28 : gone

442 47 7
                                    

daheen pov on

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

daheen pov on.

aku pulang ke dorm pukul 10 malam karena tadi staf inkigayo juga pdnim mengajak aku, jeongin oppa dan jisung oppa untuk makan malam bersama.

hari ini aku sudah memutuskan untuk pulang ke rumah, setelah bersih-bersih di dorm aku pun langsung bergegas menuju rumah diantar oleh manager oppa.

ah, appa eomma bogoshipo (≧▽≦)

saat di perjalanan manager oppa bilang bahwa dia ingin membeli sesuatu di minimarket jadi menepikan mobilnya. manager oppa bertanya apakah aku ingin ikut apa tidak. ya aku jawab tidak dan memilih untuk diam di dalam mobil van.

karena bosan akupun memutuskan untuk menghubungi jena unnie lewat panggilan video. aku tersenyum saat layar ponselku menampilkan wajah jena unnie. ternyata dia sedang di bandara untuk pulang ke seoul. ah, aku ingin mengunjungi rumah jena unnie di canada, semoga aku bisa.

beberapa menit kemudian, jena unnie pamit karena pesawatnya akan take off. setelah menyimpan ponsel aku mengedarkan pandangan menuju minimarket, senyumku merekah saat melihat manager oppa keluar dari minimarket dengan beberapa barang di tangannya, dia menghentikan langkahnya tidak jauh dari minimarket untuk memasukkan kartu ke dalam dompetnya. aku bisa melihat dia menatapku kembali dan aku mengernyitkan kening saat manager oppa membulatkan matanya, "KWON DAHEEN KELUAR!!!" teriak manager oppa, aku tersentak tak mengerti apa yang di ucapkan manager oppa namun dengan segera aku melepas seat-belt lalu membuka pintu mobil van sebuah truk lebih dulu menabrak mobil van.

mataku memanas saat merasakan hantaman keras pada tubuhku, rasanya seperti melayang ke udara tapi ini sangat menyakitkan. mobil van yang aku tumpangi terpental beberapa meter ke dekat trotoar sampai mobilnya terbalik.

"DAHEEN–AHH!!!" dapat ku dengar teriakan manager oppa, dia bersimpuh di hadapan mobil van yang sudah terbalik, wajahnya terlihat sangat khawatir entah kenapa aku malah tersenyum melihat oppa begitu mengkhawatirkanku.

"daheen–ah! tahan sebentar, aku akan menelpon ambulan. jebaall jangan menutup matamu duluu!!!" ucap manager oppa, tangannya bergetar mengeluarkan ponsel lalu dengan segera menelepon ambulan.

aku ingin menutup mataku, tapi manager oppa terus berteriak padaku agar tidak menutup mata. tapi maaf oppa, aku tidak kuat. setelah itu aku menutup mata membuat manager oppa berteriak histeris dan tak berselang lama, ambulan juga para damkar dan polisi datang.

beberapa jam kemudian, aku membuka mataku dan pandangan yang pertama aku lihat adalah ruangan serba putih dan aroma obat yang menyengat di hidungku. aku menoleh dan mendapati manager oppa yang sedang menunduk sambil menggenggam sebelah tanganku erat.

"oppa..." lirihku, manager oppa mendongak dan terkejut.

"kau sudah bangun? biar aku panggilkan dokter dulu!" saat manager oppa akan bangkit dari duduknya aku langsung menarik tangannya pelan supaya dia tidak pergi.

Magnum (end)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang