Wild

6.8K 190 14
                                    

Warning! Full NC!





Jimin menarik pergelangan tangan Jiani membuat gadis itu terjatuh tepat diatas tubuhnya dan memeluk erat tubuh Jiani.

"Jimin, lo apa-apaan sih?!" teriak Jiani kesal mencoba melepaskan pelukan Jimin dan pergi dari sana.

"Daripada lo main solo mending sama gue kan," bisik Jimin membuat bulu kuduk Jiani merinding seketika.

"S-siapa yang mau main solo? Gue cuma mau liat alat lo merek nya apa," gugup Jiani.

Jimin mengubah posisinya dengan mudah Jiani sudah berada di bawah Jimin.

"Jimmmpphhhh" Jimin menerkam bibir Jiani kasar, menggigit bibir bawah dan atas milik Jiani bergantian, tangannya masih mencengkram kuat pergelangan tangan Jiani.

"Ahhh Jiminhhhh" desah Jiani saat bibir Jimin turun bermain disana memberikan gigitan kecil membuat Jiani kegelian sekaligus nikmat.

Jimin melepaskan pakaian Jiani dengan mudah dan hanya menyisakan bra & CD berwarna biru muda.

"Ini hukuman lo ninggalin gue 2 jam dan ngebiarin gue sengsara," ucap Jimin dingin menatap Jiani tajam.

"Lanjutin yang tadi, Ji" bisik Jimin lalu mengangkat tubuh Jiani. Jiani terdiam kaku berada di pangkuan Jimin, masih mencerna apa yang diucapkan Jimin.

"Kiss me, Lee Jiani.." tanpa penolakan, Jiani mencium bibir Jimin. Cowok itu membalasnya. Jiani melumat bibir tebal milik cowok bermarga Park itu dengan sensual, seperti candu ia tidak ingin berhenti, lumatan itu makin memanas saat Jimin membalasnya.

Jimin melepaskan bra biru muda itu dengan mudah lalu melemparnya kesembarang arah, Jimin melepaskan tautan bibir Jiani lalu mengulum buah dada yang menantangnya sedari tadi. Walaupun Jiani berada diatasnya, hal seperti ini bukanlah hal yang sulit bagi Jimin.

"Shhh ahhh" desah Jiani mendongakkan kepalanya, menekan kepala Jimin agar cowok itu makin dalam mengulum payudaranya.

"Ternyata lo punya sisi liar juga ya, mrs. Lee" kata Jimin menghentikan kegiatannya di dada Jiani.

Jiani mengabaikan ucapan Jimin, ia mulai mengecup satu persatu bagian tubuh Jimin bahkan Jiani berani mengisap puting milik Jimin. Jiani membuka celana jeans milik Jimin dan betapa terkejut ia melihat benda tumpul yg bisa dibilang besar, panjang, dan berurat.

"Itu lo ga sesuai sama badan lo, gue kira punya lo kecil," astaga Jiani! Bisa-bisanya lo bilang kaya gitu ke Jimin.

Jimin mengeluarkan smirk andalannya, "manjain dia pake mulut lo, Ji" ucapnya. Jiani membulatkan matanya terkejut, "gimana caranya bisa masuk ke mulut gue? Ini gede banget Jim!" kata Jiani, Jimin terkekeh geli mendengarnya.

"Lo liar-liar polos banget sih astaga gemes gue lama-lama, duduk disini gue ajarin," ucap Jimin sambil bangkit dari posisinya, Jiani nurut dengan kata-kata Jimin, ia duduk di pinggir ranjang.

"Mainin dia pake tangan lo," kata Jimin yang berdiri dihadapan Jiani, terpampang jelas di sana sosis panjang tanpa bulu sedikitpun, Jimin menuntun tangan Jiani ke juniornya.

"Ahh mainin dia kaya lo main squisy" Jimin mencoba menahan desahannya, tangan lembut Jiani mulai memijat-mijat junior Jimin.

"Jilat dia, Lee Jiani." ucap cowok itu seperti perintah Jiani melakukannya.

"Aahhhh" desah Jimin saat benda lunak nan basah itu menyentuh juniornya.

"Masukin perlahan kedalam mulut lo aahhh" Jiani mengulum junior Jimin perlahan membuat cowok itu gila karena tempo yang sangat pelan dan sangat nikmat.

I Love a Bad Boy [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang