10

490 99 21
                                    

SeKai / HunKai FanFiction

Hurt & Comfort, bxb!friend-to-lovers ⚠️

.
.
.

Akhirnya liburan sekolah telah berakhir. Jongin tidak tahu harus merasa senang atau tidak untuk hal ini. Jongin senang karena akhirnya dia tidak lagi harus kebosanan di dalam kamar, tetapi juga Jongin tidak menyukai pertemanan sekolah dan segala pelajaran yang tidak sesuai kesukaannya.

Dengan langkah gontai Jongin menuju kelas. Matanya masih sangat berat karena semalam ini tidur sangat larut untuk belajar semua rangkumam semester lalu. Meskipun Jongin tidak pintar, tetapi dia selalu berusaha untuk bisa. Walau nanti akan berakhir dengan kepalanya yang terasa pening karena dipaksa menerima ilmu.

Jongin mempercepat jalannya menuju Sehun yang sudah berada di kursinya sambil membaca buku dan mendengarkan musik diwaktu bersamaan.

Seorang murid wanita yang baru memasuki kelas dengan girang langsung menuju bangku kosong di belakang Sehun. Namun Jongin dengan cepat langsung berlari dan menduduki bangku tersebut. Jongin hanya memasang tampang polos saat wanita itu mendengus kesal.

"Kenapa?" Sehun bertanya setelah mendengar Jongin mendudukkan dirinya di bangku belakang dengan sangat terburu-buru dan menimbulkan suara.

"Hampir saja penggemar nomor satumu itu duduk disini." Jongin melirik sekilas pada perempuan yang masih terlihat sangat kesal.

Sehun hanya terkekeh. Sejak awal Jongin memang selalu membantu Sehun untuk menghindari para murid-murid genit yang selalu ingin berdekatan dengannya. Jongin hanya tidak mau belajar Sehun akan terganggu kalau banyak perempuan genit di dekatnya.

"Bilang saja kau memang ingin dekat-dekat denganku."

"Bukannya berterimakasih malah nuduh." Jongin mendecih.

"Tidak biasanya kau baru datang jam segini." Sehun melirik arloji di tangannya.

"Aku kesiangan, tidak bisa tidur semalam."

"Kenapa?"

"Belajar. Tentu saja."

"Jangan belajar terlalu keras," saran Sehun yang langsung dibalas tatapan tidak percaya dari Jongin.

"Seharusnya kau katakan itu pada dirimu sendiri," ejek Jongin. Sehun hanya mengangkat bahunya kemudian lanjut membaca buku yang sebelumnya sudah ia tutup.

Jongin melirik pada buku yang ada di tangan Sehun. Sedetik kemudian dia langsung menggelengkan kepalanya saat melihat ternyata itu adalah buku pelajaran. "Pantas saja dia bisa diterima di universitas luar negeri dengan mudah." Jongin bergumam. Dia jadi teringat tentang Sehun yang akan melanjutkan pendidikan di Inggris.

Sekarang sudah memasuki semester akhir mereka di sekolah menengah atas, itu berarti tinggal beberapa bulan lagi Sehun akan pergi. Meninggalkan Jongin yang bahkan belum memiliki tujuan apapun tentang masa depannya.

Jongin benar-benar merasa bahwa dirinya bukanlah cerminan dari Sehun. Sehun pintar, Jongin tidak. Sehun sangat modis, Jongin sangat sederhana. Sehun seorang pemikir kritis, Jongin bahkan terlalu pusing untuk banyak berpikir. Sehun sudah memiliki rangkaian masa depan yang terkonsep, sedangkan Jongin bahkan tidak tahu apa yang harus ia lakukan untuk esok hari.

UNWANTEDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang