Chapter 2 : Kemarahan Jaehyun

9.5K 1.2K 342
                                    


[HAPPY READING]

Mingyu menepikan mobil mewahnya di pekarangan mungil kostnya Rosé. Mingyu celingak-celinguk melihat kedaan kostan Rosé yang sangat tidak elit. Mingyu menoleh, menatap dalam gadis disampinya, cukup kasihan dengan nasib yang dialami Rosé.

Bisa dilihat, kost-annya sangat tidak terawat, mulai dari warna cat bangunan yang sudah memudar. Kamar mandi hanya satu, dan terlihat sangat kotor.

Mingyu kemudian turun dari mobilnya dan menghampiri seorang ibu-ibu yanh sedang menyiram tanaman. Mingyu dapat menebak, bahwa ibu itu ialah pemilik kostan Rosé.

"Permisi buk."

Ibu itu yang sedang menyiram tanaman langsung menoleh ke arah Mingyu, lalu kemudian tersenyum ramah. "Ada apa nak?" tanyanya.

Mingyu menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. "Saya minta tolong buk, itu temen saya pingsan di mobil dan ini katanya Kostannya Rosé kan buk?"

"WADUH?! GIMANA INI ROSÉANNE PARK 'KAN?!" heboh ibu yang bernama Tiffany itu. Mingyu langsung mengeluskan dadanya kaget, dikira kalem ternyata bar-bar ini ibuk-ibuk.

"Tenang buk."

Tiffany langsung mengangguk dan menarik tangan Mingyu kemudian mengajak ke arah mobilnya. Mingyu lalu membuka pintu mobilnya, dan menggendong gadis itu.

Maksud dari Mingyu meminta untuk menemani Tiffany ialah, karena ia sedang berada di kost-an perempuan dan Mingyu merasa tidak enak jika masuk ke dalam kost-an Rosé sendiri.

Setelah masuk ke dalam kamar Rosé, Mingyu hanya duduk di kursi yang berada di samping ranjang Rosé. Sedangkan Tiffany sedang membuat teh manis dan membawa minyak agar Rosé segera sadar.

"Ini nak, kamu sekalian minum," ucap Tiffany lalu menyodorkan segelas teh manis dan mendekat ke arah Rosé.

Tiffany mencoba mendekatkan aroma minyak itu ke arah hidung Rosé. Tiffany mengeluskan kepalanya, prihatin dengan kehidupan Rosé yang sangat buruk.

"E-eunghh," lenguh Rosé perlahan membuka matanya, membuat Mingyu yang tadinya melamun langsung menatap Rosé.

Tiffany tersenyum. "Ada yang sakit sayang?"

Rosé menggelengkan kepalanya, ia sedikit menoleh menatap Mingyu seraya tersenyum. Ternyata masih ada orang baik di dunia ini.

"Masih ada yang sakit ga Ros? Kalo ga kerumah sakit aja, gue anter."

Rosé sedikit tertegun melihat sikap Mingyu yang tampaknya khawatir. Gadis itu menggelengkan kepalanya, ia tidak mau merepotkan Mingyu lagi.

"Engga papa ming, makasih ya." Mingyu hanya tersenyum mendengar penuturan dari gadis yang terbaring lemah itu.

Seorang laki-laki dengan dimple manisny itu hanya mengetuk-ngetukan jari-jarinya di meja kantin VIP. Kini Jung Jaehyun sedang menunggu kedatangan Rosè sambil membawa semangkuk bakso. Jaehyun memejamkan matanya, ia lupa bahwa tadi masih menguncikan Rosé di dalam gudang.

"Mau kemana lo anjir? Baru aja gue duduk elah," kata Jungkook yang baru duduk sambil merokok.

"Gudang."

Jungkook yang mendengar itu hanya menaikkan bahunya acuh. Sifat sahabatnya ini sangat aneh.

Jaehyun menggertak kesal, saat jam istirahat kedua ia kembali lagi ke gudang. Laki-laki sedikit berlari, sedikit ada rasa takut akan keadaan Rosé didalam gudang selama 2 jam.

The BullyingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang