Aku melihat kalender yang tertempel di dinding dekat mesin cuci. Sambil menekan tombol pengering, aku tersadar bahwa aku sudah tiga bulan menjadi istri bohongan Louis.
Bagaimana kesan-kesannya?
Ya seperti yang kau lihat. Tidak lebih menyenangkan daripada kehidupanku dulu. Walaupun aku hanya tinggal di flat kecil sewaan, dulu aku sangat bahagia! Tidak perlu bangun terlalu pagi untuk mencuci, tidak perlu browsing resep masakan yang berbeda tiap harinya untuk memasak, dan yang lebih penting tidak perlu kenal dengan seorang Louis Tomlinson.
Aku tau bahwa koleksi pakaianku sekarang sangat komplit dan mahal. Harga sepasang sepatuku melebihi gaji bulananku. Aku kemana-mana diantar mobil mewah dan ditemani si tampan sombong ini. Tapi aku rindu kebebasanku dulu.
Aku rindu sepulang kerja mampir ke Starbucks dan ngobrol ngalor ngidul bersama teman-teman kantorku. Menikmati me-time tanpa mandi di weekend sambil nonton Melissa and Joey. Atau sekedar ke mall membeli barang diskonan.
Memang ya, harta tidak menjamin bahagia.
Aku juga merindukan kebiasaanku pulang ke Doncaster sebulan sekali di weekend pertama. Sejak tinggal disini, dengan jadwal menemani tuan muda yang padat, aku tidak sempat mampir ke Doncaster. Dan karena Louis tidak mengizinkanku juga. Aku hanya berkomunikasi dengan keluargaku via telpon. Menjengkelkan memang.
Dan kalau kau tanya bagaimana perasaanku untuk Louis, maka akan aku jawab bahwa aku tidak jatuh cinta padanya. Walaupun Louis adalah tipe pria yang ideal untukku -- badan kurus dan memiliki tato. Semua pria yang pernah berhubungan denganku adalah pria dengan sentuhan tinta di badannya.
Dan aku yakin, dengan perlakuan dia selama ini padaku, Louis tidak menyimpan perasaan apa-apa padaku.
Jadi, ini terlihat sangat profesional kan?
"BELLE!" Tuh kan, baru kita membahasnya, dia sudah berteriak. Panjang umur sekali kau, Louis.
Aku bergegas mencari sumber suara Louis yang diperkirakan berasal dari kamarnya, mengingat ini masih pagi. Dan benar saja, Louis masih terbaring malas di tempat tidurnya, shirtless dan hanya memakai boxer. Tambahan : matanya masih sedikit tertutup.
"Ada apa, Louis?"
"I wanna eat." Ucapnya malas.
"Aku sudah masak sarapan dibawah."
"I WANNA EAT HERE. BRING THE FOOD HERE!"
Ya ampun, Nyonya dan Tuan Tomlinson, apakah kalian terlalu memanjakan anak sulung kalian ini?
"Wait a minute." Dengan setengah berlari, aku menuruni tangga menuju ruang makan dan mengambil makanan untuk sarapan. Kebetulan hari ini aku memasak banana pancake. Aku menyimpan makanan tersebut diatas nampan lalu kembali lagi ke kamar Louis.
Hufft, lumayan membuat berkeringat.
Setelah memberikan Louis sarapannya, aku membalikkan badanku bermaksud kembali ke ruang cuci dan membereskan pekerjaanku.
"Heh, suruh siapa meninggalkanku sendirian?" Ujar suara itu saat baru beberapa langkah aku berbalik. "Sit down here!" Pun aku mengikuti perkataanya dan duduk di ujung tempat tidur Louis.
Eh ini kali pertama aku masuk kamar Louis, karena dia tidak membiarkanku. Ukuran kamarnya 5 kali lebih besar dari kamarku. Tidak seperti yang kukira, kamar ini sangatlah rapi. Disini juga terdapat ruangan khusus pakaian Louis, itu lho, yang seperti ruangan artis kalau kalian menonton MTV Cribs! Louis juga menyimpan LED TV serta perlengkapan games nya. Yang sedikit membuat kaget, ada rak kayu berisi ratusan buku. He loves reading, too.
"Damn Lionel Messi!" Ucap Louis saat menonton acara di TV yang tidak lain tidak bukan adalah sportainment. "You really should move to Premiere League, Messi!" Ya dia ngoceh sendirian dengan mulut penuh makanan. Silly.
Terus buat apa aku disini kalau cuma buat melihat dia menyaksikan acara TV kesukaannya? You waste my time, Louis.
"Belle, teman-temanku akan menginap malam ini."
"And then? I mean, mereka memang sering menginap disini, bukan?"
"Bukan itu.." Louis menegak air putihnya. "I will have a party with them tonight. "
"Ya baiklah. Ini rumahmu dan kau bisa melakukan apapun disini. Bukan begitu?"
Louis mengangguk. "Bukan cuma the boys yang akan kesini. Teman lainnya juga. Party nya di rooftop. Dan kau kuharap tidak keluar kamarmu sampai acaranya beres. Mengerti?"
Wah itu bagus sekali. Aku bisa menyaksikan Glee season 6 dengan tenang! "Got it."
"Good. Sekarang panaskan mobil Rolls Royce Wraith ku. Aku akan ke studio sebentar lagi."
KAMU SEDANG MEMBACA
MRS. TOMLINSON ✖️ LOUIS TOMLINSON
Fanfic"Istri palsumu itu cantik, man." "Kau bercanda. Dengan dada dan bokongnya yang rata maksudmu?" Hai. Aku Camila Belle. Dan jika kalian berpikir menjadi seorang istri Louis Tomlinson itu menyenangkan, mari kuceritakan.