Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
malam harinya semua orang di buat panik, karena jena tiba-tiba saja menghilang. jena keluar dari ruang rawatnya diam-diam karena yang menjaganya hanya baba dan buna.
jiho beserta juno turut datang ke korea dan langsung pergi ke rumah sakit tempat jena di rawat.
"annyeonghaseyo buna!" sapa seojin, ya mereka berlima kembali ke rs dan datang bersamaan.
"kalian melihat jena?" mereka menggeleng, "ya sudah kita berpencar saja oke?!"
"seojin unnie!"
tiba-tiba ada seorang anak kecil menyapa seojin, dan member lain, "oh hai seunghee!" sapa seojin balik.
seunghee adalah anak kecil yang memberitahu bahwa jena akan pingsan pada seojin, "unnie boleh bertanya?" tanya seojin, "eung." jawabnya dengan mengangguk.
seojin sedikit membungkukkan tubuhnya, "apa seunghee melihat unnie yang akan pingsan kemarin keluar dari kamar ini?"
seunghee tampak berpikir, lalu ia mengangguk dan semua mata pun tertuju pada seunghee, "aku tadi melihat unnie itu berjalan menuju rooftop."
seojin langsung menatap buna dan baba lalu kembali menatap seunghee, "seunghee yakin?" dia mengangguk, "tadi aku tanya tapi unnie tidak menjawab malah berdiam saja seperti robot."
"ah, kalau begitu seojin unnie akan menyusul ke rooftop. terima kasih ya seunghee!" ucap seojin sambil mengelus kepalanya.
"SEUNGHEE!!!"
"EOMMA!!" seunghee pun berlari menghampiri ibunya, setelah itu mereka semua bergerak menuju rooftop rumah sakit.
di atas sana jena sedang menikmati angin malam yang dinginnya sampai menusuk tulang-tulang. "jaeden, joanne tunggu. mommy akan datang sebentar lagi!" gumamnya.
jena sudah menyerah, ia ingin menyusul kedua anaknya dan juga daheen saja.
begitu sampai rooftop buna, baba, seojin, eunkyul, hayeon, hanbyul, subin, jiho, dan juno membulatkan matanya terkejut saat melihat jena berdiri dipagar.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
