100%

3.2K 136 8
                                    

Seorang gadis terlelap di atas ranjang kingsize memakai seragam sekolahnya yang masih lengkap. Lee Jiani, gadis itu tertidur saat perjalanan pulang dari apartemennya. Hoseok sedang membereskan lemari baju nya dan menempatkan pakaian Jiani di dalam sana.

Setelah membereskan pakaian Jiani, Hoseok bergegas mandi. Tubuhnya lengket akibat bermain panas tadi di sekolah bersama Jiani, tubuhnya yang terkena sperma Jimin dan juga miliknya.

20 menitan Hoseok mandi, dia baru selesai dan keluar dari kamar mandi hanya menggunakan handuk yang melilit di pinggangnya. Ia terkejut melihat Jiani yang sudah bangun lagi duduk di pinggir ranjang.

"Hoseok..." panggil Jiani, suaranya nyaris hilang.

Hoseok yang peka pun menghampiri Jiani. "Kenapa?"

"Gue mau minum."

"Sebentar gue ambilin dulu," ucap Hoseok lalu pergi ke dapur mengambilkan segelas air untuk Jiani.

Tak membutuhkan waktu lama Hoseok kembali ke kamar. "Nih minumnya," katanya sambil memberikan gelas yang ada di tangannya. Jiani meneguk air itu hingga habis, tenggorokannya sangat kering.

"Sakith.." ringis Jiani yang ingin melangkahkan kakinya. Gadis itu memegang selangkangannya dan terduduk kembali di pinggir ranjang.

"Jia, lo tiduran aja ya jangan gerak dulu." ucap Hoseok khawatir, ia mengangkat tubuh Jiani dan membaringkan tubuh mungil itu perlahan.

"G-Gue mau mandi, Hoseok."

"Sebentar gue siapin air hangat dulu, lo jangan banyak gerak."

Jiani mengangguk dan tersenyum ke arah Hoseok. "Makasih ya."

Hoseok pergi ke kamar mandi untuk menyiapkan air hangat di bathtub nya. Kemudian Hoseok menghampiri Jiani.

"Pelan-pelan bangunnya, sini gue bantu."

Kini Jiani sedang berada di rangkulan Hoseok, cowok itu menuntunnya perlahan hingga sampai di kamar mandi. Hoseok juga membantu Jiani masuk ke dalam bathtub, melepaskan seragam gadis itu dan damn! Tegang!

"Jia, gue keluar dulu ya."

Ketika Hoseok ingin pergi, Jiani menahan cowok itu.

"Temenin gue," pinta gadis itu memohon.

Hoseok menghela nafas panjang. "Yaudah gue temenin."

Jiani berendam di dalam bathtub, air hangat menyapa kulitnya, rasanya sangat segar semua penat yang ada di tubuhku menghilang seketika. Ia selesai menyabuni dirinya. Hoseok memberikan sebotol sampo ke Jiani.

"Jadwal keramas gue bukan hari ini," ucap Jiani menolak botol itu.

"Setiap dua hari sekali?" Jiani mengangguk. "Berarti besok dong?"

"Iya, Hoseok. Kenapa?"

"Engga apa-apa gue cuma nanya aja biar tau semua jadwal rutin lo."

"Buat apa?"

"Kan nanti gue yang bakal jadi suami lo."

Blush!

Pipi Jiani merona mendengar perkataan Hoseok yang lancar kayak ijab kabul. Padahal belum tentu nanti bisa selancar itu.

"Belum tentu," ucap Jiani.

Hoseok menoleh ke arah gadis itu dan merapihkan anak rambut yang basah mengenai kening gadis itu.

"Kenapa?" tanya Hoseok lembut.

"Gue belum bersih dari Jimin."

"Udah."

I Love a Bad Boy [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang