Sekai / Hunkai FanFiction
Hurt & Comfort, bxb!friend-to-lover ⚠️
.
.
.Setelah kejadian tidak mengenakkan tadi sore, Jongin merasa sangat bersalah pada Yoona. Ia tidak menyangka kata-kata seperti itu dapat keluar dari bibirnya.
Memang, hubungan dia dengan Chanyeol tidak dekat. Tapi, Jongin tetap menyayangi kakak tertuanya itu. Dia benar-benar merasa bersalah karena sudah merendahkan Chanyeol seperti tadi.
Untuk menghindar dari ibunya, Jongin memutuskan untuk tidak ikut makan malam bersama. Ia memilih untuk makan malam di dalam kamar dengan semangkuk ramen -lagi- sebagai menu makan malamnya.
Jongin makan sambil fokus membaca komik di tangannya. Namun kegiatannya harus tertunda saat pintu kamarnya diketuk tiga kali dari luar.
"Ada apa, Bibi?"
Bibi Chanmi berdiri di depan pintu kamar Jongin dengan gelisah. Jongin pun mengernyitkan dahinya bingung.
"Jongin, Ayahmu menyuruh Bibi untuk memanggilmu ke ruang keluarga."
Bukannya tidak sopan kepada tuannya, tetapi Bibi Chanmi memanggil Jongin hanya dengan nama depannya tanpa embel-embel 'tuan' itu atas permintaan Jongin sendiri. Jongin sangat menghargai Bibi Chanmi seperti orangtuanya sendiri, karena sejak kecil Bibi Chanmi yang menjaga Jongin dan selalu menemani Jongin. Wanita paruh baya itu pun bahkan selalu khawatir tiap tuan mudanya itu selalu di perlakukan kasar oleh Yoona.
"Kau ada masalah, nak?"
Bibi Chanmi sangat khawatir. Ia sangat paham sekali kalau Tuan dan Nyonya-nya itu memanggil Jongin pasti karena ingin memarahinya habis-habisan. Tidak jarang pula terjadi kekerasan pada pemuda manis itu.
"Ya, tadi sore aku ada cek-cok dengan Ibu."
Jongin berucap dengan pasrah. Sudah dapat dipastikan bahwa kedua orangtuanya sedang menunggu untuk menghinanya. Tidak dapat dipungkiri, Jongin benar-benar ketakutan saat ini. Ia menundukkan kepalanya, dan hal itu membuat Bibi Chanmi semakin khawatir.
Kekhawatiran Bibi Chanmi bukanlah tanpa alasan. Dulu saat Jongin masih berada di bangku smp, pernah Yoona memarahinya habis-habisan karena ia tidak sengaja memecahkan vas bunga mahal miliknya. Awalnya Bibi Chanmi mengira bahwa Yoona hanya memarahi Jongin untuk membuatnya lebih hati-hati dan tidak lagi berbuat ceroboh, namun saat malam hari, Jongin mendatanginya dan meminta tolong padanya untuk membantu mengobati punggungnya yang saat itu sudah dipenuhi luka lebam kebiruan.
Tangan milik Bibi Chanmi menyentuh lengan Jongin dengan perlahan. "Kau mau Bibi temani untuk menemui mereka?"
"Tidak perlu, Bibi." Jongin menggeleng. Ia tidak ingin Bibi Chanmi terlibat dalam masalahnya saat ini.
Setelah terdiam cukup lama, akhirnya Jongin pamit pada Bibi Chanmi untuk menemui orangtuanya di ruang tengah.
Hal pertama yang Jongin dapat saat tiba di ruang tengah adalah tatapan menusuk dari orangtuanya dan juga Chanyeol. Jongin agak bingung, karena selama ini hyungnya itu tidak suka ikut campur saat dirinya sedang terkena amarah ibu atau ayah.
KAMU SEDANG MEMBACA
UNWANTED
FanfictionKatanya, keluarga itu adalah rumah. Namun rasa-rasanya hal itu tidak berlaku bagi Kim Jongin. Sejak kecil ia harus dihadapkan pada kenyataan bahwa keluarganya sangat membenci dan selalu merendahkannya. Tidak ada satupun anggota keluarga yang menging...