Note; part ini rada panjang[HAPPY READING]
(2 hari kemudian)
"Rosé."
Rosé yang merasa namanya terpanggil pun menoleh, tersenyata Mina yang memaggilnya. "Ada apa min?"
"Lo ga ke kantin?"
Rosé langsung menggelengkan kepalanya. "Aku bawa bekal dari rumah," balas Rosé. Memang gadis itu membawa bekal dari rumah agar menghemat uangnya.
Mina hanya menggangguk, ia tau seberapa perjuangan gadis itu untuk bertahan hidup. Mina kemudian bangkit dari duduknya dan tersenyum pada Rosé. "Gue ke kantin ya."
Rosé menggangguk. "Iya, hati-hati."
Tiba-tiba dari ujung kelas, seorang lelaki tampan sedang berjalan ke arah Rosé, Jaehyun menendang meja didepannya dengan keras, membuat Rosé yang sedang membaca buku tersentak kaget.
Istirahat ini, Rosé tidak ingin keluar kelas sama sekali dan hanya mau membaca buku saja. Hal itu merupakan pemicu marah Jaehyun, ditambah kemarin Rosé tidak masuk sekolah karena masih sakit.
Rosé mendongak, tangannya langsung bergetar saat melihat wajah Jaehyun yang memerah marah. Bahkan semua teman kelasnya sudah keluar untuk menyelamatkan dirinya masing-masing. Teman kelasnya tidak mau berurusan dengan Jaehyun, karena kedua orang tuanya sangat Kaya dan termasuk orang penting di Korea.
"Ad-ada apa Jae?" tanya Rosé gugup sekaligus takut bercampur aduk.
"Lo kemarin kemana aja Cupu?! Puas lo bikin gue gila?" bentak Jaehyun sambil menarik dagu Rosé kasar agar menatap wajah tampannya.
Astaga, lupa kemarin kabarin, batin Rosé sambil menggigit bibirnya panik. Gadis itu tidak mau lagi dikurung di gudang.
"Jawab gue!"
Plak!
Jaehyun menampar pipi sebelah kiri Rosé, membuat gadis itu tersungkur dan jatuh ke lantai. Hal itu sontak membuat teman-teman yang diluar membulatkan matanya lebar. Jaehyun sudah terlalu emosi dengan sikap Rosé yang semakin lama ngelunjak.
Jaehyun kembali menarik kasar dagu Rosé memandang wajah cantik dari dekatnya. Rosé berwajah putih bersih hanya kurang perawatan, pipi gembul, dan bulu mata yang indah. Jaehyun menjadi termenung menatap manik mata menarik yang Rosé miliki.
"Maaf."
Jaehyun menghela napas berat, laki-laki itu harus mengendalikan emosinya. "Jelasin ke gue kenapa lo kemarin ga masuk!"
Rosé tersenyum gentir, memang apakah wajib ia memberitahu tentang kehidyupannya pada lelaki dihadapannya?. "A-aku 'kan kemarin sakit, sampai pingsan dua kali jadi kemarin dilarang sama Ibu Tiff masuk sekolah."
Jaehyun menggeram kesal. Kemudian bangkit dari duduknya. "Gue samperin dulu itu nenek tua!"
Rosé yang mendengar itu langsung tersentak kaget, tidak boleh terjadi Tiffany sudah Rosé anggap ibu kandung sendiri. Rosé bangkit dan memegang tangan Jaehyun.
"J-jangan Jae."
Jaehyun menepis kasar tangan gadis didepannya. "Pokoknya gue gamau tau! Nanti habis pulang sekolah lo udah harus di apartemen gue!"
Setelah Jaehyun meninggalkannya, Rosé langsung kembali menangis. Menangis nasib kehidupannya yang sangat buruk, menyedihkan.
€
KAMU SEDANG MEMBACA
The Bullying
Short StoryJaehyun ft. Rosé, Completed "Lo itu cuma mainan gue! Ga lebih!" Tentang si cupu, mainan Jung Jaehyun. Namun seiring berjalan waktu, si pembully ini malah mencintai sasarannya sendiri. Ⓒ fleurjposie 2020