12: Sad

5.6K 323 8
                                    

Shasa membuka matanya saat merasakan wajahnya dihujani oleh kecupan. Dengan terpaksa mata cantik itu terbuka dan langsung menatap kesal pada sang biang kerok

"Please, I'm Tired" Shasa hendak tidur menyamping tapi rasa sakit membuat nya langsung meringis

"Aww! Its Hurt.."

Kenneth langsung menyingkap selimut putih itu, membuat Shasa menjerit malu

"Ken!!"

"Aku cuman pengen liat"

"Iih nggak mau! Malu!!" Shasa meraih selimut nya dan berhasil kembali membungkus tubuh polos nya

Kenneth terkekeh geli, jika dilihat wajah cowok itu terlihat lebih berseri-seri bahagia dari sebelumnya. Cowok itumengambil salep yang ada dinakas, yang dibeli oleh bawahan atas perintahnya

"Kesini sayang, aku obatin kamu"

"Nggak! Aku bisa sendiri!" Katanya sambil merampas salep itu dari tangan kekasihnya

Kenneth tersenyum geli, kenapa gadis itu harus semalu ini sih. Padahal beberapa jam sebelumnya terlihat berani dan juga nakal

"Fine sayang, aku suruh pelayan mandiin kamu" ucap Kenneth pasrah

"Eum.." gumam gadis itu

Kenneth baru akan pergi tapi Shasa kembali memanggilnya

"Ken"

Kenneth menoleh "What? Kamu berubah pikiran"

"Iih nggak!! Shasa cuman laper pengen makan makanan yang Shasa minta tadi"

"God, aku sampai lupa ngasih kamu makan karena terlalu menikmati santapan Shasa yang lezat ini"

"Ken bawel, Sebell!!" Omel gadis itu

Kenneth tertawa tanpa menimpali, lalu keluar menghilang dari pintu membuat Shasa menggerutu dan berusaha bangkit untuk pergi membersihkan diri tanpa bantuan pelayan

Butuh lima belas menit Shasa mandi, dan keluar kamar namun Kenneth belum kembali. Setelah memakai dress berwarna pastel Ungu dia berjalan keluar kamar menghampiri kekasihnya yang berada di lantai bawah

Gadis itu menggunakan lift rumah karena pasti tidak akan kuat berjalan, setelah sampai Shasa berjalan sedikit tertatih dia ingin lanjut berjalan menuju dimana Kenneth berada, tapi karena jarak lift dan kamar orang tua Kenneth sedikit dekat jadi dia dapat mendengar suara teriakan dua manusia itu

Apa mommy sama Daddy Ken berantem lagi ya?. Tanya gadis itu dalam hati nya

Shasa mengintip dari celah pintu yang nampak tak tertutup rapat

"Kamu egois Allard Maxwell, sangat egois!"

"Kenapa sifat kekanak-kanakan kamu masih ada diusia kamu yang sudah tidak muda lagi!!"

"Ya, aku memang akan selalu terlihat buruk Dimata kamu!!"

"Terserah!"

"Victoria memang tidak akan pernah bisa hilang dari hidup kamu"

Allard tersenyum mencemooh "Apa kamu memang akan selalu benci dengan semua orang yang berhubungan dengan Victoria?!"

"Apa Aleasha juga termasuk dalam list itu?" Lanjut Allard

"Aleasha tidak ada hubungannya dengan dia!" Bantah Grace

"Kamu bercanda? Mereka anak dan ibu!!"

"Tapi Vee membuangnya!!" Pekik Grace

"Yang aku benci hanya dia dan kamu, tidak Aleasha putri ku!"

"Really, bukannya kamu sangat mencintai ku graceea"

Grace berdecih "Dulu, sebelum aku ingin bercerai dengan mu!!"

"Cerai katamu, setelah aku kehilangan semuanya!"

"Kalau begitu kembalilah pada wanita yang kamu cintai itu, dan buat anak kamu hancur dengan menjadikan nya saudara tiri!!"

Shasa menyandarkan tubuhnya pada tembok sambil memegang dadanya. Kenapa sakit sekali, apa ibunya benar-benar orang yang jahat

Mata Shasa berkaca-kaca, karena terngiang-ngiang jika dia dan Ken akan menjadi kakak beradik dan tidak boleh bersama sebagai kekasih maupun suami istri

Tidak dia tidak mau!!

"Nona?"

Shasa menatap Louis dengan kaku

"Ada yang nona butuh kan?"

"Nggak. Shasa mau ke Ken, dimana"

"Tuan muda berada diruang tamu" jawab pria itu

Shasa Mengangguk dan berjalan dengan cepat

Semoga saja bertemu dengan Ken, membuat nya kembali tenang

"Ken!!" Teriak Shasa

"Kenapa kesini sayang, aku baru aja mau nyamperin kamu" ucap Kenneth sambil mengusap pinggang Shasa yang duduk dipahanya

Shasa tak menjawab dan memilih untuk menyembunyikan wajahnya diceruk leher kekasihnya. Mencari ketenangan dan berusaha menghilangkan semua kata-kata yang membuatnya tidak nyaman

"Kita makan sekarang" kata Kenneth kemudian

Shasa menggeleng dan tak merubah posisi nya. Dia semakin mengeratkan pelukannya membuat Kenneth heran seketika

"Sayang"

"Aleasha!"

"Shasa nggak mau! Jangan paksa!"

"Kamu bilang tadi laper sayang" suara Kenneth melembut

"Nggak jadi"

Kenneth menangkup wajah kekasihnya itu, astaga. Perasaan tadi gadis nya itu baik-baik saja lalu ada apa lagi kali ini

"Aleasha why?" Tanya Kenneth khawatir

Shasa menggenggam tangan Kenneth yang berada di pipinya lalu berkata "S-hasa takut, apa kita akan selalu sama-sama selamanya.."

"Atau bakal pisah"

"Kenapa ngomong gitu, hm?"

"Tadi Shasa denger kalau mommy sama Daddy Ken mau cerai, terus itu gara-gara ibu Shasa apa bener?"

Shasa menatap Kenneth "kenapa Shasa nggak punya orang tua yang baik, Papah nggak sayang sama Shasa terus Mamah Shasa ternyata juga nggak suka punya anak kayak Shasa. Apa bener kata emely kalau Shasa itu pembawa sial?"

Kenneth menggeram "Emely sudah mati. Apapun yang wanita itu bicarakan semuanya adalah kebohongan. Kamu tahu betapa beruntungnya aku dapetin kamu, mungkin kalau kamu nggak hadir di hidup aku. Aku nggak mungkin sebaik sekarang. Aleasha selama ini aku hidup bareng kamu apa aku pernah kena sial. Mereka tidak mengenal kamu dengan baik, jangan pernah ngomong kayak gitu itu bikin hati aku sakit"

Shasa memeluk Kenneth "I love you"

"I love more"

****

Otak ku mentok plisssss.

KENNETH [Possesive boyfriend]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang