13: Mall

5.6K 316 13
                                    

Setelah pembicaraan waktu itu, Kenneth membawa Aleasha ke apartemen nya. Gadisnya butuh ketenangan dan menjauh untuk sementara sampai ia benar-benar membereskan permasalahan orang tuanya.

Kenneth sebenarnya sangat mencemaskan mental Shasa, gadis itu sekarang lebih banyak diam. Senyumnya kadang tak terlihat jika Kenneth tidak bersamanya. Jadi ia mengambil keputusan untuk mengajaknya bersekolah hari ini, Kenneth fikir Shasa akan lebih bahagia berada dilingkungan sekolah dan sedikit melupakan masalahnya

"Sudah siap tuan putri" ucap Kenneth sambil memeluk gadis itu dari belakang

Shasa melihat Kenneth dari bayangan cermin lalu tersenyum tipis "emangnya Shasa tuan putri"

"Yes, you're princess"

Shasa membalikkan badannya lalu mencubit pipi Kenneth "Ken gombal ya"

"Aku bahkan nggak bisa gombal"

"Terus tadi apa"

"Aku cuman ngomong fakta, kamu itu secantik dan seistimewa princess"

Shasa tertawa lalu mengalungkan tangannya pada leher Kenneth "Gemes, sini cium"

Sontak Kenneth mencondongkan wajahnya "Nih"

Shasa mengecup bibir Kenneth membuat cowok itu mendengus "Sebenernya kamu itu tahu nggak sih mana ciuman mana kecupan"

Shasa menggeleng "Sama aja kok"

"Beda sayang, sini aku ajarin"

Shasa menutup bibir Kenneth menggunakan tangan mungilnya "No, princess nya nggak mau dicium sama kamu"

Kenneth menjewil hidung gadis itu "Dasar"

"Ayo berangkat" ajak Shasa

Kenneth mengangguk dan merangkul pinggang Shasa, mereka berjalan menuju keluar apartemen menghampiri Leon. Tangan kanan sekaligus teman kecil mereka yang baru saja pulang dari tugasnya

"Good morning everyone, roman-roman nya ada yang kangen sama gue nih" suara cowok dengan pakaian kasual terdengar sambil menatap jenaka pada Shasa yang sudah menampilkan wajah badmood nya

Perlu diingat jika Shasa dan Leon itu sama sekali tidak pernah akur. Mereka seperti kucing dan anjing di setiap kesempatan

"Ih dasar pede. Nggak ada tahu yang kangenin kamu!"

Leon mencolek dagu Shasa yang langsung ditepis gadis itu "Ah masa"

"Ken!! Leon pegang-pegang Shasa!!" Adunya kesal

Kenneth mengusap kepala Shasa sebelum menendang tulang kering Leon yang terbalut celana jeans itu

"Anjir, sialan banget ya Lo tuan muda!!"

Tanpa menghiraukan perkataan kurang ajar dari bawahannya itu, Kenneth dan Shasa masuk kedalam Ferarri merah lalu melesat menuju jalan sekolah

"Kayaknya gue mau sekolah lagi deh kayak Lo pada" kata Leon ditengah perjalanan

Shasa mendelik "Kamu udah tua nggak pantes sekolah lagi. Mending kamu nikah aja deh biar Shasa punya ponakan"

"Bukannya gue yah yang bakalan punya ponakan" jawab Leon membuat wajah Shasa memerah malu

"Ken, suruh Leon diem!"

"Tutup mulut Lo!" Titah Kenneth langsung

Shasa memeluk Kenneth sambil tersenyum kemenangan, sementara Leon mendengus.

Setelah beberapa menit tidak ada pembicaraan, mobil berhenti diparkiran Victoria High school. Shasa keluar setelah Leon membukakan pintu mobilnya, dia memeluk lengan Kenneth lalu berjalan menuju kelas mereka

KENNETH [Possesive boyfriend]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang