebelum mereka sibuk dengan tamu lainnya."

Aku pun berjalan menghampiri Louis dan Eleanor. Mereka sangat serasi malam ini. Louis memakai suit berwarna biru tua sementara Eleanor memakai gaun putih panjang. Rambut panjangnya digerai dan diberi mahkota kecil diatasnya.

Louis dan Eleanor memilih mengadakan pesta pernikahan mereka di sebuah villa yang disinyalir milik keluarga Tomlinson. Bentuknya lebih mirip kastil jaman kuno dengan 3 lantai. Tamu yang hadir juga banyak. Dari keluarga kedua mempelai serta teman-teman Louis dan Eleanor. Aku melihat beberapa artis juga tadi. Tapi tidak ada wartawan karena acara ini tertutup.

Dan sekarang, Zayn, Liam, Harry sedang menyanyi diatas panggung sementara Niall bermain gitar.

"Thanks for coming, Belle." Seru Louis sambil memelukku.

"Apa alasanku untuk tidak datang, Louis?" Balasku seraya melepaskan pelukannya. "Selamat ya. Kalian memang cocok." Tambahku sambil senyum.

"Terimakasih, Belle. Louis banyak cerita tentangmu. Kau luar biasa." Lalu aku memberikan pelukan pada Eleanor.

"Suamimu ini berlebihan. Cepat beri aku keponakan ya!" Eleanor melepaskan pelukanku dan tersenyum.

"Enjoy the party, Belle. Kuharap kau menemukan jodohmu segera." Tambah Louis.

"I hope for the same, too, guys. Aku kembali kesana ya!" Mereka mengangguk lalu aku berbaur lagi dengan para tamu.

One Direction minus Louis sudah selesai bernyanyi dan di panggung sekarang tampil band orkestra yang memainkan lagu soft. Para tamu mendekati panggung dan mulai berpasang-pasangan siap untuk berdansa.

"Wanna dance?" Tawar seseorang mengagetkanku.

"No. I hate dancing, Horan."

"Aku juga. Lebih baik kita cari tempat lain. Ikut?" Aku mengangguk. Niall membawa satu mangkok besar strawberry sambil sesekali mengambil buah merah itu dan memakannya. "Disini saja, Belle." Aku dan Niall berhenti di sebuah balkon yang menghadap ke taman depan villa ini. Suasana disini tidak terlalu ramai. Hanya beberapa orang yang mengobrol dan itu pun saling berjauhan.

"Itu Harry?" Tanyaku sambil menunjuk seseorang dengan seorang perempuan duduk berdua di bangku taman.

"Yeah. Dan perempuan itu Yumi Lambert, model Victoria Secret." Aku pun mengangguk lalu mengambil strawberry dari mangkok Niall dan memakannya.

"Apa Harry masih seperti itu? I mean, menggoda banyak perempuan?"

"As you see. Dia tidak punya hal lain untuk dilakukan, Belle." Aku pun tertawa kecil, Niall juga. Mata kami masih memandang Harry dan perempuannya yang asyik bermesraan.

MRS. TOMLINSON ✖️ LOUIS TOMLINSONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang