rahangnya menegas, "SIAL!!!" dengan cekatan dia keluar dari perusahaan dan bergegas pergi menuju dorm magnum.
di YG building dia bertemu dengan yori, dan yuka, "apakah jena ada di dorm?"
"huum, entah kenapa sedari tadi dia murung." jawab yuka seadanya.
"arasseo, gomawo!" jaehyun pergi ke dorm menggunakan taksi.
dia mengetuk pintu dorm, dan siyu membukanya, matanya langsung menatap jena yang berjalan gontai ke arah kamar sambil memegang ponsel.
grep...
jena menoleh saat ada yang merebut ponselnya, matanya memerah, "kenapa oppa ada disini?"
jaehyun menatap layar ponselnya, "kenapa kau membacanya?" bukannya menjawab, dia malah balik bertanya.
"aku berhak membacanya. kembalikan ponselku!"
jaehyun menggeleng, demi apapun jaehyun paling benci jika nada bicara jena seperti itu, lembut namun terkesan menyakitkan.
"kembalikan oppa! kalau oppa seperti ini berarti apa yang di katakan media itu benar." jaehyun diam, dia menatap lekat jena yang menatapnya sendu.
"kenapa diam? aku hitung sampai tiga, satu, dua, tiga! arasseo, aku anggap diammu sebagai iya."
persetan dengan hitungan, jaehyun tidak peduli, ini jauh lebih baik dibanding harus membiarkan jena membaca artikel-artikel sialan itu.
nafas jena bergemuruh, "KEMBALIKANN!!!" bentak jena, membuat hayeon, hanbyul dan beberapa member babymonster tersentak kaget.
"aku tidak akan membiarkanmu membaca ini!" jena tertawa remeh, "kenapa tidak boleh? aku bahkan sudah membaca semuanya!"
siyu langsung menggiring para member supaya keluar dari dorm, mereka akan membiarkan jaehyun dan jena menyelesaikan masalahnya.
"kau tidak mengerti? awalnya aku tidak ingin percaya, tapi mengingat kau dulu pernah berciuman dengan tzuyu sunbaenim aku jadi berpikir kembali!!!" tubuh jaehyun menegang dan matanya memanas, dia tidak menyangka bahwa jena–nya sudah ikut terpengaruh, "mwo? kau menuduhku berselingkuh?"
