2. Hadiah

997 128 0
                                    

"Appa pulang," ujar pria paruh baya saat membuka pintu rumah. Ia menyeret sebuah koper berukuran sedang, menggendong tas ransel yang terlihat gemuk, dan menenteng sebuah bungkusan plastik bertuliskan Goblin's tteokpokki.

"Eo, oppa kau sudah pulang," sambut seorang wanita yang terlihat mengenakan apron.

Yunho Jung yang merupakan seorang dokter sekaligus Professor di salah satu universitas di Seoul, adalah ayah Jaehyun. Sementara ibunya, Jessica Jung, memutuskan pensiun dini dari pekerjaannya dan menjadi ibu rumah tangga.

"Uri Jaehyunie eodisseo?" tanya sang ayah sambil masuk ke kamar mandi untuk membersihkan diri.
[Jaehyun kita, dimana?]

"Di kamarnya. Oppa, kau membawa tteokpokki kesukaanku? Wah, masiggetta. Gomawo oppa."
[Wah, sepertinya lezat. Terima kasih sayang.]

Sementara Jessica menata meja makan dan ayahnya membersihkan diri, Jaehyun sedang sibuk membalas chat kedua temannya.

Kim Doyoung
{Yak, besok sepulang sekolah ayo main ke rumahku. Kalian boleh menginap.}

Jaehyun
{Benarkah, apa Gongmyung Hyung juga ada di rumah? Kalau begitu, call.}

Kim Doyoung
{Ani, hyung dan kedua orang tuaku akan pergi ke rumah bibi. Aku malas bertemu sepupu-sepupuku, jadi tidak ikut.}

Lee Taeyong
{Pfft. Doyoung kau takut kan di rumah sendiri??}

Jaehyun
{Ah, aku jadi malas. :p}

Kim Doyoung
{Anindae! Aku tidak takut sama sekali.}

{Yak Lee Taeyong, jugeullae?!}

{Jae-ya, kalau kau mau menginap, aku janji kita bisa tidur di kamar Gongmyung hyung.}

Jaehyun
{Hmm, bagaimana ya? Appa baru saja pulang, aku tidak yakin dia akan mengizinkan.}

Lee Taeyong
{Jangan mau jae, biar Doyoung tidur bersama arwah-arwah leluhurnya di rumah. ;)}

Kim Doyoung
{Yakkk! Lee Taeyong, neo kkeutnasseo!}

Jaehyun
{Kkkk, na galge, eomma sudah memanggilku.}
 

   
 

××××
 

 
      
Tut, tut, tut.

Johnny baru saja menelepon ayahnya. Ia menceritakan kondisi aneh yang ia alami selama seminggu ini. Saat ini ia sedang berbaring di kasurnya dengan kedua tangan terentang, dan kaki tergantung di pinggir kasur.

"Baiklah, appa dan eomma-mu akan ke sana besok pagi. Jangan khawatir, itu bukan masalah serius. Sekarang makan dan beristirahatlah."

Itu yang dikatakan Siwon Seo, ayah Johnny, di telepon. Mendengar tanggapan ayahnya yang sangat tenang, Johnny merasa lega.

Tapi reaksi ibunya yang malah membuatnya khawatir. Apa ia tidak peduli lagi padanya? Bahkan dalam kondisi seperti ini, sempat-sempatnya ibunya malah menanyakan kabar orang lain, orang yang bahkan ia tidak suka.

Membuat kesal saja!

Setelah berbaring beberapa saat dan rasa kesalnya sudah menguap, pikiran Johnny mulai mengembara. Ia kembali mengingat mimpi itu.

Siang tadi, karena rasa sakitnya kambuh, ia memilih untuk menyendiri. Suara gaduh di kelas hanya akan memperparah emosinya. Selain itu ia juga memang sedang tidak ingin belajar.

JohnJae - SERAPHYMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang