Kedatangan Jimin

6.4K 244 11
                                    

3 hari Jiani di apartemennya seorang diri, Hara ga bisa datang karena ada masalah keluarganya.

Jiani hanya bisa menatap atap polos berwarna putih yang dihiasi oleh beberapa lampu yang melekat diatas sana, ia terkejut melihat seekor cicak diatas sana. Jiani langsung pergi dan menjauh dari cicak itu.

Tok! Tok! Tok!

Seseorang mengetuk pintu apartemen Jiani, ia bergegas membukakan pintunya. Mas-mas mengenakan jaket dengan tulisan dan logo sebuah restoran memberikan 2 bungkus makanan ke Jiani.

"Makasih mas" ucap Jiani, ia memesan 2 bungkus makanan untuk siang dan malam nanti, irit ongkos kirim.

Jiani meletakan bungkus makanan itu diatas meja ga ada niat untuk memakannya karena blm lapar. Jiani masuk ke kamarnya dan berbaring.

"Hah?" Desisnya terkejut melihat beberapa notifikasi line dari... PARK JIMIN!

Jiani tidak ingin membukanya namun entah apa yang ia lakukan, Jiani membuka obrolan itu.

Park Jimin

Lo ga masuk sekolah?
Ji, lo beneran pergi keluar negeri?
Ada masalah apa?
Jiani, balas chat gue!
Ji...
Gue kangen:(

Jiani terkejut membaca pesan terakhir yang Jimin kirim,

"Kangen lo bilang? Cih, buaya!" kesalnya lalu melempar hpnya sendiri kesembarang arah.



Seperti biasa Jimin, Namjoon dan Hoseok berkumpul dirumah Jimin. Mereka bertiga bermain game sambil bertaruh siapa yang akan menang.

"Min, lo ngapa berhenti sih tanggung nihh!" Seru Namjoon tanpa menoleh ke Jimin sedikitpun.

"Lo main berdua aja lagi malas gue" ucap Jimin, Namjoon mengabaikannya.

Hoseok merasa ada yang aneh dengan Jimin, ia menghampiri cowok bermarga Park dan bertanya "Kenapa? Ada masalah Min?"

Jimin menggelengkan kepalanya "engga" jawabnya.

"Mikirin tuh cewek?" Tanya Namjoon yang tiba-tiba bersuara dan bingo! Tepat sekali! Jimin sedang memikirkan keadaan Jiani.

"Jiani bener-bener ke Amrik Min?" Tanya Hoseok. Jimin terdiam dan memikirkan ucapan Hara beberapa jam yang lalu disekolahan.

"Woi! Ngapa lo diem aja?!" Namjoon bertanya lagi, ia kesal karena pertanyaan yang diberikannya dan Hoseok engga dijawab oleh Jimin.

"Gue ngerasa bersalah banget sama Jiani" ucap Jimin membuat Namjoon dan Hoseok menganga ga percaya.

"G-gue ga salah denger kan?" tanya Hoseok masih ga percaya dan sangat terkejut.

"Eh! Gue ga salah denger kan?! Seorang Park Jimin bisa ngerasa bersalah juga" kata Namjoon yg sama halnya seperti Hoseok, ia ga percaya Jimin berbeda dari sebelumnya!

"Jimin, lo engga abis keselek sperma kan?!" Namjoon benar-benar gila! Ngapain dia bilang kaya gitu?!!

"Gila lo!" Cetuk Hoseok lalu melempar bantal sofa tepat diwajahnya Namjoon.

"Ya kan kali gegara keselek sperma jadi begitu" ucap Namjoon gada akhlak banget.

"Berisik ah lo pada!" Kesal Jimin.

Jimin beranjak dari tempatnya lalu mengambil kunci mobilnya dan meninggalkan Namjoon & Hoseok dirumahnya.

"Wah gila nih anak ninggalin tamu tanpa tuan rumah lama-lama gue rampok ni rumah" ucap Namjoon melihat Jimin pergi begitu aja. Hoseok hanya menganga lebar dengan sikap Jimin yang berbeda dari sebelum-sebelumnya.

I Love a Bad Boy [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang