Prolog

19.1K 878 4
                                    

Gadis kecil itu memberengut kesal saat dirinya harus kembali meminum obat

Bibir mungilnya mengerucut lucu dan mata bulat nya menatap ke arah baby sitter dan papanya bergantian

"Lea sayang minum obat nya yah, nanti kita jalan-jalan untuk membeli apapun yang Lea mau" pria berstelan formal itu kembali membujuk putrinya

Gadis kecil bernama Lea itu menggeleng "ndak mau!"

"Nona harus minum obat, biar nanti nona kuat. bisa main lagi sama temen-temennya" ucap baby sitter itu sambil menyodorkan satu sendok obat sirup pada sang nona kecil berharap diterimanya

Namun Shinta dibuat terkejut saat Lea kecil menepisnya hingga tumpah mengenai seragam baby sitter nya

Mengingat teman-temannya Lea menjadi sedih dan juga kesal, dirinya selalu diejek tidak mempunyai ibu. Bahkan tidak ada yang mau menjadikannya teman, membuat Lea kecil semakin dibuat kesepian

Lea naik kepangkuan sang papah lalu memeluk erat leher nya "papah Lea ndak suka..meleka nakal selalu bilang Lea ndak punya mama..hiks" gadis itu mulai terisak dipangkuan sang ayah

Lalu Diusapnya rambut sang putri dengan sayang "nanti papa marahin mereka yah" yang diangguki oleh Lea

"Kalau begitu sekarang kita minum obat nya oke"

"No!" Lea menggeleng tetap menolaknya

"Sayang papa harus kembali ke kantor dan Lea harus masuk kembali ke kelas" Richard mencoba memberi pengertian untuk putrinya itu

"LEA NDAK MAU SEKOLAH...LEA MAU MAMA..HIKS" Jerit Lea sambil meronta-ronta dalam pelukan sang papah ingin diturunkan

"Sayan--"

"You want to mom?"

Tanya seorang anak laki-laki yang tiba-tiba datang menghampiri mereka. jika dilihat mungkin umur mereka hanya berkisar dua tahun. Tapi yang membuat nya menarik adalah bagaimana bisa wajah setampan itu didapatkan nya diumur yang masih anak-anak.

Dan Lea disuguhi pertanyaan itu tentu saja tidak akan menolak. Gadis kecil itu meronta minta sang ayah untuk menurunkannya dan dengan terpaksa Richard menurutinya

Mata coklat terangnya begitu bersinar saat menjawab pertanyaan anak laki-laki asing itu "em..!" Lea mengangguk kuat

"Kalau begitu, minum obatnya" anak itu kembali berkata

Richard panik, apa yang dikatakan oleh anak itu. bagaimana jika putrinya menagihnya, apa yang bisa dilakukan anak sekecil itu. Kepala Richard pening memikirkan sesuatu yang buruk akan terjadi, apalagi melihat keantusiasan lea menanggapi hal itu

"Bibi Lea mau mau minum obatnya" ucapnya pada Shinta

"Ah..yaa" dengan gugup Shinta menuangkan obat sirup itu ke sendok, lalu mulai mengarahkannya pada mulut sang nona hingga diteguk baik oleh gadis kecil itu

Lea menatap ke arah anak laki-laki itu dan mengabaikan rasa tidak enak dilidahnya. Ia menyodorkan tangan mungilnya "udah, mana mommy" tagihnya polos

Anak Laki-laki itu mengusap rambut Lea lembut "Nice"

Lalu menggenggam tangan Lea yang menggantung, membawa nya pergi ke suatu tempat untuk menunjukkan sesuatu yang menarik

"Astaga apa yang anak itu lakukan Shinta" ucap Richard frustrasi

"Saya--"

"Ikuti mereka" titah Richard sambil mengusap wajahnya gusar

Dan Dengan cepat Shinta mengejar Lea

Hingga tak lama kemudian Mereka sampai di ruangan salah satu milik sekolah ini

Anak laki-laki itu masuk sambil menggenggam tangan mungil Lea dan diikuti dengan oleh Shinta dengan cemas

Diruangan itu terdapat pasangan suami istri yang sedang berbicara namun dengan intonasi seperti orang berdebat

Hingga keduanya menoleh

"Ken..oh God.. siapa yang kamu bawa?!!" Pekik wanita didalam

Tidak menghiraukan sang ibu, anak bernama Kenneth itu menghampiri kedua orangtuanya

"Now she's your mom" ucap Kenneth sambil menunjuk ke arah ibunya

"Benelan?"

Kenneth mengangguk

Lea tersenyum, terkesan sangat polos

"Gendong Lea mom" pintanya

Shinta melihat itu menjadi takut, takut akan nona nya kecawa saat melihat wanita itu tidak ada tanda-tanda akan menggendong nya "Biar bibi aj--"

Namun dugaan Shinta ternyata salah. diamnya wanita itu karena ia masih terkejut, tapi beberapa saat kemudian wanita itu malah dengan senang hati menggendong nya membuat Shinta menjadi terharu

Ia membungkuk " terima kasih nyonya, tuan" ucapnya sopan

Enam tahun shinta merawat lea ia tidak pernah melihat binar mata coklat itu seterang ini

Wanita itu mengangguk terkesan sangat ramah. Sebenarnya, Tidak ada yang mampu menolak anak perempuan semanis Lea

"Mom Lea ingin tulun" pintanya pada sang mommy baru

"Oke"

Setelah diturunkan Lea berjalan menuju anak laki-laki yang menjadi superhero nya.

Dengan senyum yang tidak luntur lea  memeluk tubuh Kenneth yang lebih tinggi darinya dengan erat "Thank you supelhelo"

Kenneth tersenyum lalu membalas pelukan nya. Pelukan hangat ala anak-anak yang akan selalu mereka rasakan hingga kedepannya

KENNETH [Possesive boyfriend]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang