MRS. TOMLINSON ✖️ LOUIS TOMLINSON

Makeover

Louis memutuskan untuk tidak menyewa pegawai untuk membersihkan rumah. Karena dia pikir aku bisa melakukan semua. Jadi inilah aku, bangun pagi hari, mencuci pakaian dan membuatkan sarapan. Tidak lupa merapikan rumah 3 lantai ini, kecuali kamar pribadi Louis yang dia bilang dia bisa bereskan sendiri. Oh ya, selesai sarapan tadi, Louis langsung pergi ke studio, dan hari ini akan ada Lou Teasdale dan tim nya ke rumah untuk membantuku makeover sesuai permintaan Louis.

Padahal aku sangat nyaman sekali dengan penampilanku sekarang. Messy short hair, kemana-mana cuma memakai lipstick tipis serta kemeja dan jeans andalanku. Tapi aku ingat, aku adalah seorang istri Louis Tomlinson dan aku harus mengubah mindset ku selama ini. Aku harus berpenampilan semenarik mungkin, menyetarai Louis yang memang tampan. Ah sudahlah, aku hanya bertindak profesional.

"Pagi, Nyonya Tomlinson." Sapa seorang wanita muda berambut blonde saat aku membuka pintu. "Aku Lou Teasdale. Dan ini Jane." Dia mengenalkan wanita black di belakangnya.

"Hai. Mari masuk." Aku mempersilakan mereka masuk. Mereka membawa 3 tas berukuran besar yang entah isinya apa dan.. Seorang anak kecil yang juga berambut blonde. "Hai anak manis, siapa namamu?" Tanyaku sambil membungkukan badan.

"Aku Lux." Jawabnya dengan senyum lebar yang memamerkan gigi depannya yang hilang dua.

"Semoga kau mulai terbiasa dengan anakku, Belle. Dia sering ikut kemanapun." Ucap Lou sambil membuka salah satu dari tas besarnya. Oh jadi ini anak Lou Teasdale. Dia pasti memiliki anak di usia muda.

"Aku suka anak kecil, Lou. Jadi aku akan senang."

"Baiklah, Belle. Pertama, kami akan merubah gaya rambutmu. Louis sangat menyukai wanita berambut panjang. So, Jane akan membantuku memasang hair extention."

Duh, hair extention ya? Dari namanya pun aku tidak suka. "Okay. Sebelumnya, biarkan aku mengambil beberapa makanan dan minuman untuk kalian dan Lux." Aku beranjak ke dapur mengambil croissant, beberapa jenis keripik serta jus. Setelah itu kembali ke ruang tengah dimana sudah banyak peralatan juga kaca besar disana. Be ready for the new you, Belle.

Beberapa jam kemudian, rambutku sudah berubah. Kembali panjang -- ya aku sempat punya rambut panjang yang kupotong karena patah hati mantanku selingkuh -- dan warnanya dibiarkan seperti warna rambut asliku, hitam.

"There you go, Belle." Ucap Jane sambil merapikan hair extentionku.

"Do I look better?"

"Kau sudah cantik kurasa. Aku suka alismu yang tebal. Jadi kau tidak perlu mendandaninya terlalu banyak. Kau hanya tinggal mengaplikasikan eye shadow. Dan ini, make up kit barumu." Lou Teasdale memberiku satu koper sedang dengan label Mac.

"Thank you. Louis yang meminta ini?" Lou mengangguk lalu dia duduk di sofa biru tua ruang tengah kami sambil memangku Lux yang asik dengan popsicle nya.

"So, Belle. Tell me more about you." Lou menatapku dan Jane juga. Aku seperti diinterogasi karena berbuat salah.

"Ya.. Aku cuma gadis biasa. Bekerja 9 to 5 dan libur di weekend. Tinggal di London dan sebulan sekali ke Doncaster menjenguk ibu dan adik-adikku."

"Jadi kau sudah mengenal Louis sebelumnya?" Tanya Jane.

"No. Aku cuma tahu dia adalah anak dari bos almarhum ayahku. Itu saja."

"Apa kau mulai menyukainya? I mean, yeah, aku tau ini cuma pura-pura, tapi who knows. Kau wanita beruntung, Belle." Kali ini Lou yang mengajukan pertanyaan.

"No, Lou. Aku berharap aku bisa profesional menjalankan pekerjaan ini. Aku akan belajar banyak tentang kehidupan superstar, aku harap kalian tidak keberatan."

"Tentu saja. You really can call me anytime. Baiklah, aku rasa kami harus pulang. Semoga Louis suka dengan penampilan barumu."

Lou, Jane dan Lux pun merapikan barang-barang mereka dan pulang.

•••

Jam 10 malam Louis tiba di rumah. Aku sudah dengan piyamaku saat menyambutnya di depan pintu.

"Apa masih ada makanan untukku? Aku lapar." Itu kata-kata yang terlontar pertamakali. Tidak, dia tidak menilai rambut baruku.

Lou, kau salah tentang ini.