19: destroyed

1.1K 56 1
                                    

Grace mengubah mimik wajahnya saat berpapasan dengan allard dirumah sakit dimana Shasa dirawat. Entah kesurupan setan apa hingga pria dingin tersebut menawarkan untuk pergi bersama keruangan kekasih putranya

"Tentang perceraian--"

"Tenang saja aku sudah urus semuanya, kamu tinggal menandatanganinya saja" potong Grace cepat

Allard menatap istrinya "Seingin itukah kau pergi"

"Bukannya dulu kamu yang menginginkan hal tersebut. Aku hanya mencoba mengabulkan nya saja, maaf jika memang terlambat aku baru sadar diri sekarang.."

"Jadi obsesi gila mu benar-benar sudah hilang" sindir allard membuat Grace mengepalkan kedua tangannya

"Ya dan silahkan kembali pada cinta pertama mu kemudian hidup bahagia seperti yang kalian impikan" jawab grace

Allard tersenyum meremehkan "Sayangnya sudah sangat terlambat" lalu dia pergi mendahului Grace

*****

"Daddy.. mommy!" Kata Shasa saat melihat kedua orang tua kenneth datang menjenguknya

"Sudah lebih baik?" Tanya allard sembari mengelus rambut Shasa

Gadis itu mengangguk "Ken gak ikut yah?"

"Loh mommy kira Ken ada disini"

Sedari tadi Ren tidak pulang kerumah dan Grace kira putranya memang menemani shasa. Sangat tumben sekali jika Kenneth berani meninggalkan Shasa sendiri dalam keadaan seperti ini

"Ken tadi pergi waktu ada papah, sampai sekarang belum kembali. Shasa pengen ketemu Ken mommy.."

"Nanti mommy hubungin Ken ya. Shasa tenang dulu" Grace menarik Shasa kedalam pelukan hangat menenangkan nya

"Kamu sendirian?" Tanya allard tidak melihat orang lain di ruangan luas ini

"Papah bilang dia harus pergi karena ada urusan penting sebentar" jawab Shasa

Tadi Richard menerima telepon dari seseorang kemudian berkata jika dia harus segera pergi sebentar tapi hingga kini belum ada tanda-tanda ayahnya akan kembali, jujur Shasa sangat takut sedari tadi apalagi Ken juga tidak kunjung datang

"Dia tega meninggalkan mu sendiri disini setelah membuat putraku pergi saat menjagamu karena tidak nyaman melihatnya?"

Benar-benar tidak berubah si brengsek satu itu, bagaimana dia bisa tega meninggalkan putrinya dirumah sakit sendirian.

"All!" Peringat Grace melihat Shasa menunduk sedih

"Dengar ini Shasa, Richard tidak menyayangimu. Kapan kamu sadar jika hanya Kenneth yang mampu menjaga kamu, disaat Richard selalu meninggalkan kamu apakah pernah Kenneth pergi sebentar saja dari sisimu dengan alasan kepentingan hidupnya sendiri seperti yang si brengsek itu lalukan. Jika kamu memilih memilih ayah brengsek mu itu maka tinggalkanlah putraku."

Setelah itu allard keluar tanpa mendengarkan peringatan istrinya

"Sebentar ya sayang.." grace melepaskan pelukannya dan keluar meninggalkan Shasa yang semakin terisak

"Kamu keterlaluan allard!!"

Allard berhenti melangkah dan menoleh pada Grace "buka matamu dan pikirkan Kenneth"

"Jangan terus menutup mata atas kelakuan brengsek Richard, aku tidak akan membiarkan siapapun menyakiti putraku, termasuk gadis itu."

"Tapi bagaimanapun Richard ayahnya al.."

Grace bisa mengerti jika Shasa hanya tidak ingin kehilangan satu-satunya keluarga nya

"Jadi kau tetap ingin disini alih-alih mencari tahu keadaan putramu?" Tanya allard

Grace mendesah bingung "Tapi aku juga tidak bisa meninggalkan Shasa sendiri disini"

"Biarkan gadis itu berpikir dan membuat keputusan!" Sentak allard kesal

"Baiklah terserah padamu" pria itu berbalik dan ingin melanjutkan langkahnya sebelum pergelangan tangannya ditahan oleh Grace

"A-ku ikut.."

*****

Dan disinilah mereka sekarang, berdiri didepan sebuah pintu apartemen milik Ken. Grace berharap putranya benar-benar ada di dalam, sebagai seorang ibu dia mempunyai firasat buruk  mengenai ini.

"Al sudah?" Tanya Grace tak sabar

Dia sedang menunggu Louis membalas pesannya tentang kode apartemen milik Ren.

"ya sebentar" allard baru saja menerima balasan dari louis kemudian langsung menekan beberapa angka sesuai yang tangan kanannya
Kirimkan

Dan benar saja pintu tersebut terbuka membuat mereka langsung masuk kedalamnya. Karena sangat gelap allard meraba dinding untuk menemukan saklar lampu, tak lama kemudian dia menemukan nya dan sekarang mereka bisa melihat dengan jelas isi apartemen tersebut

"Ya ampun" Grace menutup mulutnya terkejut

Ruangan ini sangat berantakan, persis seperti kapal pecah. Karena hampir semua barang ada dilantai dalam keadaan hancur

"Al.." lirih Grace

Allard tidak menjawab dan memilih melangkah dengan cepat menuju sebuah kamar yang berada disana. Dan sesaat jantungnya seakan berhenti berdetak melihat putranya duduk dengan kepala ditelungkupkan disalah satu kakinya yang ditekuk

"KENNETH!!" Grace langsung berlari menuju Kenneth

Dia menangkup wajah putranya "ya ampun Ken.."

Wanita itu menangis histeris saat melihat betapa kacaunya keadaan kenneth, kemeja putih yang bermuluran oleh bercak darah dan tubuh remaja itu hampir semuanya terluka

"Ken mommy hancur banget.." Grace mendekap kenneth yang tidak sadarkan diri

Wajah allard memerah menahan amarah yang ingin meledak dalam tubuhnya, dia juga sama hancurnya seperti Grace melihat putranya yang tak pernah terlihat lemah tiba-tiba terkulai tak berdaya

Pria itu mengambil tangan ren yang terbalut kain putih pada luka sayatnya. Syukurlah anaknya tidak segila itu dengan membiarkan dirinya kehabisan darah, kemudian matanya menatap Grace yang mengusap kepala kenneth dengan air mata yang semakin deras mengalir

"Ken boleh jadi superhero nya Shasa, tapi Ken harus inget kalau Ren masih putra kecilnya mommy.."


KENNETH [Possesive boyfriend]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang