Jaehyun ft. Rosé, Completed
"Lo itu cuma mainan gue! Ga lebih!"
Tentang si cupu, mainan Jung Jaehyun. Namun seiring berjalan waktu, si pembully ini malah mencintai sasarannya sendiri.
Ⓒ fleurjposie 2020
Jaehyun berteriak keras sambil keluar dari ruangan makanannya, membuat orang-orang disekitarnya langsung mengalihkan atensi mereka. Jujur saja, Jaehyun marah-marah dengan Rosé mungkin adalah drama yang tak pernah terlewat setiap harinya.
Jantung Rosé sambil berdetak kencang, rasanya semakin benci melihat sosok iblis tampan itu. Rosé lalu menoleh ke belakang, wajah Jaehyun saat kahwatir. Namun Rosé tidak peduli.
Bruk
Rosé menabrak Mingyu yang sedang berjalan dengan Jungkook. Kedua laki-laki itu langsung terhenti kala mendengar teriakan Jaehyun dari ujung lorong.
Jungkook tanpa sadar memperhatikan kedua kaki Rosé yang sudah melepuh, laki-laki langsung shock. Apa ini perbuatan Jaehyun? Jika iya, ini sudah keterlaluan.
"ROSÉ! KAKI LO MELEPUH ANJIR!"
Mingyu yang berada di sampingnya seketika menunduk dan membulatkan matanya, membenarkan ucapan Jungkook bahwa kaki Rosé melepuh akibat kuah bakso Jaehyun tadi.
Tidak mau ditanya apapun oleh kedua sahabat Jaehyun, Rosé langsung berjalan melewati keduanya. Tapi Mingyu segera menahan tangan gadis itu.
"Apa lagi sih? Kalian ga puas liat keadaan aku yang kayak gini? Kalian tega ya..."
Mingyu sedikit tersentak kala mendengar suara sendu dari Rosé. Ia langsung membantu gadis itu berdiri, namun tangannya ditepis kasar oleh Jaehyun yang baru datang.
Jaehyun dengan kasar menggendong Rosé bak karung beras, membuat Rosé menjadi sedikit kesal.
"Turunin aku Jae!!!"
Rahang Jaehyun mengeras, sejak kapan Rosé berani melawannya?
"Lo diem atau gue lempar lo sekarang?!."
Rosé langsung menggelengkan kepalanya. Setelah itu Jaehyun segera membawanya keruang UKS. Setelah sampai, Jaehyun langsung menidurkan Rosé di UKS.
"Dokter! Cepetan kesini!"
"Iya ada apa tuan Jung?"
"Cepet benerin luka dia, gue gamau tau jangan sampai ada yang lecet! Kalo lecet, gue pecat lo."
"Baik tuan." Dokter itu sontak mengaggukan dan memanggil beberapa perawat untuk membantu luka melepuh di kaki Rosé.
Setelah selesai, Jaehyun langsung keluar dari UKS. Membiarkan Rosé disana yang hanya tersenyum masam menanggapi sikap acuh Jaehyun.
Dokter muda tadi tersenyum sambil melepaskan sarung tangannya. Ia mendekat ke arah Rosé yang masih terdiam.
"Kamu tidur aja dulu, nanti perawat bakal bangunin kamu pas bel sekolah. Banyakin istirahat ya, kamu kayaknya stress banget."
"Iya, terimakasih dok."
"Kamu pacarnya Tuan Jaehyun ya?" tanya dokter muda itu iseng-iseng, karena Jaehyun tidak pernah dekat dengan perempuan manapun kecuali Mina sepupunya.
Rosé menggelengkan kepalanya. "Engga dok, derajat kita aja beda."
Dokter yang mendengar itu menjadi merasa bersalah, ia hanya mengangguk dan kembali menyuruh Rosè tidur dan membiarkannya dirungan UKS untuk istirahat.
€
Rosé perlahan membuka matanya kala ada seorang perawat perempuan membangunkannya. Gadis itu segera mendudukan dirinya dan merenggangkan otot-ototnya.
Terasa sangat lama Rosé dapat tertidur, padahal hanya setengah jam.
"Rosé, kamu bisa pulang sekarang. Mau saya antar kedepan gerbang?"
Rosé menggelengkan kepalanya, sudah terlalu banyak ia merepotkan orang hari ini. "Engga usah sus, saya pulang sendiri aja."
Rosé kemudian menoleh ke kanan, ternyata tas ranselnya sudah ada disana. "Terimakasih ya sus."
Perawat tadi tersenyum. "Sama-sama."
Rosé dengan kaki yang sedikit pincang pun berusaha berjalan keluar dari ruangan UKS. Suasana sekolah kini sudah sepi, semua siswa siswi sudah kembali pulang kerumah masing-masing.
Rosé lalu melewati lapangan basket, tanpa disadari disana ada Taehyung, kakak kelas famousnya yanh sedang bermain basket. Taehyun sontak mengehentikan permainannya dan berjalan ke arah Rosé yang kesusahan.
"Mau gue bantu?"
Rosé mendongak ke atas, sedikit terkejut dengan kehadiran kakak kelasnya itu. Rosé menjawab, "Gausah kak, aku bisa sendiri. Duluan kak."
Rosé langsung berjalan meningglakan Taehyung, laki-laki itu tidak tinggal diam. Ia menarik lengan gadis manis dihadapannya, membuat Rosé mau tak mau menoleh.
"Gue anter ya?"
Sedangkan di balik lorong itu, ada seorang gadis yang sedang terkekeh. "Gampangan banget jadi cewek sih. Gaada harga diri banget, huh!"
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.