17

427 49 14
                                    

SeKai / HunKai FanFiction

Hurt & Comfort, bxb!friend-to-lovers ⚠️

.
.
.

Dalam tidurnya Jongin mengernyit tidak suka saat wajahnya disentuh berkali-kali. Tubuhnya menggeliat tidak nyaman, dan juga indera penciumannya terganggu oleh bau asing yang menyengat.

"Sudah bangun?"

Suara itu. Jongin langsung membangkitkan tubuhnya saat suara itu menyapa.

"K-kau mabuk?"

Wonshik hanya terkekeh menyebalkan saat ia melihat Jongin beringsut mundur dengan wajah ketakutan.

Diam-diam Jongin menyusupkan tangannya ke bawah bantal, jemarinya bersentuhan dengan sesuatu yang dingin, yaitu kaca beling hasil dari vas bunga yang Jongin pecahkan dengan sengaja sebagai bentuk pertahanan diri. Benda tajam itu masih ada di sana, Jongin sedikit merasa lega.

"Sudah minum obatmu?" Jongin menggeleng untuk menjawabnya.

"Kenapa kau suka sekali membantah ucapanku, huh?"

Jongin hanya diam tidak menanggapi apapun. Lelaki dihadapannya itu sudah setengah mabuk, Jongin takut jika ia salah bicara maka dirinya akan berakhir mendapat pukulan keras.

Tanpa aba-aba Wonshik menarik tubuh Jongin dengan cepat. Jongin tidak bisa menghindar hingga akhirnya kini tubuh Wonshik berhasil menindih dan menguasai tubuhnya dari atas.

"Jangan mengabaikan ucapanku."

Jongin bergerak untuk membebaskan dirinya, dan hal itu benar-benar membuat amarah Wonshik kembali naik. Pipi Jongin pun kini menjadi korban tamparan keras Wonshik. Tidak hanya satu, kedua pipinya benar-benar disiksa oleh tamparannya. Meski begitu Jongin tidak sudi untuk meminta ampun.

"Tunggu, aku akan ambilkan obat untukmu."

Tidak peduli pada ucapan Wonshik, atensi Jongin terfokus pada kunci pintu kamarnya yang masih tergantung ditempat. Ini kesempatan bagus!

Jongin melirik ke arah Wonshik, pria itu masih sibuk mengeluarkan obat dari bungkusannya. Menyadari bahwa ia memiliki peluang untuk kabur, Jongin pun tanpa aba-aba langsung turun merangkak dari kasur dan berlari menuju pintu.

"Mau kemana kau!"

Brukk!

Jongin gagal. Pria brengsek itu berhasil menangkapnya. Kaki Jongin ditendang kuat oleh Wonshik hingga ia terjatuh, lalu tubuhnya diangkat hanya untuk dibanting kuat ke arah tembok tanpa belas kasih. Berkali-kali Wonshik menarik tubuh Jongin lalu kemudian membenturkannya lagi ke tembok dengan kuat. Hal itu membuat Jongin merasa sangat kecil dan lemah.

Samar-samar Jongin mendengar suara dari luar. Apakah itu Chanyeol? Kakaknya itu sering sekali berada di ruang musik pada larut malam hingga pagi, Jongin rasa ada kemungkinan besar bahwa suara samar yang ia dengar itu adalah pergerakan langkah dari Chanyeol.

"Hyung, tolong— mmphh."

Bibir Jongin langsung dibungkam dengan cepat saat si manis itu hendak berteriak lebih banyak. Berkali-kali Jongin sudah membuat Wonshik marah hingga ia melampiaskan semua dalam ciuman paksaannya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 27, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

UNWANTEDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang