"Kita bertemu lagi, bocah manis." Suara seorang laki-laki mengagetkan Jaehyun. Ia yang sedang berjongkok mengelus-elus seekor anjing terluka, lalu menoleh.
"Eoh, kau lagi?!" Serunya kaget dan sedikit sebal sambil berdiri. Bukankah dia orang mesum yang ia tabrak waktu itu? Wah, dunia sempit sekali sampai ia bertemu lagi dengan orang yang jelas-jelas harus ia hindari.
"Maafkan aku. Aku akan menggantikan biaya cuci pakaianmu."
Mereka berdua berdiri, sementara kepala-kepala di sekitar mereka sudah menoleh penasaran. Orang yang bajunya kini kotor itu mengangkat tangannya, membuka masker yang menutupi setengah wajahnya.
Tanpa sadar Jaehyun menggumamkan "Wahh," dan membiarkan mulutnya setengah terbuka. Reaksi itu mau tak mau menarik perhatian si pria.
"Kkkk, setampan itukah aku?" pria itu menanggapi. Diam-diam ia mengamati bocah SMA di depannya dari atas ke bawah. Jarang-jarang ia merasa tertarik dengan seseorang, apalagi yang satu gender dengannya. Kecuali ia berniat untuk memanfaatkan ia tak akan pernah melakukan hal menjijikkan seperti itu, seperti yang ia lakukan pada pemuda bodoh sebelumnya. "Berikan nomormu."
"Mwo?!" Jaehyun langsung sewot. Ia tidak habis pikir, ternyata ada juga orang yang tidak tahu malu seperti ini. Baru bertemu beberapa detik sudah meminta nomor. "Yak, kau pikir aku orang gampangan?!" omelnya kesal.
Lagi-lagi pria itu terkekeh. Senyumnya manis sekali. "Ani, maksudku kalau kau mau mengganti biaya laundry-ku, aku akan memberikan nomor rekeningku nanti. Aku tidak hafal dan sedang buru-buru sekarang." jelasnya merasa sedikit geli.
Pipi dan telinga Jaehyun langsung memerah karena malu. Bodoh, Jung Jaehyun kau sangat bodoh, batinnya. Ia menunduk untuk menyembunyikan ronanya, dan merogoh ponsel di saku. Sambil menggigit bibir bawahnya ia menyodorkan benda itu ke orang di depannya.
Imut sekali, batin pria berkulit tan itu. Ia mengetik beberapa nomor, lalu mendialnya. "Sudah, namaku ada di situ. Geunde, tadi kau tidak berpikir kalau aku meminta nomormu untuk pdkt kan?" godanya.
Jaehyun tambah malu dan ingin segera berlari. Ia mengangkat wajahnya lalu tersenyum malu memperlihatkan dimples-nya. "Jeosong hamnida," katanya lirih.
Deg. Pria itu seketika tersihir oleh senyum manis itu. Tanpa sadar tangannya terangkat dan mencubit pipi gembil bocah di depannya. Membuat Jaehyun terkesiap, membulatkan matanya.
"Yak!" Ia menepis tangan kurang ajar orang itu.
Waktu itu Jaehyun meninggalkan orang mesum itu sambil bersungut-sungut. Beruntung ia tidak memanggil polisi! Sekarang, apa yang orang ini mau? Apa dia datang untuk menagih uang laundry? Ia benar-benar lupa tentang insiden itu dan belum mentransfernya.
Baru mau bertanya, suara dingin seseorang membuat keduanya menoleh.
"Kim Jongin."
♥♥♥
|Sehari sebelumnya|
Jaehyun turun dari taksi setelah membayar. Sudah lama ia tidak pernah mengunjungi tempat ini. "Oh, aku mau bertemu dengan Nyonya Seo." katanya pada laki-laki yang keluar dari gerbang setelah Jaehyun membunyikan bel.
Butuh sekitar lima menit berjalan untuk mencapai pintu rumah. Di teras, seorang pria berjas sudah menanti.
"Paman Donghae," Jaehyun berkata senang. Orang itu tidak terlihat menua sama sekali.
KAMU SEDANG MEMBACA
JohnJae - SERAPHYM
FanfictionOriginal story idea is NOT mine. Credits to the rightful owner(s). Hal aneh terjadi pada Seo Johnny. Tanpa ia ketahui, Johnny mewarisi kondisi tertentu dari leluhurnya. 'Sesuatu' ini bisa memberinya kekuatan sekaligus masalah. Ia harus belajar men...