Kissed By Accident

12.7K 1.2K 112
                                    

Suasana kamarku sudah seperti flatku dulu : berantakan, penuh snack dan minuman ringan, serta DVD yang menyala sejak beberapa jam lalu. Aku sedang menonton Glee season 6 lewat DVD karena aku banyak meninggalkan episode nya di TV. Salahkan jadwal Louis yang mengganggu waktuku bersenang-senang.

Oh iya ini sudah jam 10 malam dan seperti yang Louis bilang aku tidak boleh keluar kamar sampai pestanya usai.

Aku tidak tahu ada pesta apa diatas. Tadi aku sempat mengintip keluar lewat jendela sih, selain ada One Direction yang datang, juga ada empat pemuda yang salah satunya berambut pink, lalu ada sekitar 10 perempuan dengan pakaian ketat.

Ah siapapun mereka, aku tidak peduli.

Benar kau tidak peduli, Belle? Tidak penasaran Louis sedang apa diatas sana? Ingat, banyak wanita seksi lho.

Iya, aku tidak peduli!

Lebih baik aku melanjutkan kegiatan kesukaanku sampai mengantuk.

•••

Tiba-tiba aku terbangun karena haus. Aku melihat ke sekelilingku dan semua minuman habis. Sebenarnya sangat malas untuk turun kebawah dan mengambil segelas air putih, tapi aku tidak mau dehidrasi.

Anyway, ini jam 3 pagi dan kuyakin pesta Louis ini sudah berakhir kan?

Aku membuka pintu kamar dan melihat sekeliling, memang sudah sepi. Tapi bau alkohol dimana-mana. Huh pasti semua orang disini mabuk. Memang harus ya setiap pesta itu menyisakan mabuk di akhir acara?

Aku melangkahkan kakiku untuk melihat ada apa dibawah sana. Dan kubisa lihat Zayn dan Liam tertidur di sofa. Di sofa lainnya ada 2 perempuan juga tertidur. Baguslah kalau Zayn dan Liam tidak macam-macam, tidak sungkan aku melaporkan ini pada Perrie dan Sophia!

Lalu aku turun ke arah dapur, mengambil air mineral dan langsung meneguknya. Setelah beres dengan urusanku, aku kembali ke atas.

Mataku langsung tertuju pada pintu kamar tamu. Aku penasaran siapa yang berada disana, karena lampunya menyala, menandakan ada seseorang didalam. Aku menempelkan telingaku pada pintunya dan mendengarkan suara perempuan dan laki-laki disana.

"Harry stop biting me!" Ucap suara perempuan.

"Kau terlalu menggemaskan, babe.." Ucap suara lelaki yang kurasa adalah suara Harry.

Ah sudah bisa ditebak kan mereka sedang melakukan apa?

Kemudian aku tertarik pada pintu kamar Louis yang tidak tertutup rapat. Apa Louis lupa menguncinya? Mungkin sebaiknya aku menutup pintunya. Maka akupun melangkah pelan menuju kamar Louis dan..

Aku melihat Louis bersama seorang perempuan berambut pirang. Iya jelas sekali terlihat dari sini kalau Louis menggendong perempuan itu dan menyenderkannya di dinding. They're kissing. Yes they are. Bukan, bukan ciuman biasa, ini ciuman penuh nafsu yang mengarah ke hal-hal nakal selanjutnya. Perempuan itu menjambak rambut Louis, dan bibir Louis sudah sampai ke leher perempuan itu sehingga dia mengerang penuh kenikmatan.

Apa itu kekasih Louis sebenarnya? Atau hanya wanita sewaan?

Tapi tolong, kenapa aku tidak suka melihat pemandangan ini?

Ayolah, Belle, Louis itu bukan siapa-siapa dan tadi pagi kau bilang bahwa kau tidak jatuh cinta padanya. Jadi apa urusanmu jika Louis bercinta dengan yang lain?

Iya, tapi aku benar-benar tidak suka melihatnya. Ada apa denganku? Dan.. Kenapa tiba-tiba aku ingin menangis sih? Ini rasanya perih sekali.

Kau suka pada Louis, Belle?

Tidak tahu. Sungguh.

"Hi.." Tiba-tiba seseorang menyentuh pundakku yang membuatku kaget. Aku menoleh dan mendapatkan Niall berdiri disana. Apakah aku ketauan mengintip Louis?

"Niall?" Lalu Niall menggenggam kedua tanganku. Eh ada apa ini?

Niall menarik tubuhku lalu mendorongnya ke dinding. Dia menempelkan badannya ke badanku kemudian dia mencium bibirku. Aku berusaha menolaknya tapi tidak bisa. Tangannya mulai berpindah dari tembok yang tadinya untuk menopang, ke bagian bokongku dan dia meremasnya. Sakit, bodoh!

Aroma alkohol tercium dari semua tubuh Niall. Dia makin ganas mencium bibirku. Saat mulai melemah, aku mendorong tubuhnya dan melepaskan diri. Niall tersungkur di lantai dan dia terdiam.

Dia sudah terlalu mabuk untuk berdiri dan melawan.

Gila. Semuanya gila malam ini.

•••

Pagi-pagi aku langsung menuju kolam renang lantai 3 karena aku harus membersihkan sisa-sisa pesta semalam. Kuambil satu persatu botol minuman, membuangnya ke tong sampah, lalu menyapu area sana yang sudah tidak beraturan karena kotor.

Sambil juga memikirkan kejadian semalam. Louis sedang apa sekarang?

Ah, Belle. Sudahlah. Hapus rasa apapun itu yang kau punya untuk Louis. Dia jahat padamu. Dia benar-benar cuma ingin menjadikanmu istri pura-puranya, tidak lebih. Kau sudah melibatkan pekerjaan ini dengan perasaan, Belle. Dan itu salah.

"Morning, Belle." Suara seseorang membangunkanku dari lamunan. Si pria blonde kurang ajar yang menciumku semalam ternyata! Niall Horan sialan!

Aku cuma melirik ke arahnya lalu melanjutkan menyapu. Niall sudah dengan celana renangnya, shirtless dan iPhone di tangan kanannya.

"Belle, are you okay?"

Tentu saja tidak, bodoh! Aku melihat Louis bercinta dengan wanita lain lalu kau menciumku. Itu buruk!

Niall pun mendekatiku karena penasaran. "Belle?"

"Apa?" Tanyaku kasar.

"Woah. Chill, Belle. Ada apa?"

Aku melempar sapu ke sembarang tempat lalu menatap Niall dalam-dalam. "Kau tanya ada apa heh, pirang? Kau benar-benar tidak ingat akan apapun?" Dia menggeleng bingung. "Kau mabuk semalam lalu kau menciumku. Ya, dengar ini. Men ci um ku! Di bibir! Lalu meremas bokongku! Kau pikir aku murahan?"

"Oh My God, did I, Belle?"

"Oh My God, did I, Belle?" Aku menirukan bicara Niall dengan mengejek.

"Belle maafkan aku sungguh. Aku tidak sadar, Belle. Astaga, Belle.." Niall terlihat frustasi.

"Tidak semudah itu, bodoh!"

Niall menyentuh kedua pundakku dengan kedua tangannya. "Belle, aku akan melakukan apapun untuk menebus kesalahanku. Maafkan aku, Belle. Aduh kenapa aku begitu idiot sih."

"Apapun?"

"Iya, Belle. Apapun akan kulakukan agar kau memaafkanku."

Aku pun menggandeng tangan Niall dengan kasar mendekati kolam renang. Lalu mendorong dia masuk ke kolam renang! Haha!

Byurrr!!

"Belle! Kau keterlaluan! Lihat iPhone ku mati, Belle!" Teriak Niall dari arah kolam sementara aku terbahak-bahak.

"Rasakan itu, Irlandia!" Aku pun menjulurkan lidah agar dia makin merasa tersiksa.

Gotcha!

MRS. TOMLINSON ✖️ LOUIS TOMLINSONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang