4

934 131 70
                                    

Sekai / Hunkai FanFiction

Hurt & Comfort, bxb!friend-to-lover ⚠️

.
.
.

Mobil milik Junmyeon sudah tiba di pekarangan Villa milik keluarga Oh. Sudah ada satu mobil lainnya yang terparkir di sana, menandakan bahwa teman-temannya yang lain sudah tiba.

Junmyeon melirik sebentar ke arah Jongin yang masih tertidur pulas. "Kau bangunkan dulu si pangeran tidur, biar aku masuk duluan bawa barang-barang."

Oh Sehun mengangguk sambil terkekeh kecil. Junmyeon masuk terlebih dulu sambil membawa peralatan barbeque yang di bawanya. Meninggalkan Sehun yang masih berada di dalam mobilnya.

Sehun keluar dari mobil, lalu langsung membuka pintu kursi belakang. Jongin masih tertidur pulas walaupun mobil sudah berhenti sejak tujuh menit lalu.

"Jongin." Sehun mengguncang pelan tubuh Jongin, tapi pemuda tan itu sama sekali tidak merasa terganggu dan masih tetap tertidur nyaman.

"Hei, ayo bangun. Sudah sampai."

Saat ia melihat Jongin tidak juga terganggu oleh suaranya, Sehun pun melakukan hal yang biasa ia lakukan untuk membangunkan Jongin.

Jari telunjuk panjang Sehun terangkat, menusuk-nusuk pipi Jongin yang masih tersembunyi di balik masker. Tapi Sehun segera menarik tangannya saat Jongin meringis. Sehun yakin tusukkan dari jari telunjuknya sama sekali tidak sakit, lalu mengapa Jongin meringis kesakitan saat Sehun menyentuh pipinya?

Dengan perlahan Sehun menurunkan masker yang dikenakan Jongin. Dahinya langsung mengerut saat melihat ada beberapa luka lebam di wajah tampan-tapi-manis milik Jongin.

Tangan Sehun terulur untuk menyentuh luka lebam dan berdarah di sudut bibir Jongin. Ternyata pergerakkan tangan Sehun membangunkannya. Jongin menggeliat tak nyaman, kemudian membuka matanya.

"S-sehun?"

Jongin menunduk saat melihat raut kekhawatiran terlihat jelas di wajah pucat Sehun. Dengan segera pemuda tan itu membenarkan posisi maskernya. Dalam hati Jongin berharap Sehun tidak menyadari luka lebam di wajahnya.

Namun sayangnya harapan Jongin pupus saat Sehun sudah menarik tangannya dengan lembut. Pemuda Oh itu berbisik, "apa yang mereka lakukan padamu?"

"Tidak ada. Aku hanya terjatuh," balas Jongin.

Jawaban Jongin membuat Sehun mendecih sebal. Mana ada orang hanya terjatuh lalu wajahnya langsung lebam parah seperti itu, kecuali kalau jatuhnya ke jurang baru Sehun dapat mempercayainya.

"Kau tidak pandai berbohong, berhentilah!"

Menghindari tatapan Sehun, Jongin segera mengalihkan pandangannya. Bukannya dia tidak mau terbuka dengan Sehun, Jongin sangat ingin sekali dapat mengadukan semua yang terjadi padanya tadi. Tetapi, tatapan khawatir dari Sehun membuat Jongin jadi tidak enak hati. Rasanya tidak nyaman selalu membagikan keluhnya pada Sehun.

Angin malam yang terasa begitu kencang membuat Sehun kembali menangkup tangan Jongin dan mengajaknya masuk ke dalam. Jongin pun keluar dari mobil dengan tangannya yang masih digenggam oleh Sehun. Tangan Sehun yang satunya terangkat, melindung kepala Jongin agar tidak terbentur dengan atap mobil.

"Wah, kalian adiknya Junmyeon ya?"

Sehun dan Jongin yang baru masuk langsung di sambut dengan pertanyaan dengan suara nyaring milik salah satu teman Junmyeon. Kalau Sehun tidak salah namanya itu Kim Jongdae.

UNWANTEDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang