Flight Mate

13.4K 1.2K 166
                                    

"Lou, boleh aku duduk bersebelahan denganmu?" Tanyaku sedikit berlari menghampiri Lou. Kita berdua sudah berada di lorong menuju pesawat pribadi milik One Direction.

"I'd like to, Belle. Tapi Tom, suamiku akan ikut di penerbangan ini." Dia menunjuk pria jangkung dengan Lux di tangan kanannya dan ransel di tangan kirinya yang berjalan beberapa meter lebih depan dari kami.

"Oh baiklah, Lou." Aku pun membiarkan Lou berjalan duluan.

Pokoknya aku tidak mau 8 jam perjalanan London - LA bersebelahan dengan Louis! Oh iya, setelah berpose sangat mesra di airport tadi karena banyak Directioners disana, Louis langsung berjalan cepat menuju pesawat. Ya, aku juga tahu dia tidak berniat memilihku sebagai teman duduknya.

"Kau duduk saja denganku, Belle!" Tiba-tiba seorang laki-laki beraksen Irlandia menghampiriku yang sibuk mendorong koper dan menjinjing totebag Salvataro Ferragamo warna nude.

"Boleh?" Tanyaku ragu.

"Tentu saja!"

Sesampainya di pesawat, aku langsung melihat Louis di kursi paling depan. Dia duduk dengan Dan Richards, gitaris One Direction. Mereka berdua sibuk bermain games portabel. Dan sempat tersenyum padaku, sementara Louis, tentu saja games lebih penting dari kehadiranku!

"Ini tempat duduk kita! Kau mau dekat jendela?" Tawar Niall memberhentikan langkah di empat kursi di belakang kursi Louis.

"Kau saja, Niall. Aku agak takut ketinggian." Niall pun mengangguk. Dia menyimpan koperku diatas lalu masuk duluan.

Pesawat pribadi ini memang dirancang khusus perjalanan jauh jadi dibuat nyaman. Kursinya bisa dipakai tidur dan empuk juga ada fasilitas massage -- tidak seperti pesawat low cost yang sering aku pilih -- dan itupun kelas ekonomi dan menunggu promo.

"Kau sudah pernah naik pesawat sebelumnya kan, Belle?"

"Tentu saja. Tapi tidak pernah sejauh ini. Kalau aku mabuk udara gimana ya, Ni?" Tanyaku khawatir.

"Tenang, Belle. Kau akan baik-baik saja!" Niall menepuk pundakku.

Aku melihat ke kanan dan disana ada Zayn yang sudah duduk sambil mendengarkan musik lewat iPod nya. Zayn bilang Perrie sudah menunggunya di LA, karena kebetulan Little Mix juga ada gigs disana.

Sementara Liam duduk di kursi belakang Zayn. Dia juga sudah asyik di posisinya dengan majalah GQ di tangannya. Kekasihnya, Sophia, sedang sibuk, jadi tidak bisa ikut kali ini.

Where's Harry?

"Hi, Belle." Tiba-tiba kepala muncul dari kursi depanku.

"Hi, Harry."

"Kau bisa duduk denganku, kok. Aku akan membuatmu nyaman sepanjang perjalanan.." Harry tersenyum sambil mengerlingkan satu matanya padaku.

"Jangan dengar si keriting, Belle." Sanggah Niall.

"Iya. Aku disini saja Harry." Aku berusaha ramah.

"Oh come on, Belle. I will hug you always during the flights."

Ewwh. Apa sih Harry ini?

"Maaf, Tuan Harry. Silakan kembali ke posisi Anda dan pakai sabuk pengamannya." Seorang pramugari menghampiri Harry, aku dan Niall hanya menahan tawa. Harry pun menuruti apa yang pramugari tadi katakan.

"Fasten your seatbelt, Belle. Kita akan take off sebentar lagi."

Aku pun mengencangkan sabuk pengamanku. "Apa Harry selalu begitu kepada setiap perempuan?"

"Mostly yes." Jawab Niall sambil terkekeh.

Take off dan landing adalah bagian terburuk dalam penerbangan menurutku. Oh sebenarnya aku memang tidak terlalu suka naik pesawat.

MRS. TOMLINSON ✖️ LOUIS TOMLINSONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang