14 : hug

579 45 6
                                    

sekarang jam menunjukan pukul 8 malam, dan jaehyun baru saja terbangun, dia tertidur selama 8 jam

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

sekarang jam menunjukan pukul 8 malam, dan jaehyun baru saja terbangun, dia tertidur selama 8 jam.

"ah kepalaku sangat pusing." gumamnya saat dia bangkit untuk duduk tapi rasa pusing malah menyerangnya padahal pukul 10 tadi dia sudah di beri sup pereda pengar dan obat pusing oleh ibunya.

setelah rasa pusingnya sedikit mereda, dia bangkit dan menelurusi seluruh suduh kamarnya. dia menghela nafas beratnya, "ah, sepertinya aku hanya bermimpi."

jaehyun merasa saat dia tertidur jena memeluknya, tapi ketika dia membuka mata tidak mendapati siapapun dikamarnya selain dia.

cklek...

pintu kamar jaehyun terbuka dan menampilkan seseorang yang sedari tadi jaehyun cari, "kau sudah bangun?"

matanya melebar sempurna lalu menatap seseorang itu kosong, "apa aku sedang berkhayal?" demi tuhan jaehyun berharap ini bukan hanya sekedar mimpi, meskipun benar itu mimpi jaehyun mohon biarkan mimpi indah ini berlangsung lama, jaehyun malah menunduk dengan wajah sendunya namun diiringi senyuman tipis.

matanya melebar sempurna lalu menatap seseorang itu kosong, "apa aku sedang berkhayal?" demi tuhan jaehyun berharap ini bukan hanya sekedar mimpi, meskipun benar itu mimpi jaehyun mohon biarkan mimpi indah ini berlangsung lama, jaehyun malah menun...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"ini memang benar aku oppa! lee jena." ucapan jena langsung membuat jaehyun tersadar dan mendongak, dengan cekatan dia langsung menubrukan tubuhnya ditubuh jena, memeluknya erat supaya jena tidak pergi meninggalkannya lagi.

"aku merindukanmu!" gumamnya sangat pelan namun masih bisa terdengar oleh jena.

"ku mohon jangan tinggalkan aku." hati jena bergemuruh ketika jaehyun berkata seperti itu.

tapi dia tetap pada pendiriannya jadi dia melepas pelan pelukan jaehyun, "mianhae oppa, tapi tak seharusnya kau memelukku."

"jena... maafkan aku."

jena tidak menghiraukan ucapan jaehyun, dan lebih memilih untuk mengalihkan pembicaraan, "kau harus makan dulu oppa, lalu meminum obat."

jaehyun menggeleng, dan menatap jena sayu, "shireo!" tangan jena terangkat untuk memegang dahi jaehyun, "suhu tubuhmu masih panas, ayo berbaring lagi. aku akan mengambil bubur untukmu." jena menarik tangan jaehyun lalu mendudukan tubuhnya di ranjang.

Magnum (end)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang