Dia Kembali

2.9K 128 10
                                    

Jiani memijat pelipisnya menahan rasa pusing di kepalanya, sudah hampir 12 jam ia berada di dalam kelas bersama buku paket yang super tebal. Gurunya memberikan tugas kepada muridnya untuk mengerjakan 100 soal dalam jangka waktu 1 jam. Wah, yang benar saja!

"Psstt!" Hara memanggilnya Jiani setengah berbisik agar tidak ketahuan.

Gadis itu menoleh dan langsung menerima gumpalan kertas yang berisikan beberapa tulisan tangan Hara dan Namjoon.

Rahasia Negara!!!

Namjoon: Jia, lo kenapa gue perhatiin pucat banget muka lo kea mayat?
Hara: Ji, 2 hri yg lalu lu knp g ikut kontrol?

Gua gpp, cm pusing aja sama nih tugas sialan. Oh iya, Ra! Gua lupa ngabarin kalo kemarin²gua gak bisa ikut kontrol.

Jiani melemparkan kertas itu setelah membalas surat dari Hara dan Namjoon. Beberapa soal lagi ia selesai dan pastinya akan di suruh tunggu di luar kelas, maka dari itu Jiani memilih untuk mengulur-ulur waktu agar bisa barengan sama teman-temannya yang lain.



Bugh!
Bugh!

Suara hantaman terdengar dari halaman belakang sekolah. Kedua remaja laki-laki saling memberikan pukulan satu sama lain, mereka adalah Jimin dan Hoseok.

"Dia milik gue, Hoseok!" bentak Jimin yang berada di atas tubuh Hoseok, cowok itu menyeka darah di sudut bibirnya.

"Jiani gak mau jadi milik lo," ucap Hoseok terlihat sangat tenang bahkan ia tersenyum remeh ke arah Jimin.

Emosi pria bermarga Park itu makin menjadi ketika mendengar perkataan Hoseok dan melihat senyuman remeh itu. Jimin memukul wajah Hoseok tanpa ampun.

"Jauhin dia!"

"Gak akan pernah gue dengarin kata-kata lo lagi, Jimin!"

"Lo sahabat gue, seharusnya lo bisa ngertiin gue!"

Hoseok tertawa kecil mendengar ucapan Jimin barusan lalu berkata, "Sahabat lo bilang? Gue gak punya sahabat brengsek kayak lo, Park Jimin!"

"Oh ya, sama gue juga gak punya sahabat yang suka nikung sahabatnya sendiri!"

"Jimin, dengarin gue... Bukan gue yang nikung lo, tapi lo sendiri yang ngasih kesempatan buat gue miliki Jiani. Dan gue sukses mendapatkan Jiani, Jimin." balas Hoseok.

"Dia bakal hamil anak gue. Gue yakin lo bakal ninggalin dia," kata Jimin santai dan percaya diri.

"Engga, lo salah. Gue gak bakal ninggalin dia," sergah Hoseok lalu melayangkan sebuah pukulan kencang di pipi kiri Jimin hingga cowok itu terjatuh dan menyingkir dari tubuhnya. Hoseok bangkit lalu membersihkan seragamnya dan pergi meninggalkan Jimin sendirian terdiam di tempat.



"Jia...."

Gadis itu terkejut melihat sosok yang memanggilnya dari kejauhan dan perlahan mendekat ke arahnya.

"Yaampun, kamu kenapaa?" tanyanya khawatir.

"Aku gak apa-apa," jawab Hoseok dengan senyuman agar gadisnya tidak terlalu mengkhawatirkannya.

I Love a Bad Boy [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang