14

518 96 41
                                    

SeKai / HunKai FanFiction

Hurt & Comfort, bxb!friend-to-lovers ⚠️

.
.
.

Sudah hampir satu jam Sehun berdiam di dalam mobilnya. Dari sana ia memandangi Jongin yang tengah duduk di halte bus. Beberapa kali bus sudah ada yang lewat, namun Jongin memang belum mau beranjak. Dia masih tetap berdiam di sana meski kini awan sudah menggelap, bersiap untuk hujan lebat.

Sehun meraih ponselnya untuk menghubungi seseorang di seberang sana.

"Ada apa lagi kau telpon aku, huh?"

Suara galak itu milik Kang Seulgi. Dalam satu hari Sehun sudah menghubunginya lima kali. Bahkan pemuda itu juga menuduhnya berbohong tentang alasannya tidak masuk sekolah.

"Cepat kemari, aku butuh bantuanmu."

"Oh astaga! Aku benar-benar sedang berada di Ansan. Aku tidak berbohong, sumpah!"

"Tapi Jongin butuh bantuan."

"Aku akan membantu jika aku bisa, Oh Sehun. Tapi saat ini aku benar-benar sedang berada di Ansan. Bibiku meninggal."

Sehun menghela napas. "Hm, baiklah. Maaf sudah menganggu. Aku turut berduka."

"Ya, terima kasih.."

"Memangnya, ada apa dengan Jongin?"

"Dia dikeluarkan dari sekolah."

Sehun dapat mendengar Seulgi merespon ucapannya dengan pekikan tidak percaya.

Tadi sebelum pulang sekolah Sehun menyempatkan diri untuk mampir ke ruang kepala sekolah untuk menanyakan apa keputusan yang diambil oleh pihak sekolah tentang permasalahan Jongin.

Ternyata pihak sekolah sepakat untuk mengeluarkan Jongin dari sekolah karena pemuda itu sama sekali tidak mengelak tentang permasalahan tersebut. Secara tidak langsung ia mengaku dirinya salah.

"Kenapa bisa seperti itu?"

"Dia berkelahi dengan Yejun dan kedua temannya. Aku masih belum tahu apa alasannya, tapi aku yakin pasti mereka yang lebih dulu mengganggu Jongin."

Mereka terdiam beberapa saat.

"Apa aku perlu menghubungi kekasihku untuk menemani Jongin di sana?" Saran Seulgi.

"Tidak perlu. Aku akan minta bantuan pada yang lain. Terima kasih."

Sehun memutus panggilannya. Sambil memperhatikan Jongin dari kejauhan, dia terus berpikir tentang siapa yang ia bisa mintakan tolong untuk menemani Jongin saat ini. Pasti pemuda tan itu membutuhkan teman saat ini.

"Ah, hyung!"

Setelah ide di otaknya muncul Sehun langsung menghubungi Junmyeon.

"Halo, hyung."

"Ada apa?"

Diseberang sana Junmyeon terdengar sedang repot. Ia bahkan langsung bertanya tentang maksud Sehun menelponnya.

"Kau sibuk?"

"Sebentar lagi aku ada meeting. Kenapa? Tidak biasanya kau bertanya."

"Tadinya aku ingin memintamu untuk menemani Jongin."

UNWANTEDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang