13

481 85 29
                                    

SeKai / HunKai FanFiction

Hurt & Comfort, bxb!friend-to-lovers ⚠️

.
.
.

Hari ini Kang Seulgi izin tidak masuk karena ada urusan keluarga. Tentu saja hal itu merugikan Sehun. Sejak tadi ia tidak berhenti mengumpat dan diam-diam menuduh Seulgi kalau perempuan itu tidak benar-benar ada urusan keluarga. Sehun yakin seratus persen perempuan jadi-jadian itu tidak masuk karena menghindari ulangan harian.

Karena ketidakhadiran Seulgi tentu saja bekal yang Sehun bawa tidak akan sampai. Jika ia menyuruh murid lain untuk memberikannya kepada Jongin pasti pemuda itu akan curiga. Jika Jongin curiga, bisa-bisa nanti ia menolak saat Seulgi memberinya bekal.

Meski begitu Sehun merasa bersyukur Jongin beranjak menuju kantin saat jam istirahat. Setidaknya Sehun sudah tenang karena Jongin tidak akan kelaparan hingga nanti sore.

▪▪▪▪▪

Jongin mengeluh kesal sambil terus mengucek-ucek kemeja seragamnya di westafel sekolah.

Tadi saat Jongin sedang mencari bangku untuk menyantap makan siangnya di kantin, tiba-tiba saja salah seorang murid perempuan menabraknya. Jongin tidak ingin berpikir negatif, tapi memang ketara sekali jika perempuan itu melakukannya dengan sengaja, hingga kemeja sekolahnya kotor dengan noda kopi dan noda dari kuah ramen yang tadi sedang ia bawa dalam nampan. Akhirnya Jongin pun terpaksa harus mengenakan hoodie yang membuatnya gerah.

"Ayolah, kenapa tidak hilang juga." Jongin terus mendumel kesal karena noda pada seragamnya tidak juga menghilang padahal Jongin sudah menguceknya lumayan lama hingga telapak tangannya memerah.

Tidak mau menyerah, Jongin terus berusaha menghilangkan noda dari kemeja sekolahnya. Setidaknya saat ini dia harus menyamarkan sedikit sebelum noda makanan dan minuman yang menempel pada seragamnya semakin meresap dan tentu saja semakin sulit dihilangkan.

Tiba-tiba pintu toilet terbuka, diikuti oleh tiga pemuda yang masuk bersamaan. Jongin tidak begitu mengenal mereka jadi ia sama sekali tidak peduli dan hanya memusatkan perhatian pada seragamnya.

Namun pergerakkan tangan Jongin berhenti saat ketiga pemuda dengan seragam berantakan itu berdiri mengelilingi dirinya. Melalui pantulan cermin di hadapannya Jongin dapat melihat ketiga pemuda itu memperhatikannya. Hal itu membuat Jongin risih.

Setelah mencoba untuk memberanikan diri akhirnya Jongin mendongak dan menatap tajam satu persatu mereka melalui cermin. Ya, Jongin takut untuk melihat mereka secara langsung.

"Ada apa kalian melihatku seperti itu?" Tanya Jongin dengan suara yang dia usahakan galak.

Wajah mereka tidak asing bagi Jongin. Entahlah, mungkin mereka memang pernah satu kelas tetapi Jongin tidak menyadarinya. Hal itu mungkin terdengar aneh, tetapi tidak bagi Jongin. Dia memang memiliki kesulitan untuk menghafal orang-orang baru, terlebih lagi jika orang tersebut tidak dekat dengannya. Jongin pun baru mengetahui bahwa perempuan tomboy di kelasnya itu bernama Seulgi ketika mereka sudah mulai berteman dan sering bertukar cerita.

"Kata orang-orang, hubunganmu dan Sehun sudah berakhir. Apa itu benar?"

Jongin menepis tangan seseorang yang baru saja berbicara yang dengan santainya meletakkan tangan di atas kepalanya.

UNWANTEDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang