1

1.9K 155 71
                                    

Sekai / Hunkai FanFiction

Hurt & Comfort, bxb!friend-to-lover ⚠️

.
.
.

Pemuda manis berkulit tan itu masih bergumul di bawah selimut tebalnya, mengabaikan sinar matahari yang sudah masuk melalui celah-celah jendela dan memberikan ucapan 'selamat pagi'.

Lingkaran hitam di bawah matanya menandakan bahwa pemuda itu baru saja mendapatkan waktu tidurnya.

Tidur damai pemuda itu hancur saat sebuah bantal menamparnya tepat di wajah. "Jongin! Cepatlah bangun, pemalas!"

Pemuda yang dipanggil Jongin itu langsung tersentak dan bangkit dari tidurnya. Sambil mengerjap-ngerjap matanya memandang ke arah kakak keduanya, Kim Baekhyun, yang sedang berdiri dengan tatapan tajam dan sebuah bantal yang ada ditangannya adalah senjata yang ia gunakan untuk membangunkan Jongin.

"Cepatlah bangun sebelum Ibu yang langsung turun tangan untuk menyeretmu."

Seperginya Baekhyun dari hadapan Jongin, pemuda itu langsung mengambil pakaian dan berjalan ke arah kamar mandi yang berada di luar kamarnya.

Langkahnya sangat gontai. Ia benar-benar masih mengantuk dan lelah.

Beberapa menit kemudian Jongin sudah bergabung dengan anggota keluarganya yang lain. Saat ia mengambil tempat duduk, dirinya langsung disambut tatapan tajam ibunya, Kim Yoona. "Kapan kau akan berubah, hah?" Ketusnya.

"Sekarang ini tahun terakhirmu di sekolah, seharusnya kau lebih giat belajar, bukannya malah lebih giat tidur terus-menerus." Ayahnya, Kim Donghae, ikut menimpali ucapan Ibu.

Jongin hanya bisa tertunduk sambil makan dalam diam, sedangkan kedua kakaknya, Kim Chanyeol dan Kim Baekhyun menatapnya sambil menggeleng-gelengkan kepala dengan heran kepada adik mereka.

Jongin menghabiskan sarapannya dengan cepat, lalu ia pamit pergi. Kalau ia semakin lama di sana, maka hatinya akan semakin sakit mendengar ucapan kedua orang tuanya yang selalu merendahkannya.

Jongin akui, ia memang tidak berprestasi seperti kedua kakaknya. Namun, bukan berarti ia harus terus direndahkan seperti itu, kan?

Dengan cepat Jongin keluar dari rumah megah milik keluarga Kim. Ia berjalan menuju halte bus yang jaraknya lumayan jauh dari rumah keluarga Kim jika ditempuh jalan kaki. Sebenarnya, bisa saja Jongin meminta supir keluarga untuk mengantar-jemputnya, namun pasti ibunya akan langsung memaki dan menyebutnya anak pemalas.

Setelah tiba di kelas, Jongin langsung merebahkan kepalanya di atas meja. Hari ini guru-guru sedang rapat, jadi mereka akan belajar sendiri. Hal itu tentu saja Jongin gunakan untuk melanjutkan tidurnya.

Baru saja Jongin ingin terlelap, tiba-tiba ada telapak tangan yang menyentuh bahunya. "Bisakah kau sedetik saja tidak merasa ngantuk?"

Jongin merotasikan matanya dengan jengah. "Kau harus tahu semalam aku tidur jam berapa, Sehun."

Sehun yang duduk di sebelah Jongin langsung mendekatkan wajahnya pada wajah Jongin. Ia mengamati lingkaran hitam yang ada di bawah mata Jongin. "Kenapa tidur larut malam?"

"Kau sudah tahu kan, kamarku berada persis di sebelah studio musik milik Chanyeol hyung. Semalaman dia menggila bersama teman-temannya sampai pukul empat pagi!" Jongin menekankan kata 'pukul empat pagi' dan hal itu membuat alis Sehun menukik tajam.

"Dia sudah sangat keterlaluan, kau harus menegurnya."

Jongin langsung tersenyum hambar mendengar saran Sehun. "Menegurnya sama saja dengan aku melemparkan diriku ke kandang singa. Ibu pasti akan menghinaku abis-abisan jika aku berani menegur anak kesayangannya."

UNWANTEDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang