Voice note dan kekacauan

2.1K 126 6
                                    

Pagi hari yang sungguh ceria dimana hari ini adalah hari kebahagiaan Seulgi. Gadis itu terlihat cantik memakai gaun pengantin berwarna biru laut dengan hiasan pernak-pernik di bagian lehernya.

"Yey! Akhirnya gue bisa miliki Jimin sepenuhnya!" senangnya sambil menatap wajahnya di cermin. Ia sedang sendirian di ruang make up menunggu ketiga temannya.

Tak lama suara pintu terbuka mengejutkan Seulgi.

"Anjir gue kira Jimin, ternyata kalian," ujar Seulgi membuat ketiga temannya cekikikan.

"Cie yang udah mau nikah," kata Joy sambil menggoda Seulgi.

"Seul, kalo lo nikah sama Jimin terus ayah dari anak kandungan lo gimana?" tanya Jennie.

"Gue gak peduli, lagian itu juga gak sengaja dan gue gak mau kalo dia yang tanggung jawab. Kan lo tau sendiri kalo gue cintanya sama Jimin," jelas Seulgi sambil menatap kuku-kuku indahnya.

"Jimin bakal tau semuanya, tapi nanti. Jangan buat orang lain sakit hati, Seul." Lisa bersuara, ia sudah lelah melihat kelakuan teman-temannya yang terlalu terobsesi dengan pilihannya masing-masing.

"Aduh, Lisa sayang... Dia gak bakal tau, walaupun ada yang ngasih tau dia tetap aja dia gak percaya. Kan dia percayanya sama gue," ucap Seulgi sembari merangkul pundak Lisa.

Sungguh, menjijikan! Pikir Lisa. Benar yang dikatakan Hara, Seulgi gangguan jiwa. Ia teringat dengan kejadian beberapa tahun yang lalu mengenai cewek yang dekat sama Jimin, Seulgi menerrornya. Namun, kenapa Jiani tidak?


Di sisi lain, seorang gadis berpakaian rapih duduk dengan manis di temani oleh Hoseok dan Hara. Yap, Jiani menghadiri pernikahan Jimin dan Seulgi atas permintaan Hara. Lagipula, banyak teman-teman sekolahnya yang datang.

Jiani masih berpikir akan kehidupannya nanti, ia masih belum menentukan ingin kuliah dimana dan mengambil jurusan apa.

"Mewah banget ya, pasti Jimin yang biayain semuanya," ucap Hara memandang takjub setiap inci ruangan yang besar sudah dipenuhi banyak orang, konsep istana kerjaan membuat gedung itu terlihat sama mewah dan elegan.

"Pastilah, gak mungkin Seulgi. Mana mau dia ngeluarin uang puluhan juta?" cetus Namjoon, cowok itu baru datang sambil membawa minuman dan langsung di berikan ke Hara dan Jiani.

Jiani terdiam entah harus apa? Ia memasang earphone ke telinganya setelah mendapatkan sebuah voice note dari nomor yang tidak di kenal.

"Siapa ini? Ngapain ngirim vn durasi selama itu ke gue?" Batinnya.

Kemudian, Jiani memutar voice note berdurasi 9 menit itu. Ah, tidak ada waktu untuk mendengarnya. Jiani meneruskan voice note itu ke nomor pribadinya agar tidak dihapus oleh si pengirim.

"Hah?" desis Jiani saat melihat voice note itu sudah di hapus oleh pengirimnya, untung saja dia sudah memindahkannya jadi ia bisa memutarnya kembali.

"Jia," panggil Hoseok.

"Iya?"

"Kamu yakin mau ketemu Jimin?"

"Entahlah."

Setelah percakapan singkat itu, Hara menarik tangan Jiani.

"Gue mau ngomong sebentar," ajak Hara. Jiani pun ikut.

Hoseok dan Namjoon menatap kepergian gadis itu yang tiba-tiba.

Di tempat yang lumayan sepi, Hara menunjukkan sebuah pesan dari Lisa dan voice note.

"Ternyata dia yang ngirim gue voice note itu?" tanya Jiani. Hara membulatkan matanya.

"Lo juga dapat, Ji?"

I Love a Bad Boy [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang