16: Sadar

2.5K 119 7
                                    

Aleasha terbaring lemah diatas brankar rumah sakit. Matanya terpejam dan wajahnya pucat. Layar EKG di sampingnya menyala, menampilkan garis hijau bergelombang, menandakan bahwa masih ada kehidupan dalam tubuh gadis itu

Kenneth menatap kekasihnya dengan nanar. Lagi dan lagi aleasha terluka tanpa ada ia disampingnya. Sebenarnya Kenneth sangat ingin tahu penyebab gadisnya seperti ini dan menghancurkan siapa saja yang berkaitan. Tapi, Shasa prioritas nya saat ini, dia harus memastikan Shasa baik-baik saja dan selalu berada disampingnya sampai semua berangsur membaik

Tiba-tiba jari Shasa yang berada dalam genggamannya bergerak dan perlahan mata Shasa terbuka menatap Kenneth dengan sayu

"Ken.."

"Sayang"

"Shasa dimana... Awh!"

"Apa yang sakit hm?" Tanya Kenneth khawatir

Semuanya. Rasanya Shasa ingin mengatakan hal tersebut, tapi bibirnya malah hanya mengeluarkan ringisan. Tubuhnya terasa remuk hingga rasanya sebentar lagi akan hancur

Kenneth menatap tangannya yang diremas kuat oleh Shasa lalu menatap kekasihnya yang bergerak dengan gelisah

"Aleasha!!" Teriak Kenneth kaget saat Shasa mencabut selang infusnya secara tiba-tiba

Kenneth menggeleng "Sayang no"

"Shasa nggak suka diinfus.." katanya lemah dan mulai berhenti bergerak, hingga tanpa sadar kelopak matanya perlahan mulai menutup kembali membuat Kenneth panik setengah mati

Belum sempat Kenneth menekan bel untuk memanggil dokter. Pintu terlebih dahulu terbuka menampilkan Grace dan juga dokter Zayn yang ingin memeriksanya karena ini sudah waktunya aleasha untuk sadar

"Kenapa? Ken? Apa yang terjadi sama Shasa?!!" Panik Grace

Dokter Zayn yang melihat itu pun langsung menghampiri Shasa lalu mulai memeriksanya. Tapi, sebelum dokter itu menyentuh Shasa, Kenneth dengan emosi langsung mencengkeram kerah jas dokter Zayn lalu berkata

"Sebenarnya Lo bisa kerja gak Hah?!!"

Grace yang melihat itupun sontak menegur putranya "Ken!"

Dokter Zayn menatap Kenneth lalu melepaskan cengkraman lelaki itu dan mulai melanjutkan pekerjaannya

Setelah selesai dokter itu berkata "Aleasha tidak separah itu, tapi dia jatuh tidak di anak tangga yang sedikit. Sekarang kamu bayangkan pacar mu berguling di tangga rumahmu yang tingginya setinggi itu. Jadi, alih-alih marah lebih baik kamu tenangkan dia dan jangan sampai infusnya dia lepas kembali. Permisi" Pamitnya

"Ken?" Panggil Grace saat pintu sudah tertutup kembali

"Aku mau sendiri"

Grace mengangguk, lalu menghampiri Shasa dan mencium keningnya

"I'm sorry.."

"Kau hanya ceroboh, tapi bukan berarti mommy harus pergi dan pesan tiket pesawat secara tiba-tiba. Apakah kau ingin liburan disaat Shasa seperti ini" kata Kenneth datar

Kebiasaan ibunya, saat merasa bersalah malah ingin pergi menghindar. Ia hanya tidak ingin bingung saat Shasa bertanya tentang mommy nya

"Kau tahu?" Kaget Grace

"Aku melarang mu pergi"

Grace tersenyum lalu memeluk putranya dan senyumnya semakin lebar saat Kenneth membalas pelukannya

"Baiklah putraku. Jaga Shasa baik-baik ya, mommy pulang dulu. Awas, hubungi mommy jika Shasa sudah bangun dan jika terjadi apa-apa"

Cerewet. Batin Kenneth

KENNETH [Possesive boyfriend]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang