5. Dinner

760 133 0
                                    

Rumah itu sebenarnya adalah restoran tradisional Jepang.  Biasanya hanya para pejabat atau pengusaha besar yang memesan tempat itu, karena mereka hanya menerima dua reservasi setiap harinya. Siwon sendiri sudah beberapa kali menggunakan tempat itu untuk menjamu kliennya.

Kenapa appa pergi ke tempat ini hanya untuk makan malam dengan mereka? pikir Johnny.

Sementara pemuda berambut coklat di depannya sejak tadi terus menunduk menyembunyikan wajahnya. Johnny merasa sedikit bersimpati padanya. Ia pasti merasa tidak nyaman karenaku. Tapi ia segera menggeleng menolak pemikiran itu.

Siwon terlihat sibuk bicara dengan Yunho, sementara Taeyeon asik bercengkrama dengan Jessica. Johnny paling benci suasana canggung, seperti saat ini antara dirinya dan Jaehyun. Ia bisa menebak, bocah itu pasti sedang bertukar pesan dengan teman-temannya, membicarakan hal buruk tentang dirinya. Sementara Johnny sudah terlatih untuk tidak membuka ponsel dalam acara seperti ini. Ah, kenapa juga ia harus duduk berhadapan dengan bocah ini?!

"Jaehyun-ah, kenapa kau tidak makan makananmu? Apa kau tidak suka? Apa kau mau pesan yang lain?" Taeyeon yang berada di sebelah Jaehyun bertanya.

Jaehyun menggelengkan kepalanya dengan cepat. "Aniyeo, eomma. Ini sudah cukup, aku hanya tidak terlalu lapar." jelasnya, lalu disambut senyuman Taeyeon.

Ya, Jaehyun memanggil orang tua Johnny dengan sebutan eomma-appa. Begitu juga Johnny terhadap orang tua Jaehyun. Keluarga mereka sangat dekat, terutama karena kedua ibu mereka adalah sahabat semasa kuliah.

"Jae-ya, apa kau sudah menentukan universitas mana yang mau kau masuki? Kau mau mengambil jurusan apa?" Taeyeon kembali bertanya, tiba-tiba mengundang perhatian semua orang di meja.

Mendengar pertanyaan itu Jaehyun tersenyum dengan manis, membuat dimples-nya muncul. Hal yang paling ia tunggu saat ini adalah untuk segera kuliah dan meraih mimpinya. "Aku akan masuk medical school, di SNU."

Berbeda dengan semua orang yang terlihat bangga dengan jawaban Jaehyun, Johnny malah mengangkat sebelah bibirnya, menampilkan seringai khas Johnny saat mengganggu Jaehyun. Tapi ia tidak mengatakan apapun.

"Kau akan menjadi murid ayahmu sendiri kalau begitu." Siwon membalas. "Kalau begitu, Johnny, kau sebaiknya masuk SNU juga." saran Siwon, yang sebenarnya lebih terdengar seperti perintah.

"Ah, appa," protes si jangkung tidak suka. Ia mau merencanakan masa depannya sendiri.

"Bukankah Johnny mau mengambil jurusan bisnis?" Yunho ganti bertanya. "Apa kau masuk universitas di luar negeri, Johnny?"

"Ne, Yunho appa." jawabnya dengan mantap, terutama ditujukan pada Taeyeon yang selalu menentang rencananya. "Aku mau mendaftar ke Harvard atau Stanford."

"Oppa," tidak senang mendengar jawaban anaknya, Taeyeon memanggil sang suami. "Bukankah lebih baik dia kuliah di SNU? Yunho oppa bisa mengawasinya, aku jadi lebih tenang kalau begitu." Ia tak mau kalah dengan Johnny. Siwon memang sudah menyerahkan masalah ini pada Johnny sendiri, tapi bukan berarti Taeyeon akan membiarkan begitu saja.

Johnny kini menatap ibunya dengan sengit. Jessica berusaha menengahi, sudah terbiasa dengan pertengkaran ibu dan anak ini.

"Kalau begitu, ayo bicarakan hal ini, sekalian kita bicarakan tujuan aku memanggilmu ke sini, Yunho-ya." Siwon berdiri, mempersilakan Yunho untuk beranjak menuju ruangan sebelah. "Kau juga, Johnny."
 
 

  

×××××
    
  

Jaehyun memainkan ujung jasnya dengan kesal. Tadinya ia mencoba mengalihkan rasa canggung dan takutnya dengan membuka jendela dan menjulurkan kepalanya keluar. Bermain dengan angin malam terdengar seratus kali lebih menyenangkan daripada berada di dekatnya.

JohnJae - SERAPHYMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang