Chapter 14 : Saran pdkt

5.5K 706 193
                                    




[Happy Reading]














"Ayo aaaaaaaa, satu suap lagi." Rosé memasukkan sesuap bubur ke dalam mulut Mina. Sudah 2 hari ini, ia dan Mingyu menemani Mina di rumah sakit. Kedua orang tuanya masih di Jepang untuk bisnis. Entahlah, mungkin uang lebih berharga untuknya daripada memikirkan anaknya.

"Makasih Rosé." Mina tersenyum sambil kembali membenarkan letak bantal dan dibantu dengan Rosé. Keadaannya kini sudah lebih baik daripada yang sebelumnya.

"Sama-sama," balas Rosé sambil menaruh mangkuk bubur itu ke nampan.

"Mina, Mingyu, aku anter mangkuknya dulu ya. Sekalian ambil obatnya Mina." lalu ia keluar dan memberikannya ke suster. Mingyu hanya mengiyakan saja dan Mina tersenyum.

"Minum dulu Min." Mingyu memberikan segelas air putih hangat pada Mina.

"Ming... gue mau ngomong."

Mingyu terdiam. Tidak biasanya, Mina menggunakan kata lo-gue. Biasanya aku-kamu kepada dirinya.

"Mau ngomong apa? Ada yang sakit Min?"

Mina menggeleng, gadis itu menarik lengan kekar Mingyu, membuat laki-laki itu jatuh di atas tubuh Mina. Keduanya bertatapan cukup lama.

"G-gue masih sayang sama lo."

Mingyu melepaskan tangannya dari Mina dan membenarkan letak tubuhnya. "Ga usah ngomong tentang itu dulu."

Mina kembali menarik Mingyu, dengan cepat ia mencium bibir Mingyu dengan lembut. Tangannya kini sudah berada di leher panjang Mingyu, sedangkan tangan Mingyu sudah berada di pinggang Mina.

Mina melepaskan ciuman panas itu. Napasnya tersenggal-senggal bersamaan dengan napas Mingyu.

"M-maaf Ming." Mina menduduk merasa bersalah dengan hal apa yang ia lakukan. Seharusnya tadi ia tidak melakukan itu, Mina takut Mingyu akan membencinya.

"Ayo balikan." Mingyu mengucapkan hal itu sambil menarik pinggang Mina dan kembali mencium gadis itu.

























































"AAAAAAAAAAA!! MATAKU TERNODAI!" teriak Rosé sambil terkekeh. Sedangkan kedua insan itu hanya salah tingkah dengan wajah memerah.

 Sedangkan kedua insan itu hanya salah tingkah dengan wajah memerah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Rosé... silahkan keluar kelas dan putar keliling lapangan 25 kali. Kamu tidak mengerjakan pr yang saya berikan, jadi saya harap kamu dapat bertanggung jawab," ucap Tiffany sambil tersenyum manis dan merentangkan tangannya seakan menyuruh Rosé segera keluar.

The BullyingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang