Interview

14.3K 1.3K 150
                                    

"Cepat ganti bajumu. Aku tunggu 15 menit lagi di mobil." Louis tiba-tiba mengetuk kamarku di saat aku lagi asyik nonton The Rachel Zoe Project. Uh mengganggu saja kau!

Louis memberiku sebuah paperbag yang ternyata berisi pakaian. Tank top The 1975, rok warna neon, jaket jeans, fedora hat, sepasang sepatu Vans warna misty, white clutch dan gelang. Baiklah, akan aku pakai semua ini walaupun aku tidak tahu akan dibawa kemana.

Aku langsung menuju ke depan rumah dimana Louis sudah menungguku di dalam mobil Aston Martin Vanquish warna gold nya. Tidak, dia tidak membukakan pintu untukku. Setelah memakai seatbelt, Louis langsung memacu mobil mewahnya ini.

Aku melirik ke arah Louis yang sedang menyetir. Ternyata aku dan Louis memakai baju yang matching. Dia memakai t-shirt hitam polos, jeans sampai se-mata kaki (so damn Louis), beanie warna abu-abu dan sepatu Vans hitam. "Apa kau melihatku?" Tanyanya sambil tersenyum kecut.

"Eh. Tidak." Akupun mengalihkan pandangan ke depan. "Mau kemana kita?"

"Interview di Glamour Magazine."

"Teman-temanmu menyusul?"

"No. Karena ini interview tentang kita berdua. "

"What?" Tapi dia tidak menjawab dan serius dengan setirnya. 30 menit kemudian kami berdua tiba di depan sebuah gedung perkantoran 5 lantai serba putih. Saat aku hendak membuka pintu mobil bermaksud akan turun, Louis menahanku.

"Belle, wait." Akupun kembali ke posisiku. "Listen. Wawancara kali ini mengenai hubungan kita berdua. Awal kita kenal sampai pernikahan. Yang pasti ini akan banyak drama. Jadi saat reporter bertanya, biar aku yang menjawab dan kau hanya mendukung. Mengerti? Ada jawaban yang salah akan kuhukum kau."

"Kau galak." Komentarku sambil menyimpan tangan di dada.

"What did you say?"

"No."

"Good. Akan kubukakan pintu. Beraktinglah sebaik mungkin. Atau kau tau konsekuensinya."

Louis membukakan pintu untukku. Lalu dia menggandeng tanganku sambil tersenyum. Selamat bermain opera sabun, Belle dan Louis!

Kami berdua langsung menuju lantai 3. Disana kami bertemu Carla, wanita 30 tahunan dengan rambut pendek pirang lurus dan bertubuh kurus. Dia adalah orang yang akan mewawancarai kami.

"So Mr and Mrs. Tomlinson, are you ready?" Tanya Carla. Kami sudah berada di ruangan dengan warna cat kuning muda. Disana tersedia sofa bermotif kulit zebra dan satu meja warna hitam. Aku dan Louis duduk di sofa, begitu juga Carla. Dia sudah siap dengan recorder nya yang disimpan di meja dan dia memegang notes kecil serta pulpen. Disana juga terdapat satu fotografer bernama Dave yang mondar mandir mencari angle pas untuk memotretku dan Louis.

So this is everybody else's dream that you're living, Belle.

(C : Carla, L : Louis, B : Belle)

C : Jadi bisa ceritakan awal kalian bertemu?
L : Yeah. Aku dan Belle adalah teman kecil di Doncaster. Belle mengenalku sejak dulu.
B : Bisa dibilang aku adalah supporter sepakbola Louis paling setia. Aku sering menemaninya main sepakbola bersama teman-teman!

Cih. Aku saja baru tau Louis mantan pemain sepakbola dari Google tadi siang.

C : Tapi mengapa pernikahan kalian terkesan mendadak? Bahkan Louis sempat berhubungan dengan wanita lain sebelumnya.
L : Aku dan Belle tidak suka hubungan kami dipublikasikan. Karena akan mengganggu privasiku maupun Belle.

Lalu Louis merangkulku, menatapku sambil senyum! Nah, tiap hari dong kaya gini, Tuan Louis!

C : Setelah menikah, apakah kalian sudah berbulan madu?
L : No. Kami belum sempat berbulan madu. Aku masih sibuk dengan One Direction. Untungnya istriku mengerti. Is it okay no to have honeymoon, baby?
B : It's okay, babe. Everyday is honeymoon for us, isn't it?

Belle, kau menjijikan.

C : Bagaimana dengan anak? Apakah kalian sudah merencanakannya?
L : Yeah. Aku akan senang memiliki banyak anak dari Belle, how about you, baby?
B : Anything for you.

Tidak. Tidak akan kubiarkan kau menyentuhku, Louis. No. No.

C : Apa yang kalian suka dari diri pasangan kalian masing-masing?

Louis menatapku dari atas sampai bawah lalu tersenyum.

L : I love her ordinary things. Dia bukan tipe party girl. Dia sangat rajin dan jago masak!
B : Thank you, babe.

Louis memelukku. Aww I love the smell of his body.

Hei, Belle. Bangun!

C : Bagaimana denganmu, Belle?
B : Mm. Louis itu tipe leader. Aku suka caranya mengajakku untuk disiplin atas banyak hal.

Dalam arti lain, Louis itu bossy, banyak mengatur! Hufft!

C : Last questions, apa tips kalian agar hubungan tetap berjalan sesuai yang diinginkan?
L : Saling mengerti pastinya. Dan memberikan hal-hal romantis. Itu perlu.
B : You forget one thing, babe..
L : What?

Louis menatapku dengan tatapan mautnya yang pasti membuat fans nya pingsan seketika.

B : Be wild in bed.
L : Ouch. You're naughty.

Lalu Louis mencubit hidungku halus yang kubalas dengan tertawa.

Sungguh Belle, seharusnya kau menggantikan Kate Winslet di Titanic atas aktingmu.

•••

"That was sick." Komentar Louis di dalam mobil.

"I am clever. You don't have to worry." Louis langsung menyalakan mesin mobilnya dan kami berdua pulang.

Tunggu, dia tidak berterimakasih? Astaga.

MRS. TOMLINSON ✖️ LOUIS TOMLINSONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang